Berita Wonogiri Terbaru
Paguyuban Tukang Cukur di Pracimantoro Galang Dana untuk Semeru : Potong Rambut Bayar Seikhlasnya
Bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang terus mengalir.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang terus mengalir.
Semua kalangan berpartisipasi untuk membantu korban terdampak dengan menyisihkan sebagian pendapatnya untuk disumbangkan.
Selain materi, ada juga yang berdonasi dengan keahlian atau keterampilan yang dimiliki, seperti misalnya sekumpulan Kapster atau pemangkas dan penata rambut di Kecamatan Pracimantoro.
Mereka menggalang dana untuk korban erupsi Gunung Semeru dengan menggelar acara cukur (potong rambut) dan bayar seikhlasnya pada Sabtu (18/12/2021) di Pasar yang terletak di Dusun Godang Desa Pracimantoro.
Koordinator acara tersebut, Murjito (43) menerangkan tujuan dari acara tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian untuk korban erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, juga sebagai ajang silaturahmi bagi rekaan-rekan satu profesi khususnya yang berada di wilayah Pracimantoro.
"Utamanya ya itu, seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan sebagai donasi korban Semeru. Ini baru tahap awal," kata dia kepada TribunSolo.com.
Murjito menjelaskan, dalam acara tersebut, sebanyak belasan Kapster ikut berpartisipasi. Acara itu digelar sejak pukul 08.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB sore.
Baca juga: Kisah Haru Nemo, Anjing Korban Erupsi Semeru Setia Menunggu Dijemput Tuannya, 12 Hari Tak Makan
Baca juga: Daftar Gaji PPPK Guru 2021, Lengkap dengan Tunjangan dan Hak Cuti
Sementara itu, berdasarkan pantauan lapangan TribunSolo.com, masyarakat di sekitarnya juga berdatangan untuk merapikan rambutnya. Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak.
Usai dipotong rambutnya, mereka juga langsung memasukkan uang bayaran jasa potong rambut ke kotak yang disediakan, yang mana seluruhnya akan disalurkan.
Kendati demikian, menurutnya masih banyak rekan satu profesi yang belum berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan berbagai macam pertimbangan.
"Ada yang kebetulan hari ini tidak bisa, juga masih ada yang belum sadar. Tapi kita tidak memaksa, yang terpenting ini bisa sedikit membantu," jelasnya.
Dia pun memprediksi, uang donasi yang terkumpul hari ini akan lebih dari jumlah pengunjung yang memangkas rambut. Rata-rata, Kapster disana mematok jasa Rp 10.000 per kepala.
Untuk penyaluran, kata dia, akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Namun seperti apa mekanisme masih akan dibicarakan dengan rekan yang lain.
"Semoga ini bisa berlanjut. Kalau ada apa-apa, kita bisa sedikit membantu, misalnya untuk pesantren atau yang lain," terang dia.
Salah satu peserta, Vicky Setiawan (30) menyebut kegiatan tersebut akan menginspirasi pemuda-pemuda khususnya di wilayah Pracimantoro untuk peduli terhadap sesama.
Dia pun mengaku, sebenarnya saat memangkas rambut di hari biasa, tidak ke Kapster yang saat itu memotong rambutnya di acara tersebut.
"Niat awalnya memang mau potong, selain itu ya itung-itung berdonasi untuk teman-teman korban bencana di Lumajang," aku dia.
Makan Bayar Seikhlasnya
Siapa yang perutnya tidak keroncongan tetapi isi dompet tetap aman jika mendengar ada warung makan ambil sepuasnya tapi bayar seikhlasnya.
Ini ada dan pertama kali di Kabupaten Sragen, tepatnya di Kampung Taman Asri, RT 32, Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang.
Rumah makam tersebut bernama Warung Berkah.
Di warung itu disediakan total 20 jenis lauk, mulai dari daging ayam, lele, nila, bakso, hingga sayuran yang super lengkap.
Bahkan untuk urusan minum, disiapkan teh maupun air putih.
Tempatnya bersih dan luas, yang bisa menikmati makanan dengan duduk maupun lesehan.
Penggagas warung tersebut merupakan BUMD di kelurahan Kroyo.
Direktur Program Taman Asri Mandiri, Eko Mujiyono mengatakan tak ada patokan harga di warung berkah.
"Konsepnya ambil makanan sendiri, bayar sendiri, bebas, tidak ada patokan harga, bayarnya langsung dimasukkan ke kotak yang sudah disediakan," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).
Warung berkah ditujukan untuk semua orang dan seluruh lapisan masyarakat.
Warung berkah akan dibuka setiap hari, mulai dari pukul 07.00 sampai 13.00 WIB, atau sampai habis.
Lokasinya masuk gang kedua, dari perempatan lampu merah Stadion Taruna.
Baca juga: Usai Dihujat Netizen, Warung Tengkleng Bu Harsi Malah Ketiban Berkah : Kini, Belum Sore Jualan Ludes
Baca juga: Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Banjir Simpati, Kini Dapat MMT Daftar Harga Menu
Lanjut Eko, ide awal dari pendirian Warung Berkah melihat banyaknya masyarakat yang kesulitan secara ekonomi karena terdampak pandemi covid-19.
"Awalnya kita hanya melihat lingkungan sekitar, bentuk kepedulian kita, banyak yang terhimpit secara ekonomi karena pandemi, sehingga kita hadir," jelasnya.
Modal yang digunakan untuk menyediakan makanan, berasal dari sedekah yang dikumpulkan warga Taman Asri setiap bulannya.
"Warga di sini ada sedekah infaq bulanan, jadi dari kotak infaq itu kita kembangkan jadi warung berkah, ini adalah karya dari semua warga Tamanasri," terangnya.
Bahkan, makanan yang disajikan, dimasak langsung oleh ibu-ibu warga Taman Asri.
"Yang masak semuanya dari ibu-ibu sini, makanan yang disajikan juga yang bergizi," ucapnya.
Tak berhenti sampai di sini, rencananya warga Taman Asri juga akan menyediakan food truck di masjid dan sekolah.
Baca juga: Maling Bobol Minimarket di Eromoko Wonogiri, Tapi Hanya Kuras Rokok & Susu Anak, Kerugian Rp 25 Juta
Baca juga: Presiden Jokowi dan Iriana Pulang ke Rumahnya di Sumber Solo, Langsung Ziarah ke Makam Ibundanya
Warung Sempat Viral di Solo Baru
Raut keceriaan kini ditunjukan Harsi, pemilik warung tengkleng Bu Harsi di Jalan Kunir V, Solobaru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Warung Tengkleng Bu Harsi sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu karena dituding 'ngepruk' harga.
Usai air matanya pecah karena warungnya dirundung warganet, kini Bu Harsi seolah-olah sudah melupakan hal itu.
Warung makannya tampak lebih cerah, karena mendapatkan spanduk baru dari paguyubab PKL Solobaru dan Polsek Grogol.
Baca juga: Usai Dihujat Netizen, Warung Tengkleng Bu Harsi Malah Ketiban Berkah : Kini, Belum Sore Jualan Ludes
Baca juga: Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Banjir Simpati, Kini Dapat MMT Daftar Harga Menu
Di dalam warung, tertulis menu dilengkapi harga, sehingga pembeli tak perlu khawatir lagi.
Spanduk bagian depan juga diperbarui dengan tampilan yang lebih menjual.
"Spanduk yang depan saya lipat kalau sudah tutup. Tapi yang di dalam saya biarkan terpasang," kata Harsi, Minggu (12/12/2021).
Harsi mengaku senang mendapatkan spanduk baru itu.
Sebab, dia tidak bisa membuat spanduk sendiri karena butu huruf.
Viralnya warung Bu Harsi ini juga membawa rezeki tersendiri untuk pemiliknya.
Pasalnya, warungnya itu diserbu pengunjung yang penasaran dengan harga dan rasa tengkleng racikan Harsi.
Dapat MMT Daftar Harga Menu
Tangis mbok Harsi membuat banyak orang kini bersimpati.
Bagaimana tidak, sejak mendapat penilaian buruk karena harga yang dinilai "ngepruk". Warungnya sepi.
Warung yang terletak di Jalan Kunir V, Solo Baru, Grogol Sukoharjo itu jarang didatangi pembeli.
Baca juga: Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Viral di Mana-mana, Pemkab Sukoharjo : Tak Ada Regulasi Harga
Baca juga: Warung Tengkleng Bu Harsi Solo Baru Diroasting Netizen di Medsos, Tangis Mbok Harsi Pecah
Kini, banyak pihak yang memperhatikan Harsi. Mereka berusaha membenahi kondisi warung tersebut agar persoalan yang ada bisa terselesaikan.
Kapolsek Grogol AKP Dodiawan, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan bahwa pada Jumat (10/12/2021) pihaknya mendatangi warung tersebut.
Dia menjelaskan, kedatangan bersama Paguyuban PKL Setia Kawan Solo Baru bertujuan untuk mengklafirikasi masalah yang sedang ramai diperbincangkan.

"Selain itu, kami memberikan MMT yang bertuliskan nama warung Tengkleng Bu Harsi beserta rincian menu dan harganya," kata dia.
Baca juga: Nasib Bu Harsi Usai Warung Tengklengnya di Solo Baru Viral karena Ngepruk Harga, Kini Curhat Sepi
Kapolsek mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan bantuan sembako untuk Bu Harsi memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Menurutnya, beberapa hari kebelakang warung milik Bu Harsi sempat sepi karena viral dan diberikan penilaian buruk di media sosial.
Selain melakukan Bakti Sosial, kata dia, pihaknya juga melakukan klarifikasi serta menindak lanjuti laporan dari masyarakat atas kejadian tersebut.
Hasil dari klarifikasi, kata dia, permasalahan itu muncul akibat kurangnya komunikasi antara Bu Harsi dan para pembelinya yang menganggap daftar menu seharga Rp 15 ribu dan Rp 30 ribu merupakan harga paten.
Sementara itu, Bu Harsi selalu melayani pembeli dengan membuatkan porsi jumbo yang tak ada di dalam daftar menu.
"Permasalahannya ternyata si ibu ini tidak menanyai dulu pelanggan itu maunya porsi yang bagaimana, pas pesan langsung dibuatkan yang komplet ada pipi, otak dan lainnya, Ya benar jadi mahal," tandas dia. (*)