Berita Solo Terbaru
Konferensi Studi Islam 2021 di Solo, Ma'ruf Amin : Fiqih Jadi Solusi Pandemi, Bukan Sulitkan Hidup
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin membuka secara resmi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20 tahun 2021
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin membuka secara resmi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20 tahun 2021.
Kali ini, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta terpilih menjadi tuan rumah AICIS 2021 pada 25-28 Oktober 2021,
Dalam pembukaan konferensi pendidikan Islam AICIS 2021 digelar di The Sunan Hotel Solo, Senin (25/10/2021), Ma'ruf Amin berpesan sejumlah hal.
Di antaranya pendidikan Islam tidak hanya mampu menguatkan kajian Islam di tanah air, khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Baca juga: Pernyataan Kemenag Hadiah untuk NU Bikin Heboh, Menag Yaqut : Konteks Internal Kok Digoreng-Goreng
Baca juga: Mudhofir Kembali Jabat Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta: Segera Buka Program Studi Baru
"Tetapi juga mempromosikan Indonesia sebagai pusat kajian Islam dunia yang mengusung gagasan Islam Indonesia yang moderat," kata dia.
Ma'aruf pun menyakini fiqih Islam dapat memberikan solusi untuk mengatasi krisis pandemi Covid-19 beserta seluruh dampaknya yang terjadi saat ini.
"Fiqih Islam tidak dimaksudkan untuk menyulitkan kehidupan, namun sebaliknya merupakan solusi bagi kehidupan umat manusia seperti saat ini di pandemi Covid-19,"ujarnya.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pentingnya akademisi dalam merekontekstualiasi konsep fiqih tersebut.
"Penting bagi kita saat ini untuk membuka ruang bagi pemikiran dan inisiatif yang diperlukan untuk membangun peran konstruktif bagi Islam dalam kerja sama menyempurnakan tata dunia baru ini," ungkap dia.
Konferensi diikuti akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.
Tak hanya itu, sejumlah ilmuwan dari Arab Saudi, Iran, Amerika Serikat, Inggris, Turki, Korea Selatan, dan Malaysia juga ikut dalam konferensi tersebut.
"Tentunya kegiatan berkelas dunia, kita harapkan memiliki kontribusi bukan hanya ilmu pengetahuan dan keislaman, tapi juga tetang sumbangan peradaban dunia," katanya.
Klarifikasi Yaqut
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas klarifikasi terkait komentarnya yang menyebut Kemenag hadiah untuk NU.