Berita Karanganyar Terbaru
Hujan 30 Menit, Longsor Timpa Dapur Karto & Pondasi Rumah Sutaryo di Tawangmangu,Tak Ada Korban Jiwa
Longsor menimpa rumah warga di Desa Ngeblak, Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Selasa (9/11/2021).
Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Desty Luthfiani
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Longsor menimpa rumah warga di Desa Ngeblak, Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Selasa (9/11/2021).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, longsor merusak dapur milik Karto Darto Wiyono warga Dusun Sumokado RT 3 RW 3 dan pondasi milik Sutaryo (53) Dusun Bomo RT 1 RW 15.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Camat Tawangmangu, Agus Dwitanto mengatakan, longsor terjadi setelah hujan cukup singkat yakni 30 menit mengguyur kawasan itu.
Baca juga: Kabar BLT Dana Desa Wonogiri Rp 300 Ribu : Cair Sampai Desember 2021, Tapi Tahun Depan Masih Buram
Baca juga: Begini Alur Penanganan Bencana Alam Tanah Longsor di Boyolali: BPBD Menjadi Tumpuan Koordinasi
“Tetapi benar-benar deras,” ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Akibat kejadian itu, warga dan petugas berbondong-bondong memperbaiki rumah Darto dan Sutaryo karena mengalami kerusakan.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi mengakibatkan kerugian berupa kerusakan dapur milik Karto Darto dan pondasi rumah Sutaryo.
"Tidak ada korban," terang dia.
Longsor Timbulkan Korban
Korban meninggal tertimpa reruntuhan dalam kejadian tanah longsor di Genengrejo, Ngargoyoso, Karanganyar ternyata mempunyai penyakit bawaan.
Hal ini dibenarkan oleh kepala desa Puntukrejo, Ngargoyoso, Suparno.
Dia mengatakan, Sudarto (65) merupakan korban meninggal terkena reruntuhan yang disebabkan tebing setinggi 4 meter di belakang rumahnya longsor hingga mengenai bahu korban.
Baca juga: Warga Ngargoyoso Meninggal Setelah Tertimpa Reruntuhan Akibat Longsor, Sempat Dilarikan ke RS
Baca juga: Masih Ada Titik Rawan Longsor, Jalan Lingkar Kota Wonogiri Belum Difungsikan Penuh
"Di puskesmas sudah sesek-sesek, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Dr Moewardi Solo, namun sesampainya di sana tidak tertolong," ujar Suparno.
"Meninggal karena tertimpa reruntuhan, tapi diperparah karena riwayat penyakit yang diderita almarhum,"tambahnya.