Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Penyebab Atap Masjid Nguter Ambruk, Padahal Baru 5 Tahun, Kapolres : Diduga Kesalahan Kontruksi

Ambruknya atap serambi Masjid Besar Al Furqon Nguter di Jalan Raya Solo-Wonogiri karena kesalahan kontruksi, Rabu (20/10/2021).

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Polres Sukoharjo
Polisi bersama warga membersihkan puing-puing atap serambi Masjid Besar Al Furqon Nguter yang ambruk di Jalan Raya Solo-Wonogiri, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo ambruk, Rabu (20/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ambruknya atap serambi Masjid Besar Al Furqon Nguter di Jalan Raya Solo-Wonogiri karena kesalahan kontruksi, Rabu (20/10/2021).

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menjelaskan, dugaan sementara ambruknya bangunan ibadah di Kecamatan Nguter itu karena kesalahan konstruksi.

Terlebih bangunan tersebut terhitung baru saja dibangun yakni 2016 lalu.

Adapun atap dibuat dari baja ringan, berbeda dengan atap biasanya menggunakan kayu.

"Kalau dilihat dari kasat mata, baja ringan yang ada ini tipis dan mudah dibengkokkan," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Tak Ada Angin dan Hujan, Atap Serambi Masjid Besar Nguter Sukoharjo Ambruk, Baru Lima Tahun Dibangun

Baca juga: Kotak Infak Masjid As-Sallam Klaten Dibobol Maling, Takmir Sebut Tak Lapor Polisi: Kami Sudah Ikhlas

Wahyu menuturkan berat satu genteng sekitar 2 kilogram, sementara setiap 1 meter persegi membutuhkan 15 genteng, sehingga total beban yang ditanggung bisa 30 kilogram lebih.

"Kami akan menerjunkan petugas melakukan penyelidikan, apakah memang benar ada kesalahan konstruki dalam pembangunan itu," terang dia.

Ketua Takmir Masjid Al Furqon Nguter, Mujiyono mengatakan penyebab ambruknya atap serambi masjid tersebut diduga baja ringan itu tak kuat menahan.

Terlebih beban atap masjid yang berbentuk kubah itu, diketahui berbahan keramik.

"Gentengnya keramik, sedangkan di bawahnya baja ringan, dimungkinkan karena tidak kuat menahan," ungkap dia.

Dikatakan Mujiyono, peristiwa ambruknya atap masjid tersebut sekitar pukul 06.00 WIB.

Adapun jam tersebut, masjid sudah sepi sehingga tidak ada korban jiwa.

Baca juga: Libur Maulid, Tawangmangu Dibanjiri Wisatawan Bermobil, Arus Lalu Lintas di Puncak Padat Merayap

"Jemaah sudah menyelesaikan subuh dan petugas kebersihan sudah selesai nyapu maupun mengepel, sehingga saat kejadian tidak ada orang," ujar dia.

Ia menuturkan atap serambi masjid yang baru lima tahun dibangun itu, lantas dibersihkan secara kerja bakti bersama masyarakat.

"Kondisi saat ini, puing-puing masjid yang ambrol sudah dibersihkan, dan nanti kami rapatkan untuk masjid ini diperbaiki kembali," ujarnya.

Mulianya Takmir Masjid

Masjid As-Sallam di Dukuh Kuwiran RT 1 RW 10, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten dibobol maling.

Kunci kotak infak rusak dan uang dalam kotak infaq atau amal raib dibobol maling.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut baru diketahui Rabu (13/10/2021) subuh.

Saat itu, beberapa ibu-ibu yang sedang melaksanakan ibadah subuh dan akan mengisi infaq.

Setelah dicek, ternyata salah satu kotak infak terbuka.

Baca juga: Syarat Night Market Sukowati Dibuka Lagi, Bupati Sragen Sebut Jika Capaian Vaksinasi Sudah 70 Persen

Baca juga: Pembebasan Lahan Desa untuk Tol Solo-Jogja Tak Semulus Gilas Tanah Warga, BPN : Ada Aturan Gubernur

Kunci yang terpasang pada kotak tersebut ditemukan rusak.

Usai melihat hal tersebut, lantas ibu-ibu tersebut melaporkan kejadian tersebut ke pihak takmir masjid.

Takmir Masjid As-Sallam Sengon Rusdwiyono (31), mengatakan sebelum kejadian, malamnya kotak tersebut terlihat masih belum rusak.

"Setelah isya, saya cek kotak infaknya masih utuh, lalu subuh, saat ibu-ibu mau infaq, ternyata sudah dibuka dan lapor ke saya," ucap Sengon kepada TribunSolo.com..

Sengon mengatakan kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu.

Ia menerangkan uang infak tersebut selalu diambil pada setiap jum'at.

"Pernah terjadi barang di gudang masjid dimaling, rencananya masjid akan dipasang CCTV," ujarnya.

"Kami tidak melaporkan ke polisi, kami sudah ikhlas," jelas dia.

Kotak Infak di Sukoharjo

Aksi pencurian 2 kotak ifaq di sebuah mini market terekam kamera pengawas.

Rekaman CCTV yang menyebar luas di media sosial itu memperlihatkan dengan jelas aksi pelaku memasukkan kotak infaq yang ada di atas meja kasir kedalam tasnya.

Awalnya pelaku yang mengenakan jaket biru datang untuk membeli air mineral.

Setelah mengambilnya dari mesin pendingin, pelaku kemudian membayarnya di kasir yang saat itu ada beberapa pembeli lain yang juga ingin membayar di kasir.

Sesaat setelah menyerahkan uang, pelaku kemudian mengambil air mineral yang dibeli lalu memasukan kedalam tas.

Dengan gerakan cepat, kotak infaq yang ada diatas meja sisi kanan pelaku masukkan juga kedalam tas.

Pemilik Daffa Mart, Suwarno mengatakan aksi pencurian kotak infaq ini terjadi Rabu (22/7/2021).

" Pas kejadian saya malah tidak tahu. Sadarnya keesokan paginya. Saat saya buka toko. Kok, 2 kotak infak sudah tidak ada," ujarnya, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Polres Boyolali Buka 21 Ruas Jalan yang Ditutup: Sisakan 2 Titik di Randusari & Terminal Lama

Baca juga: Puluhan Warga Kecele Diminta Putar Balik Petugas, Nekat Wisata ke Selo saat Boyolali di Rumah Saja

Baca juga: PPKM Level 3 Boyolali : Aturan Sama Sampai 2 Agustus, Program Minggu di Rumah Saja Tetap Lanjut

Baca juga: Syarat Naik Pesawat dari Bandara Adi Soemarmo saat PPKM Level 4: Sudah Divaksin & Bawa Hasil PCR

Kotak infaq yanng dicuri merupakan titipan dari Masjid Nuruddin Sholihin, Dukuh Sambung, Desa Canden, Kecamatan Sambi.

Selain itu ada Kotak infaq Yayasan Al-Falah, Sambi.

Suwarno pun langsung memeriksa rekaman CCTV di tokonya.

Berbekal rekaman CCTV, itu pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat Polisi.

" Kalau menurut petugas yang biasa mengambil uang infaq ini, biasanya berisi Rp 500 ribu," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved