Berita Boyolali Terbaru
Nasib Orang Tua Bocah Pembuat Konten di Jalan Tol, Dipanggil Polisi Boyolali: Diminta Awasi Anaknya
Polisi tidak hanya memanggil lima bocah yang masuk ke Jalan Tol Solo - Semarang demi membuat konten.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Polisi tidak hanya memanggil lima bocah yang masuk ke Jalan Tol Solo - Semarang demi membuat konten.
Orang tua para bocah tersebut juga dipanggil untuk ikut memberikan pembinaan. Agar perbuatan anaknya tidak terulang lagi.
Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni mengungkapkan, tidak hanya memanggil kelima anak di bawah umur tersebut.
Baca juga: Alasan Para Bocah yang Nekat Masuk Tol Solo-Semarang: Demi Konten Ekstrem, Ingin Dapat Uang
Baca juga: Bocah Masuk Tol Solo-Semarang Dipanggil Polisi, Mengaku Aksinya Demi Konten, Agar Dapat Like & Uang
Karena masih di bawah umur, peran orang tua masing-masing dalam mengawasi aktivitas anaknya sangat penting untuk mencegah hal itu terulang lagi.
“Kami juga memanggil orang tua kelima anak itu agar turut mengawasi kegiatan anak- anaknya," kata Yuli.
Pembinaan oleh orang tua dilakukan karena lima anak tersebut masih di bawah umur dan masih duduk dibangku sekokah.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Solo - Semarang: Toyota Innova Tabrak Truk, 2 Meninggal
Pasalnya bocah itu rata- rata mereka berusia 14 tahun. Diharapkan, pembinaan itu memberikan efek jera kepada kelima anak itu.
“Lima anak itu kami panggil untuk dilakukan pembinaan mengingat apa yang meraka lakukan membahayakan orang lain dan dirinya sendiri,” ujar Yuli.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: Cerita Paiman, Dapat Rp 4 M dari Ganti Rugi Tol Solo - Jogja: Buat Beli Rumah dan Dibagi Ahli Waris
Untuk itu, dia menghimbau kepada warga yang tempat tinggalya berdekatan dengan jalur tol untuk tidak menerobos pagar.
Apalagi sampai membuat konten yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu, kelima anak dibawah umur tersebut berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Mereka juga meminta maaf kepada petugas maupun masyarakat karena perbuatannya ternyata merugikan orang lain dan diri sendiri.
BG (14) warga Boyolali mengaku, baru pertama kali membuat konten truk oleng di jalan Tol Semarang –Solo.