Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Fantastis! Setahun Desa Berjo di Ngargoyoso Hasilkan Rp 6 Miliar dari Kelola Jumog & Telaga Madirda

Keindahan alam di lereng Gunung Lawu ternyata membawa berkah karena menghasilkan uang untuk kemakmuran desa.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com.
Suasana Telaga Madirda di Kabupaten Karanganyar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Keindahan alam di lereng Gunung Lawu ternyata membawa berkah.

Ya, adalah Desa Berjo di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang memetik hasilnya.

Tak tanggung-tanggung, dalam satu tahun bisa mengantongi miliaran rupiah dari pengelolaan wisata alamnya yang dilakukan BUMDes.

Sebut saja objek wisata air terjun Jumog dan Telaga Madirda.

Dalam setahun 2021 pendapatan dari wisatawan mencapai Rp 5 - 6 miliar, bahkan naik dibandingkan 2020 hanya Rp 3,4 miliar.

Hasil itu pun sebagian dibagi-bagi untuk setiap RT.

Kepala Desa Suyatno menyerahkan hasil laba BUMDes Berjo kepada masing-masing RT di kantor Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Kepala Desa Suyatno menyerahkan hasil laba BUMDes Berjo kepada masing-masing RT di kantor Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Kepala Desa Berjo Suyatno mengatakan total laba BUMDes yang diberikan kepada seluruh RT di wilayahnya ada sekitar Rp 500 juta.

"Di sini ada 50 RT, sehingga setiap RTnya menerima Rp 10 Juta," kata Suyatno kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/1/2022).

Lanjut, Suyatno mengatakan pemberian hasil laba BUMDes kepada 50 RT di Desa Berjo mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

Dia menyebutkan pada tahun 2021, hasil laba dari BUMDes yang diberikan setiap RT sekitar Rp 5 Juta per RT.

"Ini diberikan karena jerih payah warga masyarakat juga ikut berpatisipasi mulai dari awal sampai sekarang, oleh karena itu keuntungan ini dikembalikan ke masyarakat melalui RT," ujar Suyatno.

Baca juga: Jembatan Tambakboyo yang Roboh Dikerjakan, Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo : Jangan Tambal Sulam!

Baca juga: Longsor Tak Hanya di Tawangmangu, Kini Sasar Ngargoyoso & Jatiyoso, Sejumlah Warga Sempat Mengungsi

Dia mengatakan hasil laba BUMDes tersebut nantinya akan dimasukan dahulu di masing-masing kas RT.

Bahkan, dia meminta uang tersebut bisa digunakan masyarakat untuk melakukan kegiatan hiburan, salah satunya piknik.

"Uang ini buat senang-senang mereka, jangan untuk membangun apapun, urusan pembangunan biar ditangani desa," jelas dia.

Pembina BUMD

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menjadi salah satu dari beberapa pejabat daerah yang meraih TOP Pembina BUMD 2020, Kamis (27/8/2020).

Seusai menyabet penghargaan tersebut, orang nomor satu di Bumi Intanpari itu berjanji bakal meningkatkan pelayanan BUMD di Kabupaten Karanganyar.

Selain itu, ia juga akan meningkatkan manfaat agar lebih menyasar masyarakat lebih banyak.

"Tidak hanya pelayanan yang ditingkatkan," katanya kepada TribunSolo.com.

Bupati Karanganyar Juliyatmono Ulang Tahun : Tak Mau Perayaan Mewah, Makan Pun di Rumah

Bupati Karanganyar Juliyatmono Tanggapi Ada Laga Sepak Bola di Kecamatan Jaten Saat Pandemi Corona

"Kemanfaatannya juga harus optimal di samping makin terpercaya dan kita kelola dana masyarakat dengan baik dan benar," imbuhnya.

Penghargaan TOP Pembina BUMN 2020 bukan kali pertama yang diterima Juliyatmono.

Beberapa tahun sebelumnya, ia juga pernah mendapatkan penghargaan yang sama.

"Lupa, mungkin ini sudah keempat atau kelima kalinya," ungkapnya.

Kepada TribunSolo.com, ia pun membagikan kiat kegemilangan tersebut.

"Perusahaan dikelola dengan baik dan profesional," aku dia.

"Selain itu, kami juga menghindari investasi yang merugikan," imbuhnya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono Tanggapi Ada Laga Sepak Bola di Kecamatan Jaten Saat Pandemi Corona

Masih Pandemi, Objek Wisata di Karanganyar Dipenuhi Pengunjung, Begini Tanggapan Bupati Juliyatmono

TOP BUMD Awards sendiri adalah penilaian kinerja BUMN dengan beberapa penilaian.

Salah satu penilaian adalah tentang kontribusi yang dilakukan bagi perekonomian daerah.

Tahun ini menjadi menarik lantaran keadaan pandemi Covid-19.

Disaat banyak perusahaan merugi, ada segelintir perusahaan yang masih survive dan bertahan ditengah krisis. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved