Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Pohon Trambesi Tumbang saat Hujan Deras di Tasikmadu, Timpa Rumah Warga, Genteng Juga Berterbangan

Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Karanganyar, Rabu (1/12/2021).

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Rumah warga tertimpa pohon ambruk di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (1/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Karanganyar, Rabu (1/12/2021).

Akibatnya, sejumlah pohon bertumbangan dan menimpa rumah di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.

Selain pohon tumbang, peristiwa tersebut membuat beberapa genting rumah warga sempat terbawa angin.

Bahkan ada sebuah pohon Trembesi yang berusia puluhan tahun tumbang danmenimpa rumah milik Pujianto (40) warga RT 06 RW 04.

Pohon yang tumbang tersebut menimpa bagian belakang rumah warga tersebut, sehingga kondisi belakang rumah warga tersebut rusak.

Ketua RT setempat, Sarjiono mengatakan, rumah yang tertimpa milik Pujianto.

"Saya cek dan benar ada rumah warga saya yang tertimpa pohon, langsung saya hubungi bayan dan lurah saya," ujar dia.

Baca juga: Misteri Rabu Legi di Boyolali : Dalam Sehari Geger Penemuan Mayat Bergelimpangan di Sejumlah Tempat

Baca juga: Catat! Jika Ada Perusahaan di Karanganyar Tak Beri Gaji Sesuai UMK 2022, Dinas : Lapor Kepada Kami

Dia menuturkan, selain satu rumah warga yang tertimpa pohon, ada pohon nangka di wilayahnya yang ikut tumbang.

Lanjut, ia menjelaskan bahwa usai kejadian itu, pohon tersebut langsung dipotong.

"Selain itu beberapa genteng rumah mili warga kami banyak yang terbang," aku dia.

Tapi beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Dapur Porak-poranda

Nenek Sayem (84) lolos dari maut saat atap dapur tiba-tiba ambruk dan porak-poranda saat hujan deras.

Tepatnya di RT 01 RW 04 Wates, Desa Jumantoro, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi mengatakan, kejadian saat hujan deras.

“Karena memang kondisinya atap dapur sudah lama jadi ya diperparah,” ujarnya kepada TribunSolo.com.

Beruntung ambruknya dapur seluas 6x8 meter itu pada pukul 21.00 WIB, pemilik rumah Sayem tidak berada lokasi tersebut, tetapi di ruang lainnya.

Baca juga: Kisah Menyentuh Hati, Kakek 68 Tahun Masih Bekerja sebagai Pengantar Makanan, Jalan Tertatih-tatih

Baca juga: BREAKING NEWS : Kakek Korban Longsor di Karanganyar Ditemukan Sudah Meninggal, Posisi Tubuh Berdiri

"Tidak ada korban, namun kerugian yang disebabkan adalah kerusakan atap dapur," aku dia.

Tim BPBD Kabupaten Karanganyar telah berkoordinasi dengan aparat dan warga setempat untuk mengevakuasi, serta memberikan bantuan logistik.

"Kami imbau waspada musim hujan seperti ini," harap dia.

Kakek Tewas Kena Longsor

Kakek Sastro Setu (62) yang tertimbun longsor di pinggir Kali Siwaluh, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar ditemukan, Rabu (17/11/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, tukang bangunan itu kondisinya sudah menjadi jenazah dan tertimbun material bawah Jembatan Temu Ireng, pukul 15.00 

Adapun pencarian kakek Satro dilakukan sejak longsor pada Senin (15/11/2021) lalu.

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiyarto menjelaskan, Sastro Setu (62) ditemukan dalam kondisi berdiri dengan keadaan tertimbun material talud.

Baca juga: Hujan Semalam Tanpa Henti, Pondasi Bangunan yang Longsor Nyaris Menimpa Satu Keluarga di Tirtomoyo

Baca juga: Nasib Kakek Tertimpa Longsoran di Karanganyar : Hanya Linggis yang Ditemukan, Korban Masih Misteri

"Korban dapat kita evakuasi pukul 16.15, selanjutnya untuk pemeriksaan korban dibawa ke RSUD Karanganyar," terang dia kepada TribunSolo.com.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi menuturkan bahwa lokasi longsor kini masih rawan karena tebingnya sangat tinggi.

"Talud masih rawan, karena masih ada patahan sementara warga dilarang beraktivitas melewati garis polisi,

"Bahaya karena musim hujan masih panjang," jelas dia menekankan.

Sempat Dihentikan

Teka-teki keberadaan kakek Sastro Setu (62) yang tertimbun longsor masih buram, Selasa (16/11/2021).

Tukang bangunan itu tertimbun saat mengerjakan talud di pinggir Kali Siwaluh, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar membawa korban, Senin (15/11/2021).

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiyarto menerangkan, lebih dari 24 jam pencarian korban belum juga ditemukan.

Kini pencarian dihentikannya karena hujan deras dan angin kencang, bahkan debit air di sungai Siwaluh tengah naik.

Baca juga: Waktunya Tiba,10 Tahun Tinggal di Sekitar Rel Joglo Solo,Kini Angkat Kaki & Bingung Cari Tempat Baru

Baca juga: Viral Gibran Dituding Wali Kota Rangkap Jabatan Komisaris, Gibran : Masih Tercatat, Tapi Tidak Aktif

"Ini sementara kita tunda dulu mengingat hujan seperti ini, kita evaluasi sama teman-teman dulu," jelasnya.

Selama pencarian, tim gabungan berhasil menemukan beberapa barang milik korban.

“Hingga saat ini kami telah menemukan beberapa barang, seperti linggis, ceret dan sandal jepit,” ujarnya.

Menurut rekan korban Wagiman (38), posisi korban saat tertimpa reruntuhan, sedang memegang linggis.

"Kondisi seperti itu," aku dia.

Kerahkan 176 Relawan

Ada sebanyak 176 orang yang dikerahkan untuk melakukan pencarian korban ini. 

Dia mengatakan, ada beberapa kendala di lapangan. 

"Untuk kesulitan kita berpacu dengan hujan yang berpengaruh pada kenaikan debit air," ujarnya.

Baca juga: Hujan 30 Menit, Longsor Timpa Dapur Karto & Pondasi Rumah Sutaryo di Tawangmangu,Tak Ada Korban Jiwa

Dia mengatakan, bila debit air sudah naik, tim akan naik ke atas talut agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

Arief mengatakan, untuk kondisi pagi ini lebih cerah. Sehingga pencarian bisa dimaksimalkan.

"Selain itu kami juga mengkhawatirkan kemungkinan longsor susulan. Maka kita tempatkan pemantau baik dari bawah maupun dari atas. Nanti kalau ada Pluit berarti pencarian harus di cut (berhenti)," jelasnya.

Dia mengatakan, kemungkinan korban berada di sekitar 3-4 meter dari titik longsor ketika bekerja.

Baca juga: Warga Ngargoyoso Meninggal Setelah Tertimpa Reruntuhan Akibat Longsor, Sempat Dilarikan ke RS 

"Kita tidak fokus di titik itu saja, kita juga melakukan pencarian di bawahnya siapa tau korban sudah bergeser," jelasnya.

"Untuk kemungkinan korban hanyut tetap ada," tambahnya. 

Tim SAR beserta TNI, Polri, dan relawan memulai pencarian hari ini pukul 06.40 WIB. 

Pencarian dilakukan dengan cara manual, mengingat medan yang berada di antara tebing, sehingga alat berat tidak dimungkinkan untuk turun ke lokasi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved