Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kuliner Legendaris Khas Sragen : Sambal Tumpang Mbah Djami, Usaha Turun Temurun Sudah 3 Generasi

Warga Sragen pasti sudah tidak asing lagi dengan kuliner satu ini, sambal tumpang Mbah Djami.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Sambal Tumpang Mbah Djami, kuliner legendaris khas Sragen, yang merupakan usaha turun temurun 3 generasi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Sragen pasti sudah tidak asing lagi dengan kuliner satu ini, sambal tumpang Mbah Djami.

Sambal tumpang memang dikenal sebagai makanan khas dari Kabupaten Sragen.

Bahan dasar olahannya ialah tempe yang dihaluskan bersama bumbu dan rempah.

Baca juga: Wisata Kuliner Klaten : Ini Gubuk Tiwul, Menu Tiwul Sambal Bawangnya Bikin Omzet Jadi Melejit

Baca juga: Kuliner Enak Tawangmangu Karanganyar, Iga Bakar dan Kopi Lawe: Olahan yang Menggoyang Lidah 

Rasanya, tidak terlalu pedas, dan cocok disajikan untuk sarapan.

Jika ingin merasakan sambal tumpang yang beda dari yang lain, bisa langsung datang ke warung Nasi Tumpang Legendaris Sragen Mbah Djami.

Lokasinya di Jalan RA Kartini, Kelurahan Sragen Tengah, Kecamatan / Kabupaten Sragen, atau tepatnya di pojok perempatan spesial jurusan Batu Jamus.

Rasa sambal tumpangnya yang khas, dijamin membuat ingin menikmatinya lagi.

Baca juga: Cerianya PKL di Pusat Kuliner Kartini Sragen, Sempat Porak-poranda saat PPKM Darurat, Kini Buka Lagi

Satu porsi sambal tumpang Mbah Djami terdiri dari nasi, kuluban sayur, dan disiram sambal tumpang yang kental.

Cocok dinikmati bersama telur dadar maupun gorengan yang masih hangat.

Ditemui di warungnya, Mbah Djami (70) mengatakan usaha kulinernya tersebut sudah dijalankan secara turun temurun.

"Ini usaha turun temurun, dari nenek saya, kemudian ibu saya, baru saya, jadinya sudah 3 generasi ini," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Aturan PPKM Level 3 di Klaten, Usaha Kuliner Boleh Buka Sampai Jam 9 Malam: Wisata Masih Tutup 

Mbah Djami sendiri, menjalankan usaha sambal tumpang kurang lebih sudah 30 tahun lamanya.

Tak khayal, warungnya selalu diserbu pelanggan sejak baru dibuka.

Warung Nasi Tumpang Legendaris Sragen Mbah Djami buka setiap hari, mulai pukul 05.00 WIB, yang mana selalu habis pada pukul 10.00 WIB.

Tak tanggung-tanggung, setiap harinya Mbah Djami mampu menjual hingga 3 panci berukuran besar sambal tumpang.

"Sehari bisa 3 panci besar itu, nasinya biasanya habis sampai 20 kg, sehari selalu habis," ujarnya.

"Sehari bisa habis ratusan porsi, sekitar 200-300 porsi, mungkin lebih," tambahnya.

Meski sudah terkenal hingga kemana-mana, namun harga sambal tumpang Mbah Djami sangat ramah dikantong, yang hanya dibanderol Rp 5.000 saja. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved