Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Anehnya Makam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Meski 39 Tahun Direndam, Kondisi Nisan Tetap Utuh

Selain bagian tengah bisa dilewati motor, ada fenomena unik lainnya di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri saat musim kemarau.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Batu nisan yang terlihat kembali saat aliran mengering di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Sabtu (16/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Selain bagian tengah bisa dilewati motor, ada fenomena unik lainnya di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri saat musim kemarau.

Apa itu? Ya sisa-sisa bekas permukiman warga akan kembali muncul, di antaranya pemakaman umum yang masih terlihat jelas.

Meski sudah puluhan tahun tepatnya 39 tahun direndam air waduk, batu nisan tetap berdiri kokoh menempati titik saat sebelum dialiri air.

Padahal selama ini pemakaman itu direndam air setinggi beberapa meter.

Baca juga: Informasi Bagi-bagi Beras Gratis Delanggu Super di Klaten : Hampir Seribu Paket, Isi Lima Kilogram

Baca juga: Kehebatan Waduk Pidekso Wonogiri: Bendungan dari Urukan Batu, Tahan Gempa Hingga 50 Tahun

Dari pantauan TribunSolo.com Sabtu (16/10/2021), memang ada sejumlah bagian makam yang sudah remuk dan berkeping-keping kerena terkikis air.

Puluhan puing-puing batu nisan yang masuk di area genangan mulai muncul kembali.

Makam-makam itu terletak di beberapa titik kecamatan, misalnya di Baturetno, Wuryantoro dan Nguntoronadi.

Seperti yang ada di Wuryantoro terletak di selatan pasar, sekitar kurang lebih 1 kilometer.

Pada salah satu batu nisan, terlihat samar-samar tulisan kapan makam itu dibangun.

Bervariasi, ada yang tahun 1974 lalu, ada juga yang 1980.

Dengan begitu terbukti bahwa memang dulunya di sana digunakan warga sebagai pemakaman lawas.

Jika dihitung, jumlah makam di waduk kurang lebih ada puluhan.

Sumarno, salah satu petani, mengatakan jika keberadaan makam ini hanya bisa dilihat saat musim kemaru saja.

Makam itu termasuk daerah terendam air.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved