Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Diduga Tercemar Limbah Batik Printing, Kali Jenes Kembali Memerah, Pemkot Solo Didesak Turun Tangan

Air Kali Jenes di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo kembali berwarna merah, Kamis (2/12/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Dok Forum Jogo Kali Bengawan
Kali Jenes anak Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, kembali terlihat memerah, Kamis (2/12/2021) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Air Kali Jenes di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo kembali berwarna merah, Kamis (2/12/2021).

Perubahan warna tersebut diduga disebabkan limbah batik printing yang terbuang ke aliran anak Sungai Bengawan Solo itu.

"(Kodisi sungai merah) Kemaren itu kebetulan lagi susur sungai, sering terjadi memang lokasi berada dikawasan industri batik printing," kata Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe) Budi Utomo, Jumat (3/12/2021).

Budi menuturkan beberapa kali air sungai Kali Jenes juga berubah menjadi kuning atau bahkan pelangi. 

Perubahan warna air tersebut terjadi saat pabrik batik printing yang berada di sekitar kawasan Kali Jenes beroperasi.

Baca juga: Terpopuler Solo Hari Ini: Kebakaran Hebat di Mojosongo Hingga Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu

Baca juga: PDAM Solo Hentikan Pengolahan Air, Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu

"Jadi warnanya bisa di sisi kiri merah, di sisi lain biru, ada juga warna kuning, jadi bisa tiga warna tiga lapis,"

"Kalau berubah warna hampir setiap hari, kecuali hari libur, atau jam 5 pagi sebelum beroperasi," katanya.

Budi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk segera memberikan solusi dengan kodisi sungai saat ini.

"Ya sebetulnya masalah klasik sudah berpuluh-puluh tahun, harus dicari solusi dari Pemkot mungkin memperbanyak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), jadi air yang terbuang kali Jenes aman," tutupnya. 

Bukan Cuma Solo

Di tempat lain, sejumlah sungai yang mengalir di Kabupaten Klaten sudah tidak perawan alias sudah tercemar limbah.

Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten, Dwi Maryono mengatakan hasil tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan 31 Maret 2021 lalu.

"Setiap tahun, kami lakukan uji lab kualitas air sungai, pada musim penghujan di bulan Oktober dan musim kemarau di bulan Maret," kata Maryono kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).

Maryono mengatakan ada 27 parameter dalam pemeriksaan uji kualitas sungai di Klaten.

Baca juga: Warning dari Gibran, Jika Ada Sekolah yang Siswanya Terpapar Corona, Langsung Ditutup Seperti Jepara

Baca juga: DLHK Klaten Kecolongan Warna Sungai Mendadak Merah, Kades Diwanti-wanti Segera Lapor Jika Ada Lagi

Adapun 27 paramater di antaranya Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Fosfat, Bakteri Ecoli Foam dan lain-lain.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved