Virus Corona
Benarkah Penyakit Akibat Varian Omicron Lebih Ringan dari Delta? Ini Penjelasan WHO
Bahkan jika ternyata Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, WHO memperingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Para ahli kesehatan sampai kini terus meneliti tentang varian virus corona baru yakni Omicron.
Di mana Omicron disebut-sebut dapat menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi.
Namun ternyata, penelitian terbaru menunjukkan penyakit lebih ringan daripada jenis Delta.
Dilansir dari Data awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan varian virus corona Omicron mungkin lebih mudah menginfeksi ulang orang yang sudah memiliki virus atau telah divaksinasi daripada varian sebelumnya.
Baca juga: Syarat Penerbangan Internasional untuk Cegah Varian Omicron, Aturan Berlaku Mulai 3 Desember 2021
Baca juga: Syarat Mudik Natal dan Tahun Baru 2022 Saat Pandemi Varian Covid-19 Omicron, Wajib Pasang 3 Stiker
Dalam temuannya, WHO juga menyebut jika Omicron dapat mengakibatkan penyakit yang lebih ringan.
“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (8/12/2021), dilansir dari Al Jazeera.
“Ada juga beberapa bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta," sambungnya.
Namun Tedros menekankan, diperlukan lebih banyak data sebelum menarik kesimpulan tegas, dan mendesak negara-negara di mana pun untuk meningkatkan pengawasan mereka untuk membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana perilaku Omicron.
Penilaian yang penuh harapan datang ketika kekhawatiran global tumbuh atas varian yang sangat bermutasi, yang telah memaksa puluhan negara untuk menerapkan kembali pembatasan perbatasan dan meningkatkan kemungkinan kembalinya lockdown yang berdampak secara ekonomi.

Bahkan jika ternyata Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, Tedros memperingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap virus tersebut.
“Kepuasan (terlalu dini) apa pun akan menyebabkan korban jiwa,” dia memperingatkan.
Direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan setuju dan mengatakan bahwa sejauh ini data menunjukkan varian tersebut mentransmisikan secara efisien, dan mungkin lebih efisien bahkan daripada varian Delta.
“Itu tidak berarti bahwa virus itu tidak bisa dihentikan,” katanya, dikutip dari Tribunnews.com dalam artikel Varian Omicron Sebabkan Penyakit yang Lebih Ringan dari Delta? Ini Kata WHO.
“Tapi itu berarti virus lebih efisien dalam menularkan antar manusia."
"Oleh karena itu, kita harus menggandakan upaya kita untuk memutus rantai penularan itu untuk melindungi diri kita sendiri demi melindungi orang lain," imbuhnya.
Bahkan jika varian baru ternyata kurang berbahaya daripada banyak varian sebelumnya, jika menularkan lebih cepat masih bisa membuat lebih banyak orang sakit, membebani sistem kesehatan, dan lebih banyak orang meninggal.
Para ahli WHO menekankan pentingnya vaksinasi, menyoroti bahkan jika vaksin terbukti kurang efektif terhadap Omicron, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa data.
Vaksinasi diharapkan masih dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penyakit parah. (*)