Berita Solo Terbaru
Gibran Marah Lagi, Ada Guru Tak Pakai Masker saat PTM, Satu Isi Sekolah Langsung Jalani Swab Massal
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka geram lagi-lagi menemukan guru tak pakai masker di sekolah.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka geram lagi-lagi menemukan guru tak pakai masker di sekolah.
Dia mengetahui adanya pelanggaran prokes saat melewati sekolah alias inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah di kawasan tersebut.
Saat itu Gibran sidak ke SD Muhammadiyah 3 dan SDN Nusukan Barat.
Namun di SDN Nusukan Barat ternyata dia kecewa, karena ada yang tak pakai masker, sehingga langsung memerintahkan melakukan swab massal.
Baca juga: KAI Bagikan 11 Ribu Tiket Gratis hingga 30 November 2021, Ini Cara Mendapatkannya
Baca juga: Lagi & Lagi Aksi Gibran Parkir & Tinggalkan Mobil Dinas AD-1-A, Kini di SDN Nusukan, Ini Penyebabnya
"Kebetulan tadi saya lewat sana, lah gurunya pada tidak pakai masker muridnya juga, biarkan tadi diswab dulu," ujarnya.
"Yang penting itu gurunya, kalau guru pakai masker muridnya juga pakai. Tapi kalau gurunya tidak pakai, ya muridnya juga tidak pakai," sambungnya.
Gibran menambahkan, sudah menyiapkan sanksi untuk keteledoran para guru yang melanggar prokes di tengah pandemi.
"Ya pasti ada (sanksinya) untuk PTM kita tunggu hasil swabnya dulu," jelas dia.
Adapun swab tak hanya SDN Nusukan Barat yang berjumlah 60 orang, tetapi juga menyasar ke SD Muhammadiyah 3.
Hanya saja hasilnya menurut Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni dia belum bisa menjelaskan.
"Semua yang melakukan kegiatan PTM, maka dilakukan screening swab Covid-19," aku dia.
Tinggalkan Mobil Dinas
Sudah beberapa kali ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan aksi tak biasa yakni memarkirkan dan meninggalkan mobil dinasnya AD-1-A.
Kali ini kenapa? Ya, orang nomor satu di Kota Bengawan merasa jengkel karena ada sekolah tak patuh terhadap protokol kesehatan (prokes).
Dulu meninggalkan mobilnya di TPU Semanggi saat ada perusakan makam dan di SMK Batik 2 Solo karena nekat tatap muka, kini giliran di SD Negeri Nusukan Barat.
Gibran tinggalkan mobil di sekolah yang berada di Jalan Sriwijaya No.6, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari itu, saat sidak pembelajaran tatap muka (PTM), Selasa (9/112021).
Baca juga: Sudah Hilangkan Nyawa Bakul Cilok, Pria Gangguan Jiwa di Sambi Boyolali Ini Tetap Diproses Hukum
Baca juga: Alasan Gibran Parkirkan Mobil Dinas di Depan SMK Batik 2 Surakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
Saat di sekolahan tersebut, Girban mendapati adanya guru yang tak pakai masker.
"Do ora nganggo (tidak pada pakai) masker, guru dan siswa," ujarnya kepada TribunSolo.com tampak kesal.
"Nanti ben di-swab tadi saya lewat, SD Nusukan ada dua sekolah yang di swab dulu, yang ada mobilnya (mobil saya)," lanjutnya.
Sejak mobil ditinggalkan pada pukul 08.30 WIB di SD Negeri Nusukan Barat, hingga sore ini masih di sana sampai sekolah kelimpungan dan menutup pintu gerbang.
Kepala SDN Nusukan Barat Sri Ramtini membenarkan adanya swab tes Covid-19.
"Iya benar, hasilnya negatif," ujarnya.
Namun terkait mobil Wali Kota yang diparkir di halaman sekolahnya, Ramtini tidak menjelaskan lebih lanjut.
Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni mengatakan total ada puluhan guru dan siswa yang dilakukan swab tes Covid-19.
"Ada 60 orang yang menjalani swab SD Nusukan Barat," aku dia.
Baca juga: Persis Solo Ulang Tahun ke - 98, Wali Kota Gibran : Semoga Main Lebih Apik !
Baca juga: Anggota DPRD Solo Ini Blak-blakan Dukung Gibran, yang Punya Rencana Stadion Manahan Dikelola Swasta
Sebenarnya lanjut dia, ada dua sekolah yang disidak Gibran yakni SD Muhammadiyah 3 dan SD Nusukan Barat.
"SD Muhammadiyah 3 sesuai prokes dan yang SD Nusukan Barat ada yang tidak," ujarnya.
Dia menambahkan, hasil swab tes Covid-19 juga sudah keluar.
"Tadi saya konfirmasi ke Kepala Pukesmas Nusukan hasilnya negatif, swab untuk proses scanning," jelas dia.
Parkirkan Mobil di SMK Batik
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memarkirkan mobilnya di SMK Batik 2 Surakarta bukan tanpa alasan.
Dia geram mengetahui ada sebuah sekolah swasta yang hendak melakukan pembelajaran tatap muka pada Senin (23/8/2021) nanti.
Diketahui sekolah tersebut adalah SMK Batik 2 Surakarta.
"Jangan seperti itu! Itu membahayakan murid-murid," katanya pada Minggu (22/8/2021).
Baca juga: Alasan Gibran Robohkan Rusunawa Semanggi : Sudah 10 Tahun dan Tak Layak, Bahkan Plafon Kamar Jebol
Baca juga: Sempat Pede PPKM Solo Bisa Turun Level dari 4 ke 3, Ternyata Tak Terjadi, Gibran Ungkapkan Hal Ini
Gibran juga menyayangkan dengan sikap sekolah yang seakan berjalan tanpa koordinasi dengan Pemkot Solo.
"Jangan mengeluarkan aturan tanpa koordinasi dengan kita, nanti kita yang repot," ungkapnya.
Dirinya memaklumi bahwa pihak sekolah baik guru, orang tua dan murid sudah bersemangat untuk pembelajaran tatap muka, namun target vaksin masih jauh belum mencapai target.
Baca juga: Sempat Pede PPKM Solo Bisa Turun Level dari 4 ke 3, Ternyata Tak Terjadi, Gibran Ungkapkan Hal Ini
"Kita masih mengejar target vaksinasi, masih ada 70 ribu pelajar yang belum mendapatkan vaksin," jelasnya.
Sebelumnya pada Sabtu (21/8/2021) Gibran melalui ajudan dan supirnya memarkirkan mobil dinasnya di depan SMA Batik 2 Surakarta.
Hingga kini Gibran belum mengungkapkan kapan mobil itu akan diambil.
"Ya nanti lah kapan-kapan," ujarnya.
Warga Kaget
Warga Kampung Tunggulsari, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan dibuat kaget pada Sabtu (21/8/2021) pukul 17.15 WIB.
Pasalnya mobil Wali Kota Gibran mendadak parkir di kampung mereka.
Mobil tersebut bertengger tepatnya di halaman SMK Batik 2 Surakarta.
Baca juga: Alasan Pemerintahan di Bawah Kendali Gibran Sebar Mesin Oksigen ke Solo Raya, Kini Sasar Boyolali
Baca juga: Alasan Wali Kota Gibran Bagikan Ratusan Konsentrator Oksigen : Antisipasi Gelombang Covid-19
Menurut salah seorang warga sekitar, Ahmad Turmudzi (53) mobil tersebut dihantarkan oleh seorang sopir dan ajudan.
"Pada sore hari sopir sama ajudan Wali Kota datang ke depan sekolah," katanya pada Minggu (22/8/2021).
Turmudzi menambahkan sebelum memarkirkan mobil tersebut para ajudan sempat melakukan aksi bagi susu kepada warga sekitar.
Baca juga: Pertemuan Wali Kota Gibran dan Bupati Sragen Yuni: Salurkan Konsentrator Oksigen
"Mereka sempat bagi-bagi susu kemasan kepada warga sekitar," ujarnya.
Turmudzi menambahkan pihak ajudan tidak menyebutkan secara spesifik kapan mobil itu akan diambil.
"Hanya ditaruh saja dan belum tahu rencana diambilnya kapan," ungkapnya.
Baca juga: Bocoran Langsung dari Wali Kota Gibran : Jika Ada Perpanjangan, Kemungkinan Solo Masuk PPKM Level 3
Demi keamanan, mobil itu dijaga aparat kepolisian hingga warga saling bergantian menjaga mobil berplat AD 1 A tersebut.
"Dari polisi, Satpol PP sampai warga ikut gantian ronda jaga mobil," jelasnya.
"Bahkan warga jaga ronda hingga pukul 04.00 WIB subuh tadi," ujarnya.
Adapun alasan mobil tersebut ada di depan SMK 2 Surakarta, Turmudzi menyebut karena ada isu mengenai pembelajaran tatap muka akan dibuka pada sekolah tersebut esok hari.
"Katanya besok Senin mau ada PTM, jadi mobil itu ditaruh situ," terangnya.
Aksi Parkir Mobil Sebelumnya di Makam
Aksi Wali Kota Solo memarkir mobil dinasnya di lokasi perusakan makam TPU Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon mengundang perhatian.
Aksi tersebut menjadi teka - teki lantaran Gibran tidak mengungkap alasannya.
Mobil itu tidak diparkirkan di lokasi VIP pada umumnya.
Diketahui saat itu mobil Kijang Innova berwana putih dengan plat nomor merah AD 1 A diparkir di sebelah lapangan kawasan Pasar Kliwon.
Tepat di kawasan perusakan makam TPU Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon.
Baca juga: Kalimat yang Diucapkan Habib Rizieq Usai Divonis 4 Tahun Penjara, Bakal Ajukan Grasi ke Jokowi?
Baca juga: Di Depan 6 Bupati, Gibran Paparkan Konsep Angkringan Delivery: Biar Tidak Berkerumun
Seperti diketahui sebelumnya Gibran juga pernah memarkir mobil yang sama di Kantor Kelurahan Gajahan beberapa waktu lalu.
Mobil itu diparkir setelah pencopotan Lurah Gajahan yang menandatangani surat penarikan infaq kepada pedagang di Kawasan Pasar Klewer.
Lalu, adakah makna di balik aksi itu ?
Saat dikonfirmasi Tribunsolo.com, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka malah memberikan jawaban tak terduga.
Dengan kembali menanyai, akan makna yang terdapat di aksi itu.
"Wong Solo ndadak takon? (orang Solo, Kenapa harus tanya ?), Orang Solo penuh dengan kode dan filosofi," jelasnya.
"Artike dewe (artikan sendiri)," jawabnya dengan nada bencanda dan tertawa. (*)