Nestapa Orangtua Santriwati Korban Rudapaksa Herry Wirawan, Kejang-kejang saat Tahu Anaknya Hamil
YY menceritakan bagaimana detik-detik hatinya hancur saat mendengar anak kesayangannya itu menjadi korban rudapaksa gurunya sendiri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Aksi bejat guru agama Herry Wirawam kepada 12 santriwatinya kini membuat derita para orangtua korban,
Mereka masih tidak percaya, Herry tega memperkosa 12 santrinya yang masih di bawah umur.
Kini, 8 dari 12 santriwati bahkan hamil dan sudah melahirkan 9 bayi.
Keluarga santriwati yang jadi korban Herry Wirawan kini langsung merasakan dampak buruknya.
Baca juga: Siasat Herry Wirawan Tutupi Aksi Rudapaksa 12 Santriwati, Korban Dilarang Ngobrol dengan Tetangga
Baca juga: Ini Alasan Keluarga Korban Dulu Pilih Pesantren Herry Wirawan, Ternyata Mayoritas Mereka Tidak Mampu
Sebagaimana hal itu diungkapkan oleh salah satu ayah korban rudapaksa yang berinisial YY (44).
Dia menceritakan bagaimana detik-detik hatinya hancur saat mendengar anak kesayangannya itu menjadi korban rudapaksa gurunya sendiri.
Ia mengaku saat mengetahui putrinya telah dirudapaksa oleh Herry Wirawan, istrinya langsung kejang-kejang.
"Saya marah, geram. Waktu itu dini hari saya mendengar kenyataan pahit itu, istri saya saat itu pun sampai kejang-kejang selama dua jam," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Serikat Petani Pasundan, Jumat (10/12/2021).

Kemarahannya memuncak saat melihat istrinya jatuh sakit ketika pertama kali mendengar kenyataan tersebut.
Ia menuturkan sempat ingin membunuh pelaku.
"Kalau waktu itu saja istri saya meninggal karena kejang-kejang akibat mengetahui anak saya jadi korban, saya tidak akan segan untuk bunuh dia," ungkapnya penuh amarah.
YY menjelaskan kecurigaan itu muncul saat melihat anaknya mengalami perubahan dalam tubuhnya.
Waktu itu tiga hari setelah Lebaran tahun 2021, anaknya sedang menjalani liburan di rumahnya.
Saat malam tiba anaknya meminta dia untuk mengantarnya ke WC pada malam hari.
"Awalnya, saya tidak curiga apa- sama anak saya."