Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Imbas Bupati Sukoharjo Marah Lihat Kerumunan Vaksinasi Siswa, Lokasi Dipindah Agar Tak Jadi Klaster

Imbas vaksinasi pelajar membuat kerumunan sehingga Bupati Sukoharjo Etik Suryani marah, akhirnya lokasi akan dipindahkan.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat marah meninjau vaksiansi pelajar malah bikin kerumunan di Pendopo Graha Setya Praja (GSP) Setda Sukoharjo, Rabu (22/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Imbas vaksinasi pelajar membuat kerumunan sehingga Bupati Sukoharjo Etik Suryani marah, akhirnya lokasi akan dipindahkan.

Sebelumnya, vaksinasi pelajar dipusatkan di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Setda Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, yang meninjau langsung jalannya vaksinasi geram, karena banyak pelajar penerima vaksin datang tak sesuai jam yang ditentukan.

Selain itu, banyak pelajar yang datang ke tempat vaksin dengan diantarkan keluarga mereka.

Baca juga: Info Vaksinasi Boyolali : Demi Capaian 70 Persen, Sekali Suntik Langsung Siapkan Hampir 4 Ribu Dosis

Baca juga: Tak Hanya GPH Paundra & GPH Bhre,Tapi Ada Sosok KRMH Roy yang Berpeluang Jadi Raja Mangkunegaran

"Kita tak bayangkan akan seperti ini," kata dia dengan nada marah kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).

"Kuotanya dua ribu, dan sebenarnya tempatnya (GSP) sudah cukup besar," imbuhnya.

Antusiasme kaum milenial menerima vaksinasi di Kabupaten Sukoharjo sangat tinggi, tetapi dari panita kurang siap dengan kondisi seperti ini.

"Tadi dari Halodoc harusnya tidak hanya membuka lima jalur, sehingga kurang maksimal," ujarnya.

Etik mengatakan, kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi Pemkab Sukoharjo sehingga acara berikutnya akan menggunakan gedung pertemuan yang lebih representatif.

"Kedepannya mungkin kita akan gunakan gedung PGRI, lebih besar dan nyaman," kata dia.

Bupati berharap, vaksinasi pelajar ini tidak menimbulkan klaster baru sehingga angka Covid-19 terus menurun.

"Kita kejar target vaksin 70 persen, agar level PPKM di Sukoharjo turun," aku dia.

Kerumunan Vaksin

Vaksinasi pelajar yang diselenggarakan di Pendopo Graha Setya Praja (GSP) Setda Sukoharjo menimbulkan kerumunan, Rabu (22/9/2021).

Hal tersebut dikarenakan, para pelajar calon penerima vaksinasi banyak yang diantar oleh keluarga mereka.

Vaksinasi ini menyasar dua ribu pelajar, dengan usia 12 hingga 17 tahun di Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Vaksinasi Dosis Pertama di Klaten Capai 45,6 Persen, Pemkab Kejar Target Sampai Oktober Nanti

Baca juga: Info Vaksinasi di Wonogiri : 39 Ribu Siswa SMP Disuntik Vaksin, Sampai-sampai Ada yang Berseragam SD

Saat awal pembukaan vaksinasi, antrian mengular panjang di halaman Setda Sukoharjo.

Para orang tua juga berkerumun di sekitar Pendopo GSP, sembari menunggu anak mereka vaksin.

"Bagi keluarga atau pengantar, harap menunggu di luar (Pendopo)," kata Kapolsek Bendosari, Iptu Lyan Prasetyo dengan menggunakan pengeras suara.

Baca juga: Jadwal Vaksin Boyolali Hari Ini: Ada 3.500 Dosis, Target Akhir Desember 75 Persen Warga Tervaksin

"Tetap patuhi protokol kesehatan," imbuhnya. 

Panitia penyelenggara tidak menyediakan ruang tunggu khusus untuk orang tua. 

Sehingga terlihat mereka tidak menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, hanya memakai masker.

Baca juga: Kalah Jauh dari Solo, Vaksinasi Boyolali Baru 40 Persen, Janji Suntik 150 Dosis Per Desa Setiap Hari

Para petugas dari kepolisian dari Polsek Bendosari dan Satpol PP yang berjaga di lokasi tersebut secara terus menerus mengingatkan para orang tua murid untuk jaga jarak. 

"Dalam teknisnya sudah disampaikan untuk jadwal pengaturan waktunya, jadi yang belum waktunya bisa menunggu, dan sabar, semua akan dilayani," imbuh Kapolsek dalam imbauannya.

Namun nampaknya peserta vaksinasi hadir tidak sesuai dengan waktunya. Dimana mereka datang lebih awal.

Melihat antrian yang mengular tersebut, salah satu orang tua siswa, Yayuk asal Kecamatan Sukoharjo lebih memilih balik kanan. Ia memutuskan pulang lantaran takut dengan antrian yang berjubel. 

"Saya tadi sudah kesini, berjubel, dan ini tadi dapat informasi sudah lumayan tidak antri jadi balek kesini lagi," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved