Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Pernah Ada Samudera di Sangiran Sragen, Konon Katanya Dulu Dihuni Hewan Laut Raksasa

Masih banyak ditemukan fosil kerang, kepiting, bahkan fosil hewan purba berukuran besar, yang kini masih terkandung di dalam tanah Sangiran.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Lapisan Tanah Kalibeng, berwarna kebiruan, yang ada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, yang merupakan lapisan tanah berusia 3 juta tahun. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Situs Sangiran tak hanya tentang penemuan fosil manusia purba. 

Ternyata jauh dari kehidupan manusia, jutaan tahun yang lalu, masih ada peninggalan kehidupan lainnya. 

Yakni, kehidupan samudera atau laut dalam yang kini masih bisa ditemukan sisa-sisanya di situs Sangiran

Masih banyak ditemukan fosil kerang, kepiting, bahkan fosil hewan purba berukuran besar, yang kini masih terkandung di dalam tanah Sangiran.

Baca juga: Syarat Masuk Museum Sangiran Sragen untuk Anak di Bawah 12 Tahun

Baca juga: Dirintis Sejak 2 Tahun Lalu, Sangiran Sragen Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia

Bahkan, lapisan tanah bekas samudera masih bisa ditemukan, tepatnya di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen

Pelestari Situs Sangiran, Subur membenarkan dulunya Sangiran merupakan lautan dalam dengan dibuktikan adanya tanah Kalibeng

"Sangiran dulu memang lautan, disini ada tanah Kalibeng, lapisan tanah paling tua, usianya 3 juta tahun," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (28/10/2021). 

Penelitian tentang laut di Sangiran dimulai ketika tahun 1936.

Ketika itu, peneliti dari Belanda, Von Koenigswald menemukan adanya fosil manusia purba. 

Kemudian, penelitian terus dilanjutkan hingga menemukan lapisan tanah kalibeng.

Ia menerangkan lapisan tanah kalibeng berwarna hijau kebiru-biruan, yang membuktikan dulunya merupakan dasar lautan dalam. 

Selain tanah kalibeng, ditemukan berbagai fosil binatang laut, seperti kerang, kepiting, hingga gigi ikan laut berukuran besar.

Dari fosil yang ditemukan itu, dapat dihitung menggunakan metode ilmiah, berapa usianya.

Gambaran Sangiran saat menjadi laut dalam dulu, selain dihuni kerang dan kepiting, juga dihuni hewan laut berukuran raksasa.

"Menurut pandangan saya, namanya lautan dangkal, ditemukan gigi ikan begitu besar, jadi dulu hewannya berukuran raksasa," terangnga. 

"Fosilnya ikan ada sebenarnya, namun kebanyakan sudah mengalami pelapukan, hanya tersisa gigi-gigi saja," imbuhnya.

Tak hanya itu, bahkan sisa air laut masih ada hingga kini di Sangiran, di mana warga sekitar menyebutnya sebagai sebagai sumber air asin.

Air asin paling banyak ditemukan di Dusun Pablengan, yang mana dulu, menurut cerita warga setempat, digunakan sebagai bahan pembuatan garam. 

"Air asin tersebut saat saya masih kecil lebar, tapi sekarang sudah menyusut," jelasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved