Berita Karanganyar Terbaru
Tawangmangu Siang Ini : Mobil Plat Luar Kota Berdatangan, Belum Ada Kemacetan di Jalanan Puncak
Akhir pekan menjadi momen yang dinanti-nantikan banyak orang untuk melepaskan kepenatan karena kesibukannya.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Iga sapi yang memiliki tekstur lembut dipadu dengan variasi bumbu membuat kenikmatan tiada tara.
Olahan daging iga khas Tawangmangu, tak hanya kuah saja.
Baca juga: Kuliner Enak di Sukoharjo, Aneka Ingkung di Djoglo Yangti Sukoharjo: Paket Hemat Cuma Rp90 Ribu
Baca juga: Wisata Kuliner Solo : Nasi Tomat Bang Umar, Perpaduan Masakan Arab & India yang Menggugah Selera
Kali ini TribunSolo.com, mencoba menikmati olahan daging iga yang pengolahannya dengan cara dibakar.
Daging iga bakar Khas Tawangmangu dari Rahma Kedai dan Resto, berada di Jalan Tembus Alternatif, Kalisoro, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Tak hanya iga bakar, di Restoran ini juga memiliki menu minuman tak kalah nikmatnya yakni Kopi Lawe Khas Lereng Gunung Lawu, Karanganyar.
Kopi Lawe merupakan jenis kopi arabika, yang ditanam oleh Petani Tawangmangu, Karanganyar.
Baca juga: Libur Muharram, Tawangmangu Tak Padat Merayap karena Wisata Tutup, Tapi Banyak yang Berburu Kuliner
Aroma Kopi Lawe sendiri memiliki khas tersendiri, yakni mengeluarkan aroma rempah tipis.
Harga dari kedua menu ini cukup terjangkau yakni satu porsi nasi iga bakar hanya dibandrol Rp 35 ribu dan Kopi Lawe yang dibandrol Rp 10-14 ribu saja.
Lalu bagaimana kombinasi, dari kedua kuliner ini ?
Baca juga: Cerita Soto Girin, Legenda Kuliner Sragen Sejak 1953 : Pemilik Bangga, Sheila on 7 Sering Mampir
Dari pengakuan para pelanggan kedai ini, kombinasi ini cukup mampu menggoyang lidah.
Pengelola Rahma Kedai dan Resto, Sapto Sudarso, mengatakan kedua menu ini menjadi menu yang terlaris dari menu lainya.
Hal itu, terlihat dari banyaknya wisatawan yang singgah dan memesan menu tersebut.
Baca juga: Cerita Soto Girin, Legenda Kuliner Sragen Sejak 1953 : Pemilik Bangga, Sheila on 7 Sering Mampir
"Setiap hari selalu ada puluhan - ratusan porsi nasi iga bakar dan Kopi Lawe juga memiliki penikmatnya sendiri, jauh-jauh dari luar kota kayak dari Surabaya," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/9/2021).
Sapto menjelaskan, kunci dari rahasia kenikmatan yakni bahan yang digunakan.
"Kalau daging iga, itu kami ambil langsung dari pemotongan hewan jam 02.00 WIB, sampai resto sekitar jam 06.00 WIB langsung kami olah," ungkapnya.