Berita Wonogiri Terbaru
Lampu Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri Dinyalakan, Masyarakat Mulai Datang Nongkrong
Lampu penerangan jalan dan sekitar Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri mulai dinyalakan kembali.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Lampu penerangan jalan dan sekitar Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri mulai dinyalakan kembali.
Hal tersebut membuat masyarakat Wonogiri kembali menggunakan tempat tersebut untuk nongkrong saat malam hari.
Sebelumnya, saat lampu dimatikan, nihil masyarakat yang memakai Alun-alun Giri Krida Bakti untuk beraktivitas.
Baca juga: Satpol PP Boyolali Bubarkan Aksi Penggalangan Dana di Lampu Merah, dan Razia Alun-alun Pengging
Baca juga: Ada Razia Swab Dadakan di Alun - Alun Karanganyar Semalam, Pengunjung Kocar-kacir
Pantauan lapangan TribunSolo.com pada Senin (27/9/2021) sekitar pukul 18.00 WIB, terdapat beberapa warga yang berada di area Alun-alun.
Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wonogiri Waluyo mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan di lapangan.
"Soal pembukaan itu bukan kewenangan kami, meski begitu petugas akan tetap mengawasi keadaan di lapangan," kata dia Selasa (28/9/2021).
Memang, kata Waluyo, soal pembukaan akses jalan ke Alun-alun serta penghidupan PJU disana menjadi kewenangan Satlantas berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan.
Pihaknya akan menertibkan bila disana (Alun-alun) terjadi kerumunan yang tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan klaster baru.
Dari pantauan, tidak genap 10 orang yang berada di Alun-alun. Mereka duduk di beberapa titik-titik disana.
"Tetap kita himbau jangan ada yang berkerumun, tetap jaga protokol kesehatan dan jangan sampai lengah. Petugas akan terus melakukan pengawasan di lapangan," tegas Waluyo.
Jalan Dibuka
Seiring melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, sejumlah ruas jalan yang sempat ditutup kini dibuka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Jalan yang sempat ditutup misalnya jalan di sebelah barat Jembatan Jurang Gempal, yaitu Jalan Ir. Soekarno, kini ruas jalan itu sudah dibuka selama 24 jam.
Lampu penerangan jalan umum (LPJU) pun juga sudah mulai dinyalakan kembali. Dengan begitu, lampu sudah menerangi jalan itu lagi.
Baca juga: Pemkab Boyolali Temukan Ada Tempat Wisata Nekat Buka: Padahal Masih Dilarang saat PPKM Level 3
Baca juga: Pemerintah Pusat Izinkan Bioskop Buka di Wilayah PPKM Level 3, Bagaimana Bioskop di Mal Sukoharjo?
Berita tentang pembukaan ruas jalan dan penyalaan lampu PJU itu dikonfirmasi oleh Kasat Lantas Polres Wonogiri, AKP Marwanto.
"Lampu PJU sudah dinyalakan kembali. Tapi kalau jalan di sekitar alun-alun masih ditutup," kata dia saat dihubungi, Kamis (16/9/2021).
Dijelaskan Marwanto, pertimbangan pihaknya kembali membuka ruas jalan dan menyalakan lampu PJU adalah kasus Covid-19 di Wonogiri mulai melandai.
Baca juga: Apakah PPKM Level 2-4 Jawa Bali Bakal Diperpanjang Lagi Hari Ini? Simak Data Kasus Covid-19 Sepekan
Hal itu dibuktikan dengan selama tiga pekan berturut-turut, Wonogiri masuk daerah PPKM level 3.
Tak hanya itu, kata Marwanto, hal tersebut bertujuan untuk melecut geliat kegiatan ekonomi masyarakat.
"Perekonomian juga biar mulai bangkit, ini kan sudah melandai kasusnya (Covid-19)," jelasnya.
Baca juga: Catat! Meski Sudah PPKM Level 3, Resepsi Pernikahan di Wonogiri Masih Dilarang
"Kalau di alun-alun masih kita tutup, sebab disana bepotensi menjadi tempat berkerumun, apalagi kalau malam hari. Maka dari itu masih kita tutup," Marwanto menambahkan.
Meski begitu, ia tak menutup kemungkinan pihaknya akan segera membuka jalan di pusat Kota Wonogiri itu. Namun hal itu tentunya dengan pertimbangan, misalnya level PPKM Wonogiri kembali turun.
"Walaupun sudah lebih longgar, kami imbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita semua tidak ingin kecolongan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Wonogiri, Stefanus Pranowo menjelaskan bahwa terdapat selisih biaya selama pemadaman lampu PJU.
"Selama pemadaman karena PPKM, selisih pemakaian di Bulan Juli dengan Bulan Agustus mencapai Rp 24 juta," jelasnya kepada TribunSolo, baru-baru ini. (*)