Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Joki Vaksin yang Disuntik 17 Kali Kini Jadi Tersangka, Begini Nasib Para Pengguna Jasa

Ia mengaku sudah mewakili 14 orang untuk divaksin Covid-19 demi mendapatkan kartu vaksin.

TribunTimur/Nining Angraeni
Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan). Berikut sosoknya. 

 

 

Selain itu di sisi lain, munculnya pengakuan Abdul Rahim yang menjadi joki vaksinasi memunculkan pertanyaan soal mengapa masih banyak orang yang enggan disuntuk vaksin. 

Mengenai hal itu, epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman menyampaikan, perilaku warga yang tidak ingin divaksin sudah ada sejak pandemi awal dimulai.

Ia menyebut perilaku tersebut sebagai vaksin resistensi atau penolakan terhadap vaksinasi.

"Vaksin resistensi atau keengganan atau keraguan atau bahkan penolakan terhadap vaksinasi ini sudah dideteksi sejak lama bahkan sejak 2019, sebagai salah satu ancaman kesehatan global," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).

Dicky menjelaskan, sikap ini nantinya akan membuat orang tersebut, keluarganya, atau orang sekitarnya sangat rawan untuk terpapar penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan mendapatkan vaksinasi.

Sementara itu, mengenai penyebab seseorang atau sekelompok orang tidak mau divaksin karena beragam hal.

"Bisa dari alasan ideologi, religius, kepercayaan, atau alasan yang saintifik karena dirasa belum mendapatkan penjelasan yang akurat atau lengkap terkait produk vaksin di Indonesia," ujar Dicky.

"Atau karena juga karena terpengaruh dari konspirasi atau hoaks dan lain sebagainya," lanjut dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved