Berita Sukoharjo Terbaru
Imbas Bupati Sukoharjo Marah Lihat Kerumunan Vaksinasi Siswa, Lokasi Dipindah Agar Tak Jadi Klaster
Imbas vaksinasi pelajar membuat kerumunan sehingga Bupati Sukoharjo Etik Suryani marah, akhirnya lokasi akan dipindahkan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hal tersebut dikarenakan, para pelajar calon penerima vaksinasi banyak yang diantar oleh keluarga mereka.
Vaksinasi ini menyasar dua ribu pelajar, dengan usia 12 hingga 17 tahun di Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: Vaksinasi Dosis Pertama di Klaten Capai 45,6 Persen, Pemkab Kejar Target Sampai Oktober Nanti
Baca juga: Info Vaksinasi di Wonogiri : 39 Ribu Siswa SMP Disuntik Vaksin, Sampai-sampai Ada yang Berseragam SD
Saat awal pembukaan vaksinasi, antrian mengular panjang di halaman Setda Sukoharjo.
Para orang tua juga berkerumun di sekitar Pendopo GSP, sembari menunggu anak mereka vaksin.
"Bagi keluarga atau pengantar, harap menunggu di luar (Pendopo)," kata Kapolsek Bendosari, Iptu Lyan Prasetyo dengan menggunakan pengeras suara.
Baca juga: Jadwal Vaksin Boyolali Hari Ini: Ada 3.500 Dosis, Target Akhir Desember 75 Persen Warga Tervaksin
"Tetap patuhi protokol kesehatan," imbuhnya.
Panitia penyelenggara tidak menyediakan ruang tunggu khusus untuk orang tua.
Sehingga terlihat mereka tidak menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, hanya memakai masker.
Baca juga: Kalah Jauh dari Solo, Vaksinasi Boyolali Baru 40 Persen, Janji Suntik 150 Dosis Per Desa Setiap Hari
Para petugas dari kepolisian dari Polsek Bendosari dan Satpol PP yang berjaga di lokasi tersebut secara terus menerus mengingatkan para orang tua murid untuk jaga jarak.
"Dalam teknisnya sudah disampaikan untuk jadwal pengaturan waktunya, jadi yang belum waktunya bisa menunggu, dan sabar, semua akan dilayani," imbuh Kapolsek dalam imbauannya.
Namun nampaknya peserta vaksinasi hadir tidak sesuai dengan waktunya. Dimana mereka datang lebih awal.
Melihat antrian yang mengular tersebut, salah satu orang tua siswa, Yayuk asal Kecamatan Sukoharjo lebih memilih balik kanan. Ia memutuskan pulang lantaran takut dengan antrian yang berjubel.
"Saya tadi sudah kesini, berjubel, dan ini tadi dapat informasi sudah lumayan tidak antri jadi balek kesini lagi," tandasnya. (*)