Berita Karanganyar Terbaru
Asal-usul Karanganyar : Dari Dukuh Badran Baru, Pertemuan Pengeran Sambernyawa - Nyi Ageng Karang
Awal mula Kabupaten Karanganyar dikisahkan bermula dari dukuh kecil bernama Badran Baru yang ada pada 19 April 1745.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM - Awal mula Kabupaten Karanganyar dikisahkan bermula dari dukuh kecil bernama Badran Baru yang ada pada 19 April 1745.
Dukuh itu didirikan Nyi Ageng Karang atau Raden Ayu Sulbiyah, istri Pangeran Diponegoro dari Keraton Mataram di Kartasura.
Saat itu, ia sedang mengasingkan diri setelah suaminya diasingkan Belanda ke Afrika Selatan.
Menurut legenda, Nyi Ageng Karang mendapat petuah bila kelak akan bertemu dengan kesatria yang dikawal tiga pengikutnya.
Baca juga: Asal-usul Mengapa Colomadu Terpisah dari Karanganyar : Bagi-bagi Wilayah Kekuasaan Para Raja Jawa
Baca juga: Asal- usul Kabupaten Karanganyar: Hutan Tempat Pangeran Sambernyawa Terima Titah Diponegoro
Tak lama setelahnya, ia bertemu dengan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa.
Sosok yang kelak dikenal dengan Mangkunegaran I itu datang dengan dikawal tiga pengikutnya.
Nyi Ageng Karang kemudian menceritakan petuah yang diterimanya kepada Raden Mas Said.
Ia juga tak lupa menyuguhkan beberapa makanan dan minuman kepada Raden Mas Said.
Legen, Jenang Katul, dan olahan Burung Derkuku menjadi sajian yang diberikan Nyi Ageng Karang.
Jenang katul itu pun dimakan dari tengah.
Pegiat Sejarah dan Budaya Solo Raya, Surojo mengatakan makanan dan minuman yang disajikan itu sarat makna.
"Legen itu dengan gambaran kelak Raden Mas Said akan menjadi orang yang luhur derajatnya, yang baik budi pekertinya, dan dicintai rakyatnya," terang dia kepada TribunSolo.com.
"Sedangkan jenang katul yanhg dimakan dari tengah melambangkan, Raden Mas Said akan menggantikan atau menjadi kekuatan baru di Keraton Mataram,".
"Lalu, burung derkuku melambangkan wahyu keprabon, kewibawaan dan kedudukan," tambahnya.