Berita Sragen Terbaru
Asal-usul Munculnya Air Panas Bayanan Sragen : Ada Mimpi Gaib, Sumber Ditutup Pakai Gong Kiai Bayan
Pemandian Air Panas Bayanan merupakan salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Sragen yang ada sejak era Belanda.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemandian Air Panas Bayanan merupakan salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Sragen.
Wisata air itu berlokasi di Dukuh Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo.
Bayanan terkenal karena pemandian air hangat menggunakan air belerang yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit itu.
Tak hanya sebagai tempat wisata, ternyata Pemandian Air Panas Bayanan menyimpan sejarah yang panjang.
Baca juga: Pemandian Air Panas Bayanan Sragen Dibuka, Ratusan Wisatawan Kecele, karena Belum Bisa untuk Mandi
Baca juga: Buku Mangkunegoro VI Sang Reformis Dirilis, Gibran : Inspirasi untuk Pemulihan Ekonomi saat Pandemi
Warga sekitar, Sukamto mengatakan sumber air panas belerang itu sudah ada secara alami, yang baru diketahui sejak zaman penjajahan Belanda.
"Sudah ada sejak zaman Belanda, ada secara alami, sebenarnya tanah ini dulu milik pribadi," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/11/2021).
Lanjutnya, pemilik tanah yakni Mbah Kromo memiliki rumah, yang kini dijadikan kantor pengelola.
Sukamto menggambarkan, dulunya area sekitar Pemandian Air Panas Bayanan ialah perkampungan dan tegal biasa.
Namun, disudut kampung itu, tak jauh dari rumah Mbah Kromo ada sumber air panas belerang berbentuk kolam yang besar.
Konon, dulunya banyak orang keraton, baik Solo maupun Jogja sering datang untuk mengambil air belerang itu.
"Dulu banyak orang keraton datang untuk ambil air belerang ini, ada juga yang mandi di sini, katanya untuk pengobatan," ungkap dia.
Melihat kebiasaan itu, akhirnya banyak ditiru oleh warga sekitar, hingga banyak orang yang akhirnya tahu.
Akhirnya, banyak warga yang ikut mandi di sumber itu, dengan harapan mampu menyembuhkan penyakit kulit.
Sukamto menuturkan, terdapat mitos berkaitan dengan sumber air belerang itu.
"Mitosnya, ada permintaan gaib yang disampaikan lewat mimpi salah satu warga, masyarakat diminta sumber belerang itu ditutup pakai gong milik Kiai Bayan," terangnya.
Baca juga: Museum Sangiran dan Pemandian Air Panas Bayanan Masih Tutup, Begini Kata Bupati Sragen
Sukamto kurang mengerti, kenapa sumber belerang harus ditutup menggunakan gong milik Kiai Bayan.
Karena semakin dikenal orang, dan banyak yang datang untuk berobat, pengelolaan air panas Bayanan diserahkan ke Pemerintah Desa hingga Kecamatan.
Namun, sekitar tahun 1979, pengelolaan air panas Bayanan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sragen hingga kini.
Secara geografis, Dukuh Bayanan berada di lereng Gunung Lawu, yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur dan Kabupaten Karanganyar.
"Keberadaan sumber air belerang itu menunjukkan jika Gunung Lawu masih aktif hingga saat ini," jelas dia.
Belum Bisa Mandi
Objek Pemandian Air Panas Bayanan di Dukuh Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen kembali dibuka.
Pembukaan masih dalam tahap uji coba, yang dilaksanakan mulai dari 27-30 November 2021.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan selama uji coba tidak ditarif tiket masuk alias gratis.
"Benar, selama uji coba masih gratis, kembali ditarik tiket masuk mulai 1 Desember," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/11/2021).
Kesempatan itupun langsung disambut baik oleh masyarakat, sudah rindu untuk berwisata.
Terpisah, pengelola Pemandian Air Panas Bayanan, Budi Trianto mengatakan pada hari pertama uji coba belum banyak wisatawan yang datang.
Bertepatan dengan hari Minggu, uji coba hari kedua langsung diserbu oleh wisatawan.
"Hari kedua ini mulai banyak yang datang, ratusan orang lebih, sekitar 100 sampai 200 orang," kata Budi.
Selama uji coba, wisatawan belum diperbolehkan untuk mandi di air panas belerang itu.
Baca juga: Detik-detik Bus Wisatawan Semarang Alami Rem Blong di Tawangmangu : Tabrak Bukit, Penumpang Histeris
Baca juga: Siap-siap, Wisata Pemandian Air Panas Bayanan Sragen, Bakal Kembali Dibuka Lagi saat Libur Nataru
"Pengunjung belum boleh mandi, karena masih pandemi, belum tahu kapan diperbolehkan mandi, menunggu perintah dari pemerintah kabupaten," jelasnya.
Pengunjung pun kecele, karena biasanya datang untuk berendam di air belerang yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit itu.
Kolam renang yang ada di dalam area wisata juga diisi air.
Namun, pengunjung masih bisa menghabiskan waktu akhir pekan di bagian taman Pemandian Air Panas Bayanan.
Terkendala Sinyal
Penerapan aplikasi PeduliLindungi rencananya juga akan diterapkan pada uji coba selama 4 hari itu.
Pengelola, Budi Trianto mengatakan aplikasi PeduliLindungi belum diterapkan, lantaran masih terkendala jaringan.
"Hari ini belum, karena terkendala jaringan, atau sinyalnya tidak ada," ujarnya.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, sinyal hanya bisa ditangkap oleh provider tertentu.
Sinyal masih bisa ditangkap, di luar area Pemandian air panas Bayanan, atau di area yang lebih tinggi.
Ketika memasuki dalam area Pemandian Air Panas Bayanan, sinyal sudah tidak ditangkap lagi oleh handphone pengunjung.
Meski begitu, selama uji coba jumlah pengunjung yang datang masih terkendali belum membludak.
"Hari ini secara gantian, total wisatawan yang datang sudah ratusan orang, 100 sampai 200 pengunjung," pungkasnya.
Bayanan Dibuka
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya objek wisata Pemandian Air Panas Bayanan Sragen akan kembali dibuka.
Semenjak pandemi, objek wisata yang ada di Kecamatan Sambirejo, Sragen itu ditutup untuk mencegah terjadinya penularan covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan mulai 27 November besok, wisata pemandian air panas Bayanan kembali dibuka.
Rencananya, pembukaan objek wisata itu pada libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Bayanan masih mengajukan izin, tanggal 27 November dibuka untuk dilakukan uji coba," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Museum Sangiran dan Pemandian Air Panas Bayanan Masih Tutup, Begini Kata Bupati Sragen
Baca juga: Posisi Bupati Sragen Kosong, Pembukaan Objek Wisata Air Panas Bayanan Tertunda, Tunggu Pilkada Kelar
Lanjutnya, uji coba dilakukan untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
"Selain itu, uji coba juga bagaimana caranya menerima pengunjung yang datang, supaya tidak berkerumun," jelasnya.
Terkait kendala sinyal provider dan harga tiket masuk saat uji coba akan dibahas lebih lanjut oleh Disparpora.
Selama uji coba, hanya area taman dan spot selfienya saja yang dibuka untuk wisatawan.
Karena masih pandemi, jumlah pengunjung yang datang tetap dibatasi, maksimal 50 persen dari total kapasitas.
"Orang bisa gowes kesana, pedagang juga sudah mulai buka, untuk pemandiannya belum berani dibuka," jelas dia.
Harga Tiket
Objek wisata pemandian air panas bayanan sedang direnovasi.
Renovasi dilakukan untuk mengikuti tren wisata saat ini yang mana wisatawan gemar berswafoto di tempat wisata.
"Kami tidak mau kalah dengan tempat wisata lain yang biasanya dipakai untuk foto-foto," ujar seorang pengelola, Warseno, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Viral Kakek Gendong Jenazah Bayi Naik Motor di Cepu, Ternyata ini Kisah yang Tak Diketahui Netizen
Baca juga: Viral Aksi Jambret di Padang Terekam CCTV, Rampas Ponsel Anak Kecil saat Bermain Game Sendirian
Untuk membuat wisatawan berfoto di tempat itu, pihaknya telah membuat taman yang berbentuk hati.
Selain itu juga, mengecat paving block dengan warna-warna cerah seperti merah, biru, kuning, dan hijau.
Meski begitu, daya tarik utama tempat tersebut adalah pemandian air panas.
"Orang ke sini mau mencoba mandi air hangat," katanya.
Warseno mengatakan, meski sudah dilakukan renovasi namun belum diketahui kapan pemandian air panas bayanan akan sepenuhnya beroperasi.
"Kami masih menunggu instruksi dari dinas terkait," kata dia.
Ia menyebut, harga tiket masuk ke obwis pada hari biasa Rp 5.000.
"Sedangkan saat hari libur harga tiketnya Rp 6.000," tuturnya. (*)