Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Informasi Swab Gratis untuk Siswa dan Guru di Boyolali, Diyakini Bisa Cegah Terjadinya Klaster PTM

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Boyolali diklaim masih aman dari penyebaran Covid-19.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Pelaksanaan tes Swab antigen siswa SMK N 1 Mojosongo di Puskesmas Mojosongo, Rabu (17/11/2021) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Boyolali diklaim masih aman dari penyebaran Covid-19.

Hal itu terlihat dari sampel siswa dan guru yang dilakukan tes swab antigen seluruhnya negatif.

Salah satu sekolah yang melakukan sampling tes antigen adalah SMKN 1 Mojosongo. 

Kepala SMKN 1 Mojosongo, Kamaruddin mengatakan sekolah mengambil inisitif untuk melaksanakan swab antigen secara sampling.

Yakni dengan mengambil sample 10 persen dari populasi warga sekolah.

Baca juga: Kondisi Bocah yang Dicabuli Pamannya di Delanggu Klaten, Bakal Disidangkan,Korban Masih Trauma Berat

Baca juga: Biodata Kolonel Inf Sabdono : Masuk TNI Demi Ringankan Beban Orangtua, Kini Jadi Dangrup 2 Kopassus

Para siswa dipilih secara acak mulai dari kelas X, XI dan XII serta karyawan hingga guru.

"Kami insiatif swab antigen karena PTM sudah berjalan dua bulan. Kami ingin lihat hasilnya seperti apa," terangnya saat ditemui di sekolah, Rabu (17/11). 

"Lalu kami mencoba berkoordinasi dengan Puskesmas Mojosongo. Ternyata mau memfasilitasi secara gratis," jelas dia.

Adapun pelaksanaan swab antigen bertempat di Puskesmas Mojosongo selama 4 hari.

"Ada 50 orang yang menjalani antigen, terdiri dari 46 siswa, 1 karyawan dan tiga guru," aku dia.

Komaruddin mengatakan pelaksanaan swab antigen akan digelar berkala tiap bulannya.

Dia ingin mengetahui kondisi siswa dan guru selama PTM terbatas digelar.

Selain itu, hasil swab antigen juga menjadi bank data sekolah. 

Jika hasilnya negatif semua maka sekolah akan mengajukan penambahan jam belajar dan siswa ke Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan V Jawa Tengah (Jateng).

Karena saat ini baru 50 persen dari total 1.842 siswa yang masuk, sedangkan SMKN 1 Mojosongo memiliki 9 kompetensi keahlian dengan kelas praktikum. 

"PTM terbatas ada peningkatan, sebelumnya hanya sepertiga dari total siswa. Sekarang 50 persen dengan sistem sistem sif, masing-masing sif selama tiga jam,” ujarnya.

“Sehingga masih ada siswa yang mengikuti secara daring. Sejauh ini seluruh warga sekolah juga telah menyelesaikan vaksin dosis 1 dan 2," katanya. 

Baca juga: Warning Wali Kota Solo Gibran : Jangan Cuma Cari Pengunjung, Siswa Keluyuran Ngemall Harus Dilarang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti mengatakan jenjang SMA/SMK berada di bawah Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Pihaknya menyambut positif inisiatif dari SMKN 1 Mojosongo. 

"Bagi SMA/SMK yang mengajukan diri untuk swab antigen akan kami fasilitasi gratis,” ujarnya.

Klaster di Solo

Klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Solo masih terus bertambah. 

Kini total 8 sekolah yang masuk dalam klaster PTM di Solo. 

Sekda Solo sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, tambahan kasus diketahui di SMPIT Nur Hidayah dengan 1 kasus positif Covid-19.

Baca juga: Update PTM di Klaten : Masih Bebas dari Jeratan Penularan Covid-19, Tapi Sekolah Tetap Batasi Siswa

Baca juga: Kesaksian Orangtua yang Siswanya Terpapar Covid-19 di Sekolah Solo : Padahal Prokesnya Ketat Sekali 

 "Ada satu sekolah lagi, total sementara ada 68 kasus ditemukan dari kegiatan PTM di sekolah," ujarnya, Jumat (22/10/2021).

Temuan kasus di SMP ini merupakan hasil kegiatan surveilans.

Saat ini untuk tracing sedang dilakukan dan hasilnya belum keluar.

Baca juga: Terharunya Anak dan Istri, Nama Almarhum Suaminya Sang Aktivis Sekolah Sungai, Jadi Taman di Klaten

"Tracing dilaksanakan dengan swab PCR dari Dinas Kesehatan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman membenarkan hari ini siswa dan guru melakukan tracing kedua. Setelah adanya 11 siswa yang Positif Covid-19.

"Hari ini total ada 10 kelas yang melakukan swab PCR dengan 310 siswa ditambah ada 18 Mahasiswa Magang, dan 53 Guru, hasilnya kemungkinan besok keluar," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (22/10/2021).

Saat dilakukan swab PCR, Triad mengatakan banyak siswa yang merasa takut.

Baca juga: Siswa Sejumlah Sekolah di Wonogiri Gigit Jari, Belum Bisa Belajar Tatap Muka karena Terbentur Vaksin

"Takut wajar, ada yang mengeluh sakit saat swab di hidung, tapi kami berikan pengertian," ujarnya.

Saat ini pembelajaran tatap muka di SMPN 8 Surakarta ditutup selama 1 bulan. 

Triad mengaku siswanya masih bisa melakukan pembelajaran seperti biasanya.

"Tetap sesuai jadwal baik yang positif atau tidaknya karena keadaan OTG, jadi masih bisa belajar meskin dengan PJJ," ujar. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved