Kuliner Solo
Nasi Gandul Mbak War Wonogiri : Daging Sapinya Melimpah Ruah, Harga Cuma Rp 14 Ribu
Inilah Nasi Gandul Mbak War Wonogiri. Letaknya tak jauh dari pusat kota, tepatnya di Dusun Joho Lor RT 2 RW 4, Giriwono, Kecamatan Wonogiri
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Nasi Gandul atau juga sering disebut sebagai Sego Gandul merupakan makanan khas daerah pesisir utara Jawa Tengah, yaitu Pati.
Baca juga: Kuliner Enak Wonogiri, Nasi Bancakan di Wedangan Seger Raos: Harga Rp 5 Ribu
Bagi warga Wonogiri yang penasaran ingin mencoba menu tersebut, tidak perlu jauh-jauh datang ke Pati.
Berkunjunglah ke Nasi Gandul Mbak War Wonogiri.
Letaknya tak jauh dari pusat kota, tepatnya di Dusun Joho Lor RT 2 RW 4, Giriwono, Kecamatan Wonogiri, atau dibelakang Rumah Sakit dr Soediran Mangun Sumarso.
Di sana, hanya menjual satu menu tersebut, yakni Sego Gandul.
Penyajiannya khas, yaitu disajikan dengan piring biasa seperti pada umumnya, namun diberi alas daun pisang, bisa dibayangkan aroma kuah hangat yang disajikan di atas daun pisang.
Seruputan santan pertama pun langsung memikat lidah, sampai-sampai tak bisa mendiskripsikan seperti apa kenikmatan kuahnya.
Rasanya gurih dan manis. Tapi jangan salah, walaupun dimasak santan, tapi rasanya beda dengan gulai, rawon maupun tengkleng.
Baca juga: Kuliner Enak Sukoharjo: Tengkleng Porsi Jumbo Mbak Puji di Nguter, Ada Sejak Tahun 1998
Belum lagi irisan daging sapi yang super empuk, dipadukan dengan kuahnya yang sedap akan sangat pas, terlebih jika ditaburi dengan bawang goreng.
Yang lebih mengejutkan, satu porsi Sego Gandul dengan seumbruk daging sapi tersebut hanya dibanderol seharga Rp 14.000 saja.
Pemilik warung, Atik, menyebut awal mula berjualan karena dirinya ingin menyajikan sesuatu yang berbeda dari yang lainnya.
Saat itu dirinya yang berasal dari Pati, yang sudah tak asing dengan menu tersebut, memutuskan untuk membuka warung makan di teras rumahnya.
Sudah sekitar tiga tahun lalu ia membuka warung itu, hingga kini, walaupun bukan makanan khas Wonogiri, namun hidangannya masih menjadi primadona.
"Kecapnya saya datangkan langsung dari Pati, kalau kecapnya bukan dari sana, rasanya akan beda," kata dia, Senin (22/11/2021).
Menurutnya, banyak yang tidak bisa mendeskripsikan rasa Nasi Gandul ketika baru pertama kali menyantap menu tersebut.
Meski begitu, para pengunjung itu malah ketagihan dengan Nasi Gandul buatannya.
"Kalau orang sini asli, kebanyakan bingung dengan rasanya pas pertama kali makan, tidak bisa menjelaskan. Tapi kalau orang yang sudah sering ya biasa, kan banyak juga warga Pati dan sekitarnya yang sekarang di Wonogiri," terangnya. (*)