Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Aneh Tapi Nyata, Tanah di Turi Sragen Ini Tak Bisa Ditanami Pohon, Ada yang Nekat Kini Jadi Buta

Ada kasak-kusuk misteri di tengah keberdaan tanah tak bertuan di Kampung Turi, Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Tanah oro-oro bunder di Kampung Turi, Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen yang menyisakan misteri. 

Tak hanya kayu, warga juga ada yang merasa sakit, apabila membawa batu dari sekitar lokasi makam tersebut.

Baca juga: Info Vaksinasi Boyolali : Demi Capaian 70 Persen, Sekali Suntik Langsung Siapkan Hampir 4 Ribu Dosis

Baca juga: Anehnya Gua di Sragen yang Ada Sejak Penjajahan Belanda Ini, dari Luar Kecil, di Dalam Muat 20 Orang

"Sebenarnya antara percaya dan tidak percaya, kalau tidak percaya, namun nyatanya ada kejadian seperti itu," ujar Jumali.

Warga desa setempat, berniat untuk merawat kayu tersebut, dengan menyimpannya di dalam kaca, dengan maksud untuk melestarikan sejarah di desa mereka.

"Masih dipikirkan soal hal itu," aku dia.

Jejak Mangkubumi

Ternyata di Kabupaten Sragen memiliki banyak cerita masa lampau yang tak banyak orang tahu.

Apa itu? Ya, satu di antaranya adalah cerita asal-usul gua di bawah akar pohon beringin di Dukuh Gebangkota, Desa Gebang, Kecamatan Masaran.

Letaknya tak jauh dari jalan raya, dan berada di tepi Sungai Mungkung.

Kondisinya begitu istimewa, karena di sekitarnya sudah menjalar akar di mana-mana.

Baca juga: Jejak Pangeran Mangkubumi di Jenar : Buat Keraton Ing Alaga, Warga Sering Temukan Batu Bata Raksasa

Baca juga: Misteri Perusakaan SDN di Boyolali Belum Terpecahkan, Polisi Pun Hentikan Penyelidikan Sementara

Menurut Perangkat Desa Gebang, Jumali mengatakan konon gua tersebut digunakan sebagai tempat persembunyian Pangeran Mangkubumi dari kejaran pasukan penjajah Belanda.

Sebelumnya, diketahui Pangeran Mangkubumi keluar dari Keraton Surakarta untuk melakukan pemberontakan terhadap penjajah Belanda.

Pangeran Mangkubumi sempat mendirikan sebuah pemerintah di Desa Pandak, Kecamatan Masaran, yang kini disebut sebagai Kabupaten Sragen.

Karena dirasa Desa Pandak kurang strategis, Pangeran Mangkubumi melanjutkan gerilyanya ke Desa Gebang.

"Dan di gua inilah, menurut cerita Pangeran Mangkubumi dan pengikutnya bersembunyi dari kejaran Belanda untuk sementara waktu," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).

Jika dilihat sekilas, nampak mulut gua tersebut berukuran sangat kecil.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved