Berita Sukoharjo Terbaru
Hindari Emak-emak Bermotor, Mobil Pengangkut Semen Tabrak Median dan Terbalik di Grogol Sukoharjo
Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Solo-Wonogiri, Senin (25/10/2021) sore.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Solo-Wonogiri, Senin (25/10/2021) sore.
Kecelakaan melibatkan mobil pickup Izusu Traga bernomor polisi AD-1799-YT tepatnya di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Mobil tersebut dikendarai oleh JI, warga Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Menurut penuturan sopir mobil, dia tengah membawa 30 sak semen di mobil bak mobilnya.
"Saya dari (Desa) Telukan, mau mengantar semen ke (Desa) Pondok, Kecamatan Grogol," katanya kepada TribunSolo.com.
Mobil berjalan dari arah utara (Solo), menuju ke selatan (Wonogiri).
Saat tengah berjalan, didepan kendaraan pickup itu melaju motor yang dikendarai oleh ibu-ibu.
"Saya klakson, ibu-ibunya malah berjalan zig-zag ke kiri ke kanan," ujarnya.
JI mengaku mengendari mobilnya dalam kecepatan 50 km/jam.
Hingga akhirnya, JI banting stir ke kanan, untuk menghindari motor yang ada di depannya.
Akibatnya, mobil pickup itu menabrak median jalan hingga terbalik pada jalur berlawanan.
"Motornya tidak ketabrak saya," ujarnya.
Baca juga: Fantastis! 5 Orang di Boyolali Terjerat Pinjol, Harus Bayar Utang dan Bunga Hampir Setengah Miliar
Baca juga: Warga Boyolali Ramai-ramai Tercekik Pinjol, Ada yang Utang Rp 5 Juta Harus Membayar Rp 80 Juta
Kecelakaan tersebut membuat mobil pickup warna putih itu terbalik.
Beruntung, mobil pickup yang terbalik tak ditabrak kendaraan dari arah berlawanan.
Namun, kecamatan panjang terjadi akibat mobil pickup menutup hampir semua jalur.
Warga bergotong royong membalikan mobil itu, dan mendorongnya ke tepi jalan agar arus lalulintas kembali normal.
"Saya mengalami luka ringan saja, terkena benturan," katanya.
Nampak, korban dan satu temannya yang ada didalam mobil itu masih shok.
Saat ini, kejadian kecelakaan itu tengah ditangani Satlantas Polres Sukoharjo.
Kecelakaan Adu Banteng
Kecelakaan dahsyat terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kutorero, Kelurahan Jetis, Kabupaten Sukoharjo.
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 10.31 WIB itu melibatkan dua sepeda motor, yakni Suzuki Thunder yang dikendarai oleh ATS (20).
Sedangkan kendaraan lain, yakni sepeda motor Yamaha NMax yang dikendarai oleh PH (20).
Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Heldan Pramoda Wardhana, menjelaskan kronologi kecelakaan adu banteng antara dua sepeda motor tersebut.
"Thunder itu berjalan dari arah utara, melawan arus. Hingga akhirnya menabrak Nmax yang berjalan dari arah sebaliknya," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: Ada Klaster PTM di Solo, Jubir Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro Nilai Anak Kurang Disiplin Prokes
Baca juga: Hanya di Tol Solo-Jogja, Bakal Ada Rest Area yang Terbelah Oleh Jalan di Klaten: Tak Jadi Dibelokkan
Kasatlantas menjelaskan, bahwa memang di jalur tersebut hanya satu arah.
Hanya di jam tertentu saja bisa dilewati untuk dua jalur.
Namun saat kejadian kecelakaan itu, belum waktunya untuk digunakan dua jalur.
Sehingga disebut dia, pengendara Thunder yang melanggar peraturan.
Akibat dari kecelakaan itu, pengendara Thunder mengalami luka ringan.
Sementara PH, pengendara Nmax harus menjalani perawatan di RSUD Sukoharjo karena mengalami luka di bagian kepala.
"Hingga saat ini (PH) masih dalam perawatan, tapi kondisinya terpantau sadar," jelas Kasatlantas.
Sementara itu, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan ke Satlantas Polres Sukoharjo sampai selesai penyidikan.
Untuk tindak lanjut karena ada yang melanggar aturan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan dan mendalami keterangan saksi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu taat aturan berlalu lintas, selain itu juga untuk selalu melengkapi syarat-syarat berkendara," harap dia.
Kecelakaan di Karangpandan
Dalam satu hari ini ada dua kecelakaan yang terjadi di kawasan Karangpandan, Karanganyar, Jumat (22/10/2021).
Selain pikap tabrak pohon, ternyata ada juga kecelakaan Bus menyerempet tiang listrik.
Bus pariwisata nopol B-7208-BGA menabrak tiang listrik di tikungan Karangpandan jalan Tawangmangu-Solo pukul 14.00 WIB.

Sopir bus tersebut adalah Wahyu Yudha Parwira asal Sidoharjo.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, bus tersebut hilang kendali akhirnya menabrak tiang listrik di dusun Keprabon Rt 05 Rw 04 Karangpandan, Karanganyar.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir sekitar Rp 2 juta.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Sukarno Yudho Tamtomo menerangkan, bus tersebut hanya membawa awak kru.
"Langsung berangkat lagi," ujarnya.
Kejadian hanya berlangsung beberapa saat, kemudian Bus yang dikemudikan oleh Wahyu Yudha Parwira melanjutkan perjalanannya kembali.
Pikap Tabrak Pohon
Kecelakaan tunggal terjadi di jalan Tawangmangu-Solo tepatnya Desa Popongan, Karangpandan, Karanganyar pada Jum'at (22/21/2021).
Pikap nopol AD-8040-EF menabrak pohon di lokasi tersebut.
Kecelakaan terjadi pada pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Kecelakaan Dahsyat Vario vs Avanza di Pilangsari : Diawali Suara Ban Meletus
Baca juga: Update Kecelakaan Mobil di Tanjakan Matesih, Ternyata Ada 14 Penumpang Dalam Isuzu Elf: 5 Terluka
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pikap tersebut melaju kencang dari arah timur ke barat atau Tawangmangu menuju Solo.
Sampai di lokasi kejadian, sopir hilang kendali dan menabrak pohon.
Pikap tersebut berisi dua orang sopir dan satu penumpang.
Baca juga: DAFTAR Wisatawan Asal Demak yang Mobilnya Kecelakaan di Matesih : Selamat, Tapi Lima Orang Luka-luka
Kanit Gakkum Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Sukarno Yudho Tamtomo mengatakan, benar ada kejadian tersebut.
Akibatnya sopir mengalami patah kaki kanan, sementara penumpang luka lecet.
"Korban telah dibawa ke rumah sakit Karima Utama," papar dia, Jumat (22/10/2021).
Ipda Sukarno Yudho meminta agar masyarakat selalu berhati-hati saat berkendara.
Kecelakaan Sebelumnya di Matesih
Pohon Manggis yang ada di Merakan RT 01 RW 04 Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar ini sepintas tak berbeda dengan pohon-pohon lainnya.
Namun, siapa sangka pohon yang menghasilkan buah yang memiliki rasa manis yang khas itu mampu menyelamatkan rumah dari hantaman mobil yang mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan itu, Sabtu (16/10/2021).
Supardi mengatakan akibat kecelakaan sebuah mobil wisatawan asal Demak itu, rumahnya nyaris rusak.
Isuzu Elf bernomor polisi H-1198-JE nahas yang tak kuat nanjak itu nyaris saja mengenai rumahnya.
Beruntung, pohon Manggis itu bisa menahan mobil yang terperosok ke jurang yang di bawahnya ada rumahnya.
"Untunglah terkena pohon manggis sehingga tidak mengenai rumah," aku dia.
Menurutnya tanjakan ini cukup ekstrem.
Dia menyebut sebelumnya kecelakaan tunggal karena mobil mundur karena tidak kuat pernah terjadi.
"Pernah ada kecelakaan serupa," kata dia.
Kecelakaan di tanjakan ekstrem kawasan Matesih, Karanganyar terjadi pada Sabtu, (16/10/2021).
Kanit Laka Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Sukarno Yudho mengatakan, dari total penumpang tersebut, ada 5 orang yang terluka.
"Penumpangnya ada 14 orang yang 5 luka-luka," kata Ipda Sukarno Yudho, Minggu (17/10/2021).
Sementara itu, berkaitan kabar sopir mobil tersebut menggunakan google maps lantaran tidak tahu jalur, polisi belum mengetahui hal tersebut.
"Belum tau pakai google maps atau tidak," tambahnya.
Yudho mengatakan, saat ini kondisi 5 korban masih dirawat di RS.
Dari lima korba luka-luka itu di antaranya ada anak-anak.
Baca juga: Kronologi Mobil Wisatawan Kecelakaan di Tanjakan Matesih : Ada 5 Orang, Nyaris Hantam Rumah Warga
Baca juga: Ternyata Masuk ke Air Terjun Grojogan Sewu Ada Dua Jalur : Pilih Esktrem atau Biasa? Ini Lokasinya
Mereka berasal dari Kabupetan Demak dan Grobogan, berikut daftarnya :
1. Pengemudi Fitrianto (33) asal Dusun Baleromo Desa/Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak
2. Sugiman (58) asal Desa/Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan
3. Istialah (49) asal Desa Babad/Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Demak
4. Almira AH (6) asal Desa Babad/Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Demak
5.Azel (3) asal Desa Babad/Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Demak
Kronologi Kejadian
Relawan Lintas Giribangun, Suyono, mengatakan, rombongan wisatawan itu baru saja berkunjung dari Makam Presiden ke-2 Soeharto di Astana Giribangun.

Setelah itu, akan melanjutkan lagi perjalanan wisatanya ke lokasi lain dengan melintasi jalanan cukup curam di kawasan Merakan,
Namun di saat Dukuh Ngadirejo, mobil tak kuat melintasi jalan tanjakan yang cukup curam dan akibarnya terguling.
"Rombongan mau menuju ke Candi Sukuh. Lalu di jalan tanjakan, mobil tak kuat menanjak, turun, lalu terguling," kata dia kepada TribunSolo.com.
Saat itu lanjut dia, mobil berwarna putih itu masuk ke pekarangan rumah warga dan nyaris mengantam rumah yang ada di bawahnya.
Bahkan mobil dalam kondisi terguling dan sebagian besar kaca pecah berantakan.
"Tak ada korban meninggal dunia, tapi luka-luka," jelas dia.
Namun, sejumlah penumpang mengalami luka serius di kepala, termasuk 2 anak kecil yang mengalami pendarahan di kepala bagian belakang.
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko membenarkan ada 5 orang di dalam mobil tersebut yang selanjutnya dilakukan evakuasi oleh warga dan petugas.
"Benar ada 5 orang, sudah dibawa ke RSUD," terangnya.
Wisatawan Banjiri Tawangmangu
Pasca dibuka untuk umum, wisatawan mulai membanjiri Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar saat akhir pekan, Sabtu (16/10/2021).
Di antaranya seperti yang terlihat di wisata unggulan Grojogan Sewu.
Dari pantauan TribunSolo.com, di sepanjang jalur wisata Grojogan Sewu dipadati wisatawan, baik muda maupun tua.
Meski salah satu lokasi wisata padat, tetapi arus lalu lintas terlihat ramai lancar.
Baca juga: Cerita Dewi Fotografer Cantik Keliling di Tawangmangu:Tak Bisa Kuliah, Beli Kamera dari Pinjaman
Baca juga: Sempat Muram, Kini Kamar Hotel di Tawangmangu Jadi Incaran Wisatawan Lagi, Okupansi Naik 10 Persen
Terlihat kendaraan yang berlalu lalang di jalan simpang tiga HI Kalisoro, Tawangmangu masih nampak sedikit.
Terutama dari arah Magetan menuju Solo.
Sedangkan dari arah Solo ke Magetan terpantau banyak kendaraan yang masuk di kawasan ini, meski tidak terlalu banyak.
Kendaraan yang masuk mayoritas dari berbagai macam daerah, hal ini terlihat dari plat nomor.
Tidak ada penyekatan dari jalur masuk kawasan wisata Tawangmangu baik dari arah Solo maupun Magetan.
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko membanarkan tidak ada penyekatan di kawasan wisata Tawangmangu.
"Belum ada penyekatan, hanya pemantauan lalu lintas seperti biasanya," ujar Sarwoko kepada wartawan Tribunsolo.com.
Wisatawan, Lucky Oktavia (24) mengaku, perjalanan dari rumahnya ke puncak tidak mengalami kemacetan parah meski kini mulai dikunjungi banyak orang.
"Perjalanan cuma setengah jam dari rumah," aku dia.
Lucky juga mengatakan, bahwa Tawangmangu tidak seramai biasanya yang membuat wisatawan harus bersabar mengantre.
"Biasanya sampai macet-macet, ini tadi perjalanan lancar dari Bejen," jelas dia.
Lucky biasanya setiap akhir pekan naik di kawasan wisata Tawangmangu sehingga ia tahu perbedaan lalu lintas.
Sedangkan menurut salah satu pedagang kopi di simpang tiga HI Kalisoro Tawangmangu, Sri Sugiyanti, ramainya kawasan wisata Tawangmangu mulai dimalam hari.
"Malam banyak yang nongkrong, terutama malam Minggu," ungkap dia.
Kamar Penuh
Tingkat hunian kamar hotel di Kabupaten Karanganyar kembali bergeliat dan mulai meroket sejak adanya kelonggaran.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Karanganyar, Hardoyo menjelaskan, okupansi mengalami kenaikan saat akhir pekan menyusul turunnya level PPKM.
Hardoyo menyampaikan, adanya pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan tersendiri bagi para anggota PHRI dan pelaku usaha sektor pariwisata lainnya.
Namun semenjak turunnya jumlah kasus aktif Covid-19 serta adanya kelonggaran aktivitas masyarakat dari pemerintah pusat maupun daerah, ternyata turut berdampak pada pariwisata.
Seperti beberapa pengelola objek wisata di Kabupaten Karanganyar sudah diperbolehkan beroperasi kembali.
Baca juga: Wisata Hits Embun Lawu di Tawangmangu : Tawarkan Puluhan Spot Foto Kece, Ini Harga Tiket Masuknya
Baca juga: Ekonomi Pedagang di Tawangmangu Mulai Berputar, Wisatawan dari Berbagai Daerah Datang
Selain munculnya destinasi baru dan resto di sepanjang Jalan Alternatif Tawangmangu-Magetan.
"Menginjak minggu ketiga ini tidak seperti dulu. Kalau ramai (pengunjung) kadang bingung, sepi ya bingung. Meski belum normal," jelas dia usai acara pengukuhan kepengurusan PHRI Karanganyar periode 2021-2026 di Tawangmangu, Selasa (12/10/2021).
"Okupansi naik menjadi 10 persen, itu saat akhir pekan. Sebelumnya tidak sampai 10 persen," katanya.
Dia menuturkan, ada sekitar 160-an resto dan penginapan yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Rata-rata penginapan didominasi homestay dan pondok wisata, selain hotel bintang.
Kaitannya dengan program dari pemerintah, pihaknya mendorong kepada anggota PHRI Karanganyar supaya dapat menerapkan aplikasi Pedulilindungi di tempat masing-masing.
Sedangkan terkait vaksinasi, hampir semua karyawan dan pengelola resto dan penginapan yang tergabung dalam PHRI Karanganyar telah menerima dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: Pengelola Wisata di Tawangmangu Belum Terapkan Aplikasi PeduliLindungi: Terkendala Jaringan
Baca juga: Alarm Buat Manchester City, Newcastle Bisa Ikut Buru Harry Kane, Harga 150 Juta Pounds Tak Jadi Soal
Sementara itu Ketua BPD PHRI Jateng, Heru Isnawan berharap kepada anggota PHRI Karanganyar supaya dapat saling menjaga kaitannya dengan pencegahan penyebaran Covid-19.
Pihaknya juga mendorong supaya aplikasi Pedulilindungi dapat diterapkan di masing-masing tempat usaha milik anggota PHRI Jateng.
Sehingga apabila seiring waktu level PPKM semakin turun dan aktivitas masyarakat diberi kelonggaran, menurutnya tentu akan berdampak terhadap sektor pariwisata.
Tawangmangu Bergeliat
Kegiatan ekonomi di Tawangmangu, Karanganyar kini mulai terlihat.
Setelah lama lesu, dampak PPKM beberapa waktu yang lalu.
Kini pedagang mendapatkan angin segar.
Baca juga: Kondisi Lalu Lintas Tawangmangu Minggu Ini, Arus Padat: Terlihat Kendaraan Pelat Luar Kota
Baca juga: Makan Enak di Tawangmangu : Bubur Pecel Bu Tarmi, Perpaduan Tak Lazim Tapi yang Beli Sampai Antre
Sebab, wisatawan dari luar kota juga mulai datang ke Tawangmangu.
Hal ini terlihat pada Minggu (3/10/2021).
Objek wisata dan tempat jujugan kuliner di Tawangmangu penuh dengan para wisatawan, baik lokal Solo Raya maupun luar daerah.

Ramainya wisatawan yang datang ke kawasan Tawangmangu membawa berkah tersendiri bagi para pedagang.
Jika, saat pemberlakuan PPKM para pedagang merana, kini harapan mulai muncul.
Salah satunya, dirasakan Ningsih, penjual jambu kristal yang ada di kawasan Terminal Tawangmangu.
Baca juga: Kuliner Enak Tawangmangu Karanganyar, Iga Bakar dan Kopi Lawe: Olahan yang Menggoyang Lidah
Ningsih menuturkan penjualannya meningkat drastis sejak banyaknya kunjungan wisatawan.
"Alhamdulillah hari ini ramai, wisatawan banyak sejak akhir bulan September kemarin, yang beli banyak," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (3/10/2021).
Saat diberlakukannya kebijakan PPKM, dalam sehari Ningsih hanya bisa menjual sebanyak 30 kg jambu saja.
Baca juga: Inilah Sosok Paiman Pria Tawangmangu, Pemilik Tanaman Monstera yang Dibeli Seharga Mobil Rp 225 Juta
"Sore ini sudah hampir terjual 1 kwintal, biasanya kalau sepi 30 kilogram saja, ini tinggal sisanya saja," jelasnya.
Hal serupa juga dirasakan, Seli, penjual bakso di Pasar Tawangmangu.
Masih sore, baksonya sudah ludes dibeli wisatawan, karena bakso makanan yang paling cocok dinikmati di tengah sejuknya Tawangmangu.
Baca juga: Catat, Rekayasa Lalu Lintas di Tawangmangu Karanganyar Sabtu dan Minggu: Ini Titik Lokasinya
"Wisatawan ramai, baksonya jadi cepat habis, biasanya sampai malam belum habis," ungkap Seli.
Menurut Seli, hari ini wisatawan yang datang lebih banyak jika dibandingkan minggu kemarin.
"Kalau minggu kemarin masih sepi, hari ini semakin ramai," terangnya.
Kondisi Lalu Lintas
Tawangmangu, Karanganyar memang selalu menjadi daya tarik untuk wisatawan menghabiskan akhir pekannya.
Terlihat kendaraan memadati kawasan tersebut pada Minggu (3/10/2021).
Mereka menikmati kuliner dan pemandangan alam di kawasan wisata tersebut.
Baca juga: Potret Tawangmangu Hari ini : Awas Macet, Mobil Wisatawan Menumpuk di Sekitar Pasar Tawangmangu
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, hingga pukul 10.30 WIB belum ada rekayasa arus lalu lintas dari kepolisian.
Padahal biasanya saat akhir pekan, diberlakukan rekayasa arus lalu lintas menuju Tawangmangu.
Hal itu menyebabkan penumpukan kendaraan di kawasan Pasar Tawangmangu, terutama arus kedatangan dari arah Solo.
Kendaraan masih didominasi kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil, dari wilayah Solo Raya.
Namun, juga tidak sedikit, kendaraan dari luar kota, seperti Yogyakarta, Semarang, dan wilayah Jawa Timur yang mulai berdatangan.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Teguh Sarwono mewakili Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko mengatakan hari ini, arus lalu lintas di wilayah Tawangmangu ramai lancar.
"Pantauan hari ini, ramai lancar," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (3/10/2021).
Selain itu, pengalihan arus kembali diberlakukan, untuk mengurai kemacetan kendaraan wisatawan.
"Hari ini tetap diberlakukan," singkatnya.
Bagi wisatawan yang akan menuju kawasan Tawangmangu, akan diarahkan melewati jalur lama atau jalur selatan, yang tembus di wilayah Grojogan Sewu.
Sedangkan, arus balik wisatawan akan diarahkan menuju jalur baru, yakni melewati depan pasar Tawangmangu. (*)
Wisatawan Banjiri Tawangmangu
Pasca dibuka untuk umum, wisatawan mulai membanjiri Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar saat akhir pekan, Sabtu (16/10/2021).
Di antaranya seperti yang terlihat di wisata unggulan Grojogan Sewu.
Dari pantauan TribunSolo.com, di sepanjang jalur wisata Grojogan Sewu dipadati wisatawan, baik muda maupun tua.
Meski salah satu lokasi wisata padat, tetapi arus lalu lintas terlihat ramai lancar.
Baca juga: Cerita Dewi Fotografer Cantik Keliling di Tawangmangu:Tak Bisa Kuliah, Beli Kamera dari Pinjaman
Baca juga: Sempat Muram, Kini Kamar Hotel di Tawangmangu Jadi Incaran Wisatawan Lagi, Okupansi Naik 10 Persen
Terlihat kendaraan yang berlalu lalang di jalan simpang tiga HI Kalisoro, Tawangmangu masih nampak sedikit.
Terutama dari arah Magetan menuju Solo.
Sedangkan dari arah Solo ke Magetan terpantau banyak kendaraan yang masuk di kawasan ini, meski tidak terlalu banyak.
Kendaraan yang masuk mayoritas dari berbagai macam daerah, hal ini terlihat dari plat nomor.
Tidak ada penyekatan dari jalur masuk kawasan wisata Tawangmangu baik dari arah Solo maupun Magetan.
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko membanarkan tidak ada penyekatan di kawasan wisata Tawangmangu.
"Belum ada penyekatan, hanya pemantauan lalu lintas seperti biasanya," ujar Sarwoko kepada wartawan Tribunsolo.com.
Wisatawan, Lucky Oktavia (24) mengaku, perjalanan dari rumahnya ke puncak tidak mengalami kemacetan parah meski kini mulai dikunjungi banyak orang.
"Perjalanan cuma setengah jam dari rumah," aku dia.
Lucky juga mengatakan, bahwa Tawangmangu tidak seramai biasanya yang membuat wisatawan harus bersabar mengantre.
"Biasanya sampai macet-macet, ini tadi perjalanan lancar dari Bejen," jelas dia.
Lucky biasanya setiap akhir pekan naik di kawasan wisata Tawangmangu sehingga ia tahu perbedaan lalu lintas.
Sedangkan menurut salah satu pedagang kopi di simpang tiga HI Kalisoro Tawangmangu, Sri Sugiyanti, ramainya kawasan wisata Tawangmangu mulai dimalam hari.
"Malam banyak yang nongkrong, terutama malam Minggu," ungkap dia.
Kamar Penuh
Tingkat hunian kamar hotel di Kabupaten Karanganyar kembali bergeliat dan mulai meroket sejak adanya kelonggaran.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Karanganyar, Hardoyo menjelaskan, okupansi mengalami kenaikan saat akhir pekan menyusul turunnya level PPKM.
Hardoyo menyampaikan, adanya pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan tersendiri bagi para anggota PHRI dan pelaku usaha sektor pariwisata lainnya.
Namun semenjak turunnya jumlah kasus aktif Covid-19 serta adanya kelonggaran aktivitas masyarakat dari pemerintah pusat maupun daerah, ternyata turut berdampak pada pariwisata.
Seperti beberapa pengelola objek wisata di Kabupaten Karanganyar sudah diperbolehkan beroperasi kembali.
Baca juga: Wisata Hits Embun Lawu di Tawangmangu : Tawarkan Puluhan Spot Foto Kece, Ini Harga Tiket Masuknya
Baca juga: Ekonomi Pedagang di Tawangmangu Mulai Berputar, Wisatawan dari Berbagai Daerah Datang
Selain munculnya destinasi baru dan resto di sepanjang Jalan Alternatif Tawangmangu-Magetan.
"Menginjak minggu ketiga ini tidak seperti dulu. Kalau ramai (pengunjung) kadang bingung, sepi ya bingung. Meski belum normal," jelas dia usai acara pengukuhan kepengurusan PHRI Karanganyar periode 2021-2026 di Tawangmangu, Selasa (12/10/2021).
"Okupansi naik menjadi 10 persen, itu saat akhir pekan. Sebelumnya tidak sampai 10 persen," katanya.
Dia menuturkan, ada sekitar 160-an resto dan penginapan yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Rata-rata penginapan didominasi homestay dan pondok wisata, selain hotel bintang.
Kaitannya dengan program dari pemerintah, pihaknya mendorong kepada anggota PHRI Karanganyar supaya dapat menerapkan aplikasi Pedulilindungi di tempat masing-masing.
Sedangkan terkait vaksinasi, hampir semua karyawan dan pengelola resto dan penginapan yang tergabung dalam PHRI Karanganyar telah menerima dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: Pengelola Wisata di Tawangmangu Belum Terapkan Aplikasi PeduliLindungi: Terkendala Jaringan
Baca juga: Alarm Buat Manchester City, Newcastle Bisa Ikut Buru Harry Kane, Harga 150 Juta Pounds Tak Jadi Soal
Sementara itu Ketua BPD PHRI Jateng, Heru Isnawan berharap kepada anggota PHRI Karanganyar supaya dapat saling menjaga kaitannya dengan pencegahan penyebaran Covid-19.
Pihaknya juga mendorong supaya aplikasi Pedulilindungi dapat diterapkan di masing-masing tempat usaha milik anggota PHRI Jateng.
Sehingga apabila seiring waktu level PPKM semakin turun dan aktivitas masyarakat diberi kelonggaran, menurutnya tentu akan berdampak terhadap sektor pariwisata.
Tawangmangu Bergeliat
Kegiatan ekonomi di Tawangmangu, Karanganyar kini mulai terlihat.
Setelah lama lesu, dampak PPKM beberapa waktu yang lalu.
Kini pedagang mendapatkan angin segar.
Baca juga: Kondisi Lalu Lintas Tawangmangu Minggu Ini, Arus Padat: Terlihat Kendaraan Pelat Luar Kota
Baca juga: Makan Enak di Tawangmangu : Bubur Pecel Bu Tarmi, Perpaduan Tak Lazim Tapi yang Beli Sampai Antre
Sebab, wisatawan dari luar kota juga mulai datang ke Tawangmangu.
Hal ini terlihat pada Minggu (3/10/2021).
Objek wisata dan tempat jujugan kuliner di Tawangmangu penuh dengan para wisatawan, baik lokal Solo Raya maupun luar daerah.

Ramainya wisatawan yang datang ke kawasan Tawangmangu membawa berkah tersendiri bagi para pedagang.
Jika, saat pemberlakuan PPKM para pedagang merana, kini harapan mulai muncul.
Salah satunya, dirasakan Ningsih, penjual jambu kristal yang ada di kawasan Terminal Tawangmangu.
Baca juga: Kuliner Enak Tawangmangu Karanganyar, Iga Bakar dan Kopi Lawe: Olahan yang Menggoyang Lidah
Ningsih menuturkan penjualannya meningkat drastis sejak banyaknya kunjungan wisatawan.
"Alhamdulillah hari ini ramai, wisatawan banyak sejak akhir bulan September kemarin, yang beli banyak," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (3/10/2021).
Saat diberlakukannya kebijakan PPKM, dalam sehari Ningsih hanya bisa menjual sebanyak 30 kg jambu saja.
Baca juga: Inilah Sosok Paiman Pria Tawangmangu, Pemilik Tanaman Monstera yang Dibeli Seharga Mobil Rp 225 Juta
"Sore ini sudah hampir terjual 1 kwintal, biasanya kalau sepi 30 kilogram saja, ini tinggal sisanya saja," jelasnya.
Hal serupa juga dirasakan, Seli, penjual bakso di Pasar Tawangmangu.
Masih sore, baksonya sudah ludes dibeli wisatawan, karena bakso makanan yang paling cocok dinikmati di tengah sejuknya Tawangmangu.
Baca juga: Catat, Rekayasa Lalu Lintas di Tawangmangu Karanganyar Sabtu dan Minggu: Ini Titik Lokasinya
"Wisatawan ramai, baksonya jadi cepat habis, biasanya sampai malam belum habis," ungkap Seli.
Menurut Seli, hari ini wisatawan yang datang lebih banyak jika dibandingkan minggu kemarin.
"Kalau minggu kemarin masih sepi, hari ini semakin ramai," terangnya.
Kondisi Lalu Lintas
Tawangmangu, Karanganyar memang selalu menjadi daya tarik untuk wisatawan menghabiskan akhir pekannya.
Terlihat kendaraan memadati kawasan tersebut pada Minggu (3/10/2021).
Mereka menikmati kuliner dan pemandangan alam di kawasan wisata tersebut.
Baca juga: Potret Tawangmangu Hari ini : Awas Macet, Mobil Wisatawan Menumpuk di Sekitar Pasar Tawangmangu
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, hingga pukul 10.30 WIB belum ada rekayasa arus lalu lintas dari kepolisian.
Padahal biasanya saat akhir pekan, diberlakukan rekayasa arus lalu lintas menuju Tawangmangu.
Hal itu menyebabkan penumpukan kendaraan di kawasan Pasar Tawangmangu, terutama arus kedatangan dari arah Solo.
Kendaraan masih didominasi kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil, dari wilayah Solo Raya.
Namun, juga tidak sedikit, kendaraan dari luar kota, seperti Yogyakarta, Semarang, dan wilayah Jawa Timur yang mulai berdatangan.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Teguh Sarwono mewakili Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko mengatakan hari ini, arus lalu lintas di wilayah Tawangmangu ramai lancar.
"Pantauan hari ini, ramai lancar," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (3/10/2021).
Selain itu, pengalihan arus kembali diberlakukan, untuk mengurai kemacetan kendaraan wisatawan.
"Hari ini tetap diberlakukan," singkatnya.
Bagi wisatawan yang akan menuju kawasan Tawangmangu, akan diarahkan melewati jalur lama atau jalur selatan, yang tembus di wilayah Grojogan Sewu.
Sedangkan, arus balik wisatawan akan diarahkan menuju jalur baru, yakni melewati depan pasar Tawangmangu. (*)