Berita Sragen Terbaru

Misteri Aneh Batu Lingga Yoni di Sragen : Sore Dijatuhkan dari Bukit, Pagi Kembali ke Tempat Semula

Kebedaraan batu kuno lingga yoni di Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen masih misterius.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Penampakan batu kuno lingga yoni di Dukuh Tawang, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kebedaraan batu kuno lingga yoni di Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen masih misterius.

Bertahun-tahun lamanya, batu yang diyakini sejak sejak zaman Majapahit di pinggir Bengawan Solo itu tak ada yang berani menyentuh.

Apalagi memindahkan ke daerah lain.

Batu lingga yoni disimbolkan sebagai tanda adanya peradaban pada zaman dahulu.

Batu tersebut berbentuk persegi, dengan lebar 50x50 cm dan tampak benjolan di sisinya.

Baca juga: Saat Bos AHHA PS Pati, Atta Halilintar & Putra Siregar Beri Kejutan Anak-anak Panti Asuhan Bekonang

Baca juga: Kejadian Aneh di Makam Prajurit Pangeran Sambernyawa : Lampu Tak Bisa Hidup, Kerbau Tiba-tiba Lumpuh

Sebenarnya batu lingga yoni tersebut memiliki ketinggian, namun terpendam di dalam tanah.

Selain itu, juga nampak adanya ukiran, namun terlihat tidak jelas karena sudah lapuk termakan usia.

Batu lingga yoni terletak di pinggir gundukan tanah, yang posisinya tidak berubah dari dulu.

Bahkan di sekitarnya tampak tertancap dupa-dupa, entah untuk apa.

Salah satu orangtua di kawasan tersebut, Warjito mengungkapkan saat kecil warga desa pernah menggulingkan batu lingga yoni tersebut.

"Saya masih kecil, sama warga sore hari batunya digulingkan ke bawah sama warga sini, paginya balik ke atas lagi," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/10/2021).

Warga desa mencoba memindahkan batu tersebut, karena menganggap itu merupakan batu biasa.

Namun, warga juga merasa heran, bagaimana batu yang sudah jatuh ke bawah, bisa kembali ke posisi semula yang berada di atas gundukan tanah yang tinggi.

Melihat keanehan tersebut, warga desa tidak pernah berani mengusik batu tersebut.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved