Berita Wonogiri Terbaru
Anehnya Makam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Meski 39 Tahun Direndam, Kondisi Nisan Tetap Utuh
Selain bagian tengah bisa dilewati motor, ada fenomena unik lainnya di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri saat musim kemarau.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Mumpung ini airnya surut, biasanya disini itu genangan air. Kalau musim kemarau ya jadi padang rumput ini," ujarnya kepada TribunSolo.com.
"Dari rumah teman di Baturetno ini tadi, ada teman juga satu rombongan yang pengen tahu, jadi sekalian mampir," imbuhnya.
Keindahan Waduk dari Tebing
Keindahan Waduk Gajah Mungkur makin terlihat dari atas bukit.
Bagi wisatawan yang ingin melihat Waduk Gajah Mungkur dari sisi yang berbeda, bisa mengunjungi Wisata Watu Cenik.
Wisata ini terletak di Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Wisata Watu Cenik: Menikmati Indahnya Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dari Atas Bukit
Letaknya tak jauh dari pusat Kota Wonogiri, sekitar 15 menit perjalanan dari Alun-alun Giri Krida Bakti
Tempat plesiran itu sudah populer di kalangan wisatawan. Dari atas sana, pengunjung bisa menikmati angin sepoi-sepoi dengan pemandangan Waduk Gajah Mungkur.
Tak berhenti disitu, disana juga disediakan beberapa spot foto yang bisa mempercantik feeds media sosial para wisatawan.
Daya tarik itu memikat banyak wisatawan dari dalam maupun luar kota Wonogiri.
"Memang niat kesini dari kemarin, kebetulan lagi longgar kuliahnya," kata Vina, pengunjung asal Kota Solo kepada TribunSolo, Minggu (19/9/2021).
Baca juga: Bak Kejatuhan Durian Runtuh, Petani Wonogiri Dapat 496 Alsintan, di Antaranya Ada Sejumlah Traktor
Baca juga: Vaksinasi Pelajar SMA di Wonogiri Segera Rampung, Disusul Pelajar SMP, Siap Sekolah Tatap Muka?
Baca juga: Catat Warga Wonogiri, Hajatan Masih Dilarang Sampai Capaian Vaksinasi Tinggi
Baca juga: Jadwal Razia Motor Bocor di Medsos, Satlantas Polres Wonogiri Justru Senang : Malah Membantu Kami
Ia mengunjungi Watu Cenik karena penasaran bagaimana jika menikmati secara langsung, bukan hanya dari foto.
Untuk itu, ia rela berangkat ke Wonogiri bersama rombongan teman-teman sesama mahasiswa.
"Tidak tahu kalau ditutup, kalau tidak boleh masuk ya putar balik tadi. Untung sama warga diperbolehkan," kata dia.
Memang, di jalan akses masuk masih diberi bambu yang digunakan sebagai portal, namun oleh warga sekitar diperbolehkan untuk masuk.

Sementara itu, Wakinem, warga yang letak rumahnya disekitar sana mengaku masih ada beberapa wisatawan yang mengunjungi Watu Cenik.
Namun tidak setiap hari ada, menurutnya hanya di hari-hari tertentu saja tempat itu dikunjungi wisatawan.
"Kalau Hari Sabtu sama Minggu lumayan ramai, hari-hari biasa nggak ada," ungkapnya. (*)