5 Fakta Gempa M 4,8 Guncang Bali, Korban Ditemukan Saling Memeluk hingga Analisis Penyebab Gempa
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021) pukul 04.18 WITA.
Babinsa Desa Terunyan, I Wayan Asli mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 04.11 Wita.
Proses evakuasi dilakukan tak berselang lama, setelah memastikan keadaan di sekitar aman dari longsor.
"Kita melakukan evakuasi bersama masyarakat Cemara Landung dan masyarakat Desa Abang Batudinding, khususnya Banjar Dukuh. Saat itu sekitar pukul 14.15 Wita," ungkapnya.
Evakuasi membutuhkan waktu hingga tiga jam lebih.
Wayan Asli mengungkapkan, saat dievakuasi dua korban yang dinyatakan selamat, yakni Made Mudawati (42) dan Nopa Nopita Sari (18), karena berada di ruang berbeda.
Keduanya selamat karena masih mendapatkan oksigen.
"Mereka tertimpa bongkahan tembok, namun masih bernapas. Sehingga kita secepatnya melakukan evakuasi, dan melarikan ke rumah sakit," jelasnya.
Sementara korban yang meninggal berada di satu ruang.
Kata Wayan Asli, Kadek Antari diduga terkena bongkahan batu, dan tertimbun longsor.
"Posisinya dia dipeluk oleh bibinya. Namun saat dievakuasi, keduanya sudah tidak bernafas," ucap dia.
Baca juga: Anehnya Makam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Meski 39 Tahun Direndam, Kondisi Nisan Tetap Utuh
5. Sejumlah bangunan rusak
Gempa M 4,8 juga mengakibatkan sejumlah bangunan rusak.
Sejumlah sanggah (tempat sembahyang) milik warga di Kabupaten Bangli dan Karangasem mengalami kerusakan parah.
Pegawai BPBD Kabupaten Karangasem, Eka Bagus mengatakan, pihaknya masih mendata kerusakan yang disebabkan oleh gempa.
"Kita sudah monitor dan masih mengumpulkan data," ujarnya.
(Kompas/ TribunBali)