Berita Boyolali Terbaru
Dicari : Tiga Orang yang Panjat Tugu Puncak Gunung Merbabu, Petugas Turun Selidiki
Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), memburu tiga orang yang diduga melakukan aksi panjat dan berjoget di atas tugu puncak gunung Merbabu.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), memburu tiga orang yang diduga melakukan aksi panjat dan berjoget di atas tugu puncak gunung Merbabu.
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan mengatakan telah menerjunkan tim untuk mencari informasi ketiga orang yang diduga melakukan aksi panjat tugu puncak gunung Merbabu ini.
“Dia (terduga pemanjat tugu) masuknya lewat mana sedang kita dalami,” ujar Johan.
Baca juga: Cara Bisa Mendaki Gunung Merbabu yang Baru Dibuka untuk Umum : Daftar via Online, Pendaki Dibatasi
Baca juga: Cara Taman Nasional Agar Kebakaran di Andong Tak Terjadi di Merbabu, Perbanyak Patroli & Sosialisasi
Penelusuran tiga orang terduga itu dilakukan melalui pengecekan pendaftaran pendakian melalui jalur Tekelen yang masuk wilayah Semarang.
Pendaftaran pendaki melalui sistem booking online.
Jadi, petugas juga akan melacak para pendaki tersebut melalui sistem yang ada.
Baca juga: Daftar Jalur Resmi Pendakian Gunung Merbabu yang Aman Dilewati Pendaki
Namun, jika ternyata para pendaki itu tidak melalui jalur resmi, akan lebih menyulitkan pencarian.
“ Saat ini, dari lima jalur pendakian Merbabu, hanya jalur Tekelan yang dibuka. Pembukaan jalur ini merupakan uji coba,” ujar Johan.
Namun, jika ternyata ketiga pendaki itu melakukan pendakian melalui jalur yang belum dibuka, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 1990 konservasi sumberdaya alam hayati dan Ekosistemnya.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup selama 14 Hari, Cegah Kerumunan Pendaki
"Jika Dia masuknya lewat jalur yang belum dibuka, maka pendaki itu terancam paling lama 5 tahun dan denda paling banyak 100 juta," katanya.
Lebih jauh dari itu, yakni masalah etika pendaki.
Dimana , tugu tersebut merupakan aset negara yang dibangun dengan susah payah selama berbulan-bulan dengan tujuan sebagai monumen penanda bagi pendaki jika telah mencapai puncak Gunung Merbabu.
"Selama PPKM kemarin tugu tersebut juga baru saja diperbaiki supaya bisa memberi manfaat yang lebih awet bagi para pendaki," terangnya.
Bikin Geram
Aksi seorang pria berjoget di atas tugu puncak gunung Merbabu viral di media sosial.
Aksi tersebut mendapat banyak kecaman dari netizen.
Dalam video yang berdurasi 14 detik itu memperlihatkan seorang laki-laki yang tengah berjoget di atas tugu puncak Gunung Merbabu.
Baca juga: Wisata Religi Boyolali : Makam Syech Maulana Ibrahim di Kaki Gunung Merbabu
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Lawu Dibuka, Tapi Merbabu Kok Belum? Ini Penjelasannya Balai Taman Nasional
Dengan menapakkan kedua kakinya di atas tugu itu, dia berjoget ria dengan iringan musik pop barat.
Lalu gambar berikutnya ada laki-laki yang memakai kaus berwarna kombinasi oranye dan kuning terlihat duduk di atas plang tugu penanda puncak Triangulasi.
Pria bertopi sambil duduk membelakangi kamera mengacungkan jari tengahnya.
Baca juga: Masih Ada Burung Elang di Gunung Merbabu, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu: Jumlahnya Tak Banyak
Gambar yang diposting di Instagram @btn_gn_merbabu itu merupakan gambar tangakapan layar akun @weyoe.
Dijelaskan dalam postingan video tersebut viral dan menjadi contoh pendaki yang kurang bertanggung jawab.
"Bagaimana jika mereka itu terjatuh?," tulis @btn_gn_merbabu yang merupakan akun resmi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup selama 14 Hari, Cegah Kerumunan Pendaki
Otoritas gunung Merbabu itu juga menyatakan untuk membangun tugu di atas puncak gunung Merbabu bukanlah perkara yang mudah.
Butuh teganya eksta untuk membawa naik seluruh material pembangunannya.
Seperti Semen, pasir, bahkan air juga musti melewati jalan terjal untuk sampai atas.
"Tugu itu dibangun sebagai identitas puncak Merbabu,"
"Seharusnya kita turut menjaganya, jadilah pendaki yang bijak, cerdas dan bertanggung jawab sobat,"
Postingan ini telah disukai lebih dari 2 ribu warganet dan mendapat lebih dari 400 komentar.
Pajat Tugu Gunung Lawu
Aksi seorang pendaki yang memanjat Tugu Hargo Dumilah di Puncak Gunung Lawu menjadi viral.
Pendaki tersebut terlihat dalam video yang beredar memanjat tugu sambil mengibarkan bendera merah putih.
Tedengar suara tertawa saat pendaki tersebut beraksi.
Baca juga: Inilah Astana Girilayu, Tempat Bersemayam Trah Mangkunegaran di Kaki Gunung Lawu, Dijaga Abdi Dalem
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Fenomena Gunung Lawu Bertopi, Ternyata Berbahaya untuk Penerbangan dan Pendaki
"Awas..awas, Madep mrene tak foto (hadap sini saya foto)," suara seseorang dalam video yang beredar tersebut.
Sementara, video kedua berdurasi 5 detik terlihat direkam orang yang berbeda.
Kali ini pemuda yang mengenakan topi dan berkaus panjang corak hijau, menghadap ke kamera dan bangga menyebut bisa mengulangi memanjat tugu puncak Lawu lagi.
Baca juga: Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Lawu saat Malam 1 Suro Belum Bisa Dipastikan: Belum Ada Instruksi
"Kemarin saya viral naik sini. Saya naik sini lagi," Kata pemuda dalam video itu sambil berdiri dengan kedua kaki berada di antara lambang Garuda.
Mengetahui adanya video tersebut, Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta untuk masyarakat yang mengenal pendaki tersebut untuk melaporkan.
"Harus diberikan peringatan dan dicari siapa mereka itu," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Senin(23/8/2021).
Baca juga: Aksi Heroik Relawan Selamatkan Pendaki Kelelahan di Gunung Lawu: Gendong Turun Sampai Pos 2
Tak hanya di cari, pihaknya akan melakukan blacklist terhadap pendaki yang memanjat Tugu Hargo Dumilah, juga para pendaki yang nekat melakukan pendakian selama PPKM dan tidak memiliki izin untuk naik.
"Tidak boleh naik lagi ke puncak lawu," ungkapnya.
Juliyatmono beranggapan tindakan yang di lakukan pendaki tersebut telah merusak fasilitas umum.
"Termasuk perilaku berlebihan yang merugikan semua orang," ungkapnya.
Kedati demikian, pihaknya tidak melarang para pendaki untuk naik ke Puncak Gunung Lawu.
"Boleh-boleh saja, asal sesui aturan yang ada, jangan seperti itu," ujarnya.
Diketahui pula saat ini, mulai Minggu (22/8/2021), jalur pendakian di Cemoro Kandang Tawangmangu, Karanganyar saat ini telah dilakukan uji coba pembukaan.
Dengan maksimal kapasitas setiap harinya 200 pendaki saja. (*)