Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kisah Orangtua di Klaten : Usaha Gulung Tikar Akibat Pandemi, Bingung Obati Dua Anaknya yang Lumpuh

Ini menimpa pasangan suami istri di RT 01 RW 11, Dukuh Purwogondo, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Polres
Kapolres Klaten menengok anak dari Ali Rosidi (49) dan Sulasmi (43) warga RT 01 RW 11, Dukuh Purwogondo, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Rabu (10/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kisah sedih datang dari warga Kabupaten Klaten.

Bagaimana tidak, sudah dihantam pandemi, kini kebingungan cari biaya untuk pengobatan dua anaknya yang mengalami kelumpuhan.

Ini menimpa pasangan suami istri di RT 01 RW 11, Dukuh Purwogondo, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo.

Mereka harus berjuang puluhan tahun untuk merawat dan menghidupi kedua anaknya yang sakit.

Baca juga: Bupati Yuni Aku Sragen Masuk Ketegori Kemiskinan Ekstrem : Naik karena Pandemi,Kini Sentuh 14 Persen

Baca juga: Warga Klaten Curhat ke DPRD, Maraknya Penambang Pasir Ilegal,Bikin Jalur Evakuasi Merapi Cepat Remuk

Kades Sidoharjo, Trimanto mengatakan sepasang suami-istri tersebut bernama Ali Rosidi (49) dan Sulasmi (43).

"Mereka merawat kedua anaknya yang lumpuh di rumahnya," kata Trimanto, kepada TribunSolo.com, Rabu (10/11/2021).

Mereka merawat kedua anaknya yang masing-masing bernama Rosidah Umi Arifah (23) dan Zulfikar Isnaini (21).

Kedua anak tersebut diketahui sudah menderita lumpuh sejak masih kecil.

"Keduanya didiagnosa terkena virus yang menyerang otak," jelasnya.

Kini Keduanya hanya bisa terbaring di lantai rumahnya tanpa bisa berbuat apapun.

Apalagi kondisi tubuh kedua anak mereka sudah sangat memprihatinkan karena terlalu kurus.

"Kedua orang tua mereka dulu berjualan roti, namun karena pandemi, usahanya berhenti," ujar dia.

Ali Rasidi hanya bekerja di usaha rumahan pembuatan roti di wilayah Kecamatan Ceper.

Sedangkan Sulasmi hanyalah ibu rumah tangga merawat kedua anaknya yang lumpuh.

Usaha sampingan yang pernah dirintis juga gulung tikar akibat pandemi Covid-19.

"Saat ini ayahnya mendapatkan kerja di pabrik roti," imbuhnya.

Baca juga: Penampakan Bangunan Tua di Bukit Patrum Klaten, Ternyata Bekas Gudang Dinamit

Baca juga: Inilah Jejak Pangeran Diponegoro di Masjid Darussalam Kedunggudel, Ada Bekas Tembakan Meriam Belanda

Meski kondisi kedua anaknya tersebut yang sudah terlalu parah, pasangan Ali dan Sulasmi berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Mereka berharap bantuan pemerintah untuk membantu proses penyembuhan kedua anaknya.

"Kemarin dari polsek memberikan bantuan dan dari polres memberikan bantuan, dari desa juga memberikan batuan melalui PKH setiap bulannya," tuturnya.

Bakul Cilok Boyolali

Nasib pilu menimpa bakul cilok keliling bernama Slamet (50) kerena tewas usai tiba-tiba diserang orang yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Peristiwa nahas itu terjadi di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Minggu (7/11/2021) malam.

Letaknya tidak jauh dari rumah Slamet di Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi.

Korban diserang pelaku berinisial WT (40) saat berjualan melintasi kawasan tersebut.

Akibat dari itu, kini Slamet sudah tidak bisa menghidupi keluarganya dengan berjualan cilok.

Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021).
Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Baca juga: Update Pemancing Hilang Disapu Air Bah di Karanganyar : Masih Buram,Tim SAR Kerahkan Ratusan Relawan

Baca juga: Jadi Misteri, Usai Serang Warga Sambungmacan,Orang Idap Gangguan Jiwa Bawa Senjata Masih Berkeliaran

Tokoh masyarakat yang juga Ketua RT 2 RW 3, Maryanto menjelaskan, mengaku tak mengetahui secara pasti kronologi penyerangan yang mengibatkan korban nyawa itu.

Aksi penyerangan itu dilakukan di depan rumah pelaku yang disebut ODGJ.

"Entah apa karena tersinggung atau karena apa, tahu-tahu sudah kejadian itu," jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (8/11/2021).

Warga menurut dia sangat kaget, karena bakul cilok itu diserang dengan batu berukuran besar dan runcing.

Selama ini lanjut dia, pelaku memang sering ngamuk-ngamuk, tapi yang mengakibatkan korban sampai luka parah berujung meninggal baru kali ini.

"Sementara korban (jenazah) saat ini masih di rumah sakit," ujarnya.

Dia menambahkan, kasus ini telah ditangani Polsek Sambi dan barang bukti berupa batu untuk menghabisi nyawa bakul cilok telah diamankan.

"Sudah diamankan," ungkap dia.

Baca juga: Pernah Viral di Kudus, Kini di Boyolali Ada Temuan Bungkusan Pocong, Isinya Paku Diduga Untuk Santet

Baca juga: Maling Beraksi di Kawasan Padat Penduduk di Taruban Boyolali, Motor Mio Raib: Pelaku Rusak Pintu

Saat TribunSolo.com yang berada di Mapolsek Sambi, belum bisa meminta keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Beberapa anggota polisi terlihat masih sibuk melakukan persiapan untuk membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa di Solo.

"Akan kami bawa ke Kentingan (RSJ Solo)," tutur seorang anggota polisi.

Serang Warga Sragen

Sebelumnya, seorang yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk di Mahbang, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

ODGJ yang belum diketahui identitasnya itu, mengamuk dengan membawa senjata tajam (sajam) dan menyerang orang di hadapannya.

Kapolsek Sambungmacan Iptu Widarto mengatakan, saat itu ada dua orang yang menjadi sasaran amukan ODGJ tersebut.

"Korban sedang bersih-bersih warung, satu orang kena serangan senjata tajam," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Menghindari Motor Tiba-tiba Belok, Bus Rela Hilang Kendali dan Tabrak Toko Mebel di Kalijambe Sragen

Baca juga: Cerita Kades Bedoro Sragen Ajak Warga Gangguan Jiwa Ikut Vaksin: Makan Dulu Baru Mau Disuntik

Akibat serang tersebut satu orang mengalami luka sabetan sajam dan dilarikan ke Puskesmas Sambungmacan untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Korban mengalami luka di lengan kanan, dan perut," ujarnya.

"Korban kini rawat jalan," imbuhnya.

Warga yang mengetahui serangan ODGJ itu mencoba mengamankannya, namun langsung melarikan diri.

Hal ini membuat warga di Sambungmacan menjadi gelisah, karena teror orang yang membawa senjata tajam tersebut.

"Iya, terduga ODGJ itu langsung melarikan diri, dan belum ketemu sampai saat ini," aku dia.

*Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved