Berita Klaten Terbaru
Potret Sederhananya Keluarga Khoirudin, Atlet Pencak Silat Asal Klaten yang Raih Emas PON XX Papua
Keluarga Khoirudin Mustakim (20) atlet asal Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten terlihat sederhana.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Saya gak nyangka, anak saya menang dan dapat medali emas di sana," kata kepada TribunSolo.com, Selasa (12/10/2021).
Samiyen mengatakan dirinya selalu mendoakan siang-malam untuk anaknya.
Bahkan dia mengaku dirinya melakukan puasa setiap senin dan kamis untuk kelancaran anaknya.
"Gak menyangka dengan ini, anak saya hisa membanggakan Keluarga dan masyarakat Klaten," ucap dia.
Paini Kismo Suwito (65) ayahnya juga sangat senang sekali anaknya bisa meraih medali emas.
"Pikiran kula dados ayem lan bungah, poro tetangga melu bungah (pikiran saya menjadi tenang dan senang, para tetangga pun ikut senang," ucap Paini.
Pria yang bekerja sebagai buruh tani tersebut mengaku anaknya tersebut sudah lama suka bergelut di dunia Pencak Silat.
Di tengah keterbatasan dia tidak pernah sedikitpun minder, apalagi orang tuanya buruh tani.
Bahkan ia mengatakan sejak SMP, anaknya selalu mengikuti pertandingan pencak silat.
"Kula buruh tani teng sabin, putra kula pun bungah di dunia pencak silat (saya buruh tani di Sawah, anak saya itu sangat senang di dunia pencak silat," kata dia.
Khoirudin Mustakim merupakan anak terakhir dari empat bersaudara.
Sebagian dari kakaknya merupakan orang berhasil dalam karir yang membanggakan orang tua dan keluarganya.
Kakak yang pertama bernama Ngatmi (35), kemudian kakak yang kedua bernama Suranto (32).
Saat ini Suranto bertugas sebagai polisi di Polsek Bayat.
Kemudian kakaknya yang ketiga bernama Fitri Lestari (30) seorang perawat di Prambanan.