Berita Klaten Terbaru
Evaluasi PTM 100 Persen di Klaten, Wabup: Ada Siswa yang Tak Mau Pakai Masker
Pemerintah Kabupaten Klaten telah melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dimulai Senin (3/1/2022) kemarin.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten Klaten telah melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dimulai Senin (3/1/2022) kemarin.
Evaluasi meliputi pelaksanaan protokol kesehatan yang ada di sekolah. Mulai masuk hingga pulang sekolah.
Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menjelaskan bahwa evaluasi PTM dilakukan setiap hari.
Baca juga: Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Klaten Dilakukan Setelah 3 Hari Pelaksanaan
Baca juga: Update Klaster Pembelajaran Tatap Muka di Solo, Total 8 Sekolah: 68 Orang Terpapar Covid-19
Hasil dari evaluasi tersebut menghimbau kepada seluruh pihak sekolah agar memperketat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
"Setiap hari di evaluasi dan sekolah-sekolah semua diinstruksikan untuk prokesnya diperketat," ujarnya, Rabu (5/1/2022).
"Untuk mengantisipasi klaster pasca libur Natal dan Tahun Baru dan PTM 100 persen," ucap Yoga kepada wartawan di kompleks kantor Bupati Klaten.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Klaten telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran pendidikan di wilayah Kabupaten Klaten terkait pengetatan prokes.
Hal tersebut guna mengantisipasi munculnya klaster baru di lingkungan sekolah.
Baca juga: Buntut Klaster Tatap Muka di Solo: Sekolah yang Ada Siswa Terkonfirmasi Positif Tutup Satu Bulan
Untuk saat ini Kabupaten Klaten masih menerapkan pembatasan jam belajar yang dibuat dengan beberapa sesi pertemuan.
Catatan penting diungkapkan Yoga saat PTM 100 persen ini adalah ketaatan siswa dalam memakai masker.
Karena masih banyak siswa membawa masker namun enggan memakainya.
"Sebenarnya protokol sudah jalan, cuma ini (siswa) ketika masuk kadang masker tidak dipakai. Padahal mereka membawa, kemudian mencuci tangan," tegas Yoga.
Dirinya menghimbau kepada siswa agar protokol kesehatan yang diterapkan saat PTM 100 dijadikan kebiasaan baru agar tidak ada klaster baru khususnya di lingkungan sekolah. (*)