Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Tepat Setahun Merapi Sandang Status Siaga, Awan Panas Terus Berguguran, Volume Kubah Tak Bertambah

Hari-hari ini tepat setahun Gunung Merapi dinyatakan berstatus siaga yakni sejak ditetapkan November 2020.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok BPPTKG
Kondisi Merapi terkini yang mengeluarkan awan panas guguran, Selasa (9/11/2021) malam. 

"Potensi lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," imbuh dia.

Terus Menerus Erupsi

Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas, Selasa (19/01/2021).

Guguran itu terjadi sebanyak dua kali, yakni pada pukul 19.41 WIB dan 19.48 WIB.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, guguran awanpanas tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 50 milimeter dan durasi maksimal 236 detik dengan estimasi jarak luncur ±2,5 km dari puncak.

Itu menyebabkan guyuran hujan abu ke sejumlah desa di Lereng Gunung Merapi, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Tak terkecuali, Dusun Stabelan.

Kadus Stabelan, Maryanto menuturkan hujan abu tak membuat aktivitas masyarakat terganggu.

“Kalau di Stabelan memang sempat terjadi hujan abu, namun hanya tipis saja dan tak sampai mengganggu aktivitas warga,” ujarnya, kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).

Senada dengan Maryanto, Kades Jrakah, Tumar mengatakan, turunnya hujan abu terjadi di wilayah Desa Jrakah sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Sepekan Guguran Lava Merapi Lebih Sedikit, Tapi Tinggi Kubah Lava Tengah Bertambah 4 Meter

Baca juga: Meski Melandai, Tapi Tinggi Kubah Lava Merapi Bertambah 1 Meter dan Volume Naik 30 Ribu Meter Kubik

Tumar mengatakan hujan abu disertai hujan cukup lebat, sehingga sebagian besar abu larut dalam air hujan.

“Meskipun sisa- sisa abu masih ada yang menempel pada tanaman di ladang maupun rerumputan,”ujar Tumar.

Lanjut, Tumar mengaku tidak mendengar suara detuman dari puncak Merapi.

Hal itu dikarenakan suara derasannya hujan tersebut membuat suara detuman Gunung Merapi tidak terdengar.

“Biasanya kalau erupsi terdengar suara dentuman dari puncak Merapi. Namun semalam tidak terdengar, mungkin karena hujan deras,” kata Tumar.

Sementara itu, Hujan abu juga dirasakan sejumlah wisatawan yang menginap di tenda tempat wisata Gunung Nganten di Desa Lencoh.

Sejumlah mobil yang diparkir tertutup abu cukup tebal, hingga tenda yang digunakan wisatawan, juga tertutup abu.

“Kami masuk ke sini pukul 19.30 sudah hujan abu cukup tebal, langsung kami dan teman- teman masuk ke dalam tenda,” ungkap Ian, koordinator wisatawan asal Perhut, Solo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved