Berita Karanganyar Terbaru
Asal-usul Mengapa Colomadu Terpisah dari Karanganyar : Bagi-bagi Wilayah Kekuasaan Para Raja Jawa
Sejarah mengapa Colomadu bisa terputus dari wilayah lain di Karanganyar memunculkan dugaan adanya pembagian wilayah kekuasaan di masa Raja Jawa.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR – Wilayah Kabupaten Karanganyar memiliki kondisi geografi yang unik, dibanding wilayah Kabupaten dan Kota lain di daerah Solo Raya.
Penyebabnya, hanya Kabupaten Karanganyar yang punya satu kecamatan dengan posisi terpisah dan terputus dari wilayah Karanganyar yang lain.
Baca juga: Asal- usul Kabupaten Karanganyar: Hutan Tempat Pangeran Sambernyawa Terima Titah Diponegoro
Ya, kecamatan tersebut adalah Colomadu.
Nampak dalam peta administratif Karanganyar, tak ada wilayah Karanganyar yang mengubungkan antara Kecamatan Colomadu, dengan wilayah Kabupaten Karanganyar lainnya.
Wilayah Colomadu dipotong oleh Kota Solo pada bagian timur, sehingga memisahkan Colomadu dengan kecamatan Karanganyar terdekatnya, yakni Gondangrejo.
Nah, bagaimana bisa kondisi nan unik ini menimpa Colomadu?
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNS, Prof Dr Warto, M.Hum, ada sejarah panjang mengapa wilayah Colomadu bisa terputus dari Karanganyar.
Sejarah itu tak bisa dilepaskan dari pembagian 'kue' wilayah kekuasaan antara dua penguasa Jawa di masa dulu, yakni Kasunanan Surakarta atau Keraton Surakarta Hadiningrat dan pihak Mangkunegaran.
"Dengan mempertimbangkan wilayah yang subur dan tidak subur, maka wilayah dibagi rata,” kata Warto, Kamis (18/11/2021).
Alasan lain, menurut Warto, adalah membagi SDM, agar jumlah penduduk merata.
Warto meyakini, jika dulunya wilayah Colomadu masih tersambung dengan wilayah Karanganyar.
Kendati demikian, dia belum mendapatkan literasi, mengapa wilayah Colomadu saat ini bisa terpisah dari Kota Solo.
Kecamatan Colomadu juga menjadi bukti jika Mangkunegaran saat sudah sangat maju dalam mengatur manajemennya.
Hal tersebut dapat dilihat dengan industri gula yang begitu kuat dan maju di Kecamatan Colomadu.
Pegawai Mangkunegaran yang dulunya 'digaji' dengan tanah, diganti dengan uang.
“Mungkin Mangkunegara mendirikan pabrik, mengambil tanah lungguh yang dijadikan gaji pegawai Mangkunegaran. Kemudian direorganisasi dan dijadikan pengembangan usaha,” ujarnya. (*)