Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cerita dari Solo

Asal-usul Nama Dusun Mojopahit di Sambungmacan Sragen, Apa Ada Kaitannya dengan Kerajaan Majapahit?

Di Kabupaten Sragen, tepatnya di Desa/Kecamatan Sambungmacan terdapat sebuah tempat bernama Dusun Mojopahit.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Dusun Mojopahit dan Dusun Sambigaluh yang letaknya berdampingan, di 

Di sanalah, Ratu Cempo bertemu dengan Prabu Brawijaya V yang tengah melakukan pelarian dari Mojokerto Jawa Timur, menuju Gunung Lawu.

Meski begitu, di Situs Sambi Galuh sudah tidak ditemukan pohon Mojo lagi.

Yang tersisa, hanya beberapa jenis pohon yang kini masih berdiri kokoh, dengan daun yang rindang, meski sudah berusia sejak ratusan tahun lalu.

Baca juga: Resmi Buka Kantor Baru di Solo, Shopee Membutuhkan Dua Ribu Karyawan hingga Tahun 2022, Berminat?

Baca juga: Kejadian Aneh di Makam Prajurit Pangeran Sambernyawa : Lampu Tak Bisa Hidup, Kerbau Tiba-tiba Lumpuh

Kasiat Sendang Putri Cempo

Keberadaan sendang atau sumber air peninggalan masa lampau di Dusun Mojopahit, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen tak pernah surut.

Sumber air itu bernama Sendang Moro Cahyo atau Sendang Putri Cempo.

Letaknya berada di bawah Punden Sambi Galuh, tepatnya di tengah perkampungan warga.

Sesepuh Dusun Mojopahit, Petruk (80) mengatakan sendang tersebut dulunya tak sengaja ditemukan oleh warga.

"Sumur di tengah ini dulunya adalah sendang yang tidak sengaja ditemukan, dulunya tertutup tanah, di sini ada sendang lagi namun ada di sisi utara," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Hati Ambyar Diputus Pacar, Pemuda di Kerjo Karanganyar Nekat Naik Tower,Teriak-teriak & Ancam Terjun

Baca juga: Jejak Sejarah Majapahit & Padjajaran di Sragen : Ada Dukuh Keturunan Jawa & Sunda Hidup Berdampingan

Sendang tersebut berbentuk lubang, yang mana dindingnya disusun batu bata yang berukuran besar.

Batu bata yang mengelilingi sendang tersebut, diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan, karena karakteristiknya tidak seperti batu bata di zaman modern.

Oleh warga, sendang tersebut dibangun kembali dengan menambah bangunan di atasnya, sehingga jika dilihat saat ini lebih terlihat seperti sumur timba.

Dikatakan sendang tersebut merupakan sendang peninggalan Putri Cempo, istri dari Prabu Brawijaya V, Raja Kerajaan Majapahit.

Di sendang itulah, Putri Cempo mengambil air untuk diminum sekaligus untuk mandi.

"Hingga saat ini, sendang tersebut masih mengalirkan air, tak pernah kering," aku dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved