Berita Sukoharjo Terbaru
Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Banjir Simpati, Kini Dapat MMT Daftar Harga Menu
Tangis mbok Harsi membuat banyak orang kini bersimpati. Polsek Grogol hari ini datang mengklarifikasi persoalan dan memberikan bantuan.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tangis mbok Harsi membuat banyak orang kini bersimpati.
Bagaimana tidak, sejak mendapat penilaian buruk karena harga yang dinilai "ngepruk". Warungnya sepi.
Warung yang terletak di Jalan Kunir V, Solo Baru, Grogol Sukoharjo itu jarang didatangi pembeli.
Baca juga: Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Viral di Mana-mana, Pemkab Sukoharjo : Tak Ada Regulasi Harga
Baca juga: Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Diroasting Netizen di Medsos, Tangis Mbok Harsi Pecah
Kini, banyak pihak yang memperhatikan Harsi. Mereka berusaha membenahi kondisi warung tersebut agar persoalan yang ada bisa terselesaikan.
Kapolsek Grogol AKP Dodiawan, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan bahwa pada Jumat (10/12/2021) pihaknya mendatangi warung tersebut.
Dia menjelaskan, kedatangan bersama Paguyuban PKL Setia Kawan Solo Baru bertujuan untuk mengklafirikasi masalah yang sedang ramai diperbincangkan.
"Selain itu, kami memberikan MMT yang bertuliskan nama warung Tengkleng Bu Harsi beserta rincian menu dan harganya," kata dia.
Baca juga: Nasib Bu Harsi Usai Warung Tengklengnya di Solo Baru Viral karena Ngepruk Harga, Kini Curhat Sepi
Kapolsek mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan bantuan sembako untuk Bu Harsi memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Menurutnya, beberapa hari kebelakang warung milik Bu Harsi sempat sepi karena viral dan diberikan penilaian buruk di media sosial.
Selain melakukan Bakti Sosial, kata dia, pihaknya juga melakukan klarifikasi serta menindak lanjuti laporan dari masyarakat atas kejadian tersebut.
Hasil dari klarifikasi, kata dia, permasalahan itu muncul akibat kurangnya komunikasi antara Bu Harsi dan para pembelinya yang menganggap daftar menu seharga Rp 15 ribu dan Rp 30 ribu merupakan harga paten.
Sementara itu, Bu Harsi selalu melayani pembeli dengan membuatkan porsi jumbo yang tak ada di dalam daftar menu.
"Permasalahannya ternyata si ibu ini tidak menanyai dulu pelanggan itu maunya porsi yang bagaimana, pas pesan langsung dibuatkan yang komplet ada pipi, otak dan lainnya, Ya benar jadi mahal," tandas dia. (*)