Berita Karanganyar Terbaru
Tiga Bulan Merana, Dinas Pariwisata Karanganyar Desak BPCB Izinkan Candi Cetho & Sukuh Dibuka Lagi
Dinas Pariwisata Karanganyar mendesak Pemprov Jateng keluarkan rekomendasi agar Candi Candi Cetho dan Sukuh bisa dibukan kembali.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Wisata in sempat tutup sementara selama sekitar 2 bulan karena adanya PPKM Darurat.
Fasilitas protokol kesehatan sudah disediakan oleh pengelola seperti alat cek suhu tubuh dan tempat cuci tangan.
Baca juga: Gibran Yakinkan Warganya soal Penerapan Aplikasi PeduliLindungi : Masalah Kebiasaan, Gak Ribet Kok
Baca juga: Eks Persebaya Ini Kenang Kebersamaan Bareng Cristiano Ronaldo di MU, Ungkap Makanan Kesukaan CR7
Pengelola membuak dua loket masuk untuk mengantisipasi adanya kerumunan saat pengunjung mulai berdatangan.
Staf Bagian Pemasaran, Eko Wiyono menyampaikan, memang untuk usia 12 tahun ke bawah masih diberikan toleransi memasuki kawasan wisata saat hari pertama uji coba.
Mengingat apabila dilihat dari jumlah kunjungan masih terbilang longgar.
Kapasitas kunjungan selama uji coba pembukaan wisata dibatasi sekitar 25 persen atau sekitar 500 orang.
Akan tetapi jumlah kunjungan hari pertama uji coba ini baru ada sekitar 200 orang hingga sekira pukul 13.30.
Selama uji coba pembukaan objek wisata operasional Grojogan Sewu dibuka pukul 08.00-15.00.
"Pembatasan usia sebenarnya usia 12 tahun ke bawah belum boleh masuk, tapi masih ada sedikit toleransi. Kalau sepi oke lah. Kalau sudah berkerumun tidak boleh sama sekali," katanya.
Dia menuturkan, toleransi pembatasan usia hanya diberlakukan hari pertama uji coba saja. Pasalnya, pihak pengelola baru menerima informasi pembatasan usia bagi pengunjung itu kemarin.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Siswa di Klaten 13 September : Ada 4 Ribu Dosis, Berikut Sekolah yang Akan Disasar
Baca juga: Lima Keistimewaan Tanaman Monstera Variegata Seharga Rp 225 Juta : Ukuran Tak Wajar hingga Langka
"Karena dari jauh-jauh sudah datang ke sini, kami pun baru menerima informasi pembatasan usia baru kemarin," ucapnya.
Sementara itu terkait bukti vaksin, pengelola belum menjadikan surat vaksin sebagai syarat memasuki kawasan wisata Grojogan Sewu.
Kendati jumlah pengunjung belum begitu banyak saat hari pertama uji coba, Eko merasa bersyukur karena dapat beraktivitas kembali dan para pedagang dapat berjualan kembali.
Begitu juga pemilik kuda tunggangan.
"Yang penting ada kegiatan. Dari kami ada kegiatan dan pedagang ada kegiatan. Kami selaku pengelola sangat bersyukur," ungkapnya. (*)