Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Wanita Tanpa Rahim Dinikahi Pria Tulus, Mertua Tetap Menerima Walau Sadar Tak Bisa Punya Cucu

Kisah wanita yang rahimnya harus diangkat ini membuat netizen haru. Ia mengungkapkan dirinya tak bisa punya anak dan menstruasi seperti wanita normal.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TikTok/happiestleaf
Viral kisah wanita yang rahimnya diangkat bertemu pria tulus. 

TRIBUNSOLO.COM - Perasaan wanita mana yang tak hancur saat dovonis dokter tak akan bisa memiliki anak?

Beberapa pasangan suami istri banyak yang berharap bakal mendapatkan momongan begitu mereka menikah.

Namun, tidak semua pasangan suami istri mendapatkan anugerah tersebut.

Seperti kisah seorang wanita Malaysia, ia membagikan pengalama rahimnya diangkat karena ditemukan ada sel kanker.

Walau demikian wanita ini tetap ikhlas menjalaninya.

Baca juga: Alasan Ratusan Anak di Bawah Umur Ajukan Dispensasi Menikah di Wonogiri, Ada yang Hamil Duluan

Baca juga: Viral Wajah Wanita Cantik Ini Berubah Drastis Setelah Hamil, Suami Sampai Keluarkan Uang Rp 380 Juta

Ia pun beruntung karena mendapatkan suami dan mertua yang selalu mendukungnya, alih-alih menyuruh cerai.

"Saya memiliki rahim yang sedikit 'dimakan' oleh sel kanker dan tidak berfungsi lagi," ucap wanita itu di video TikToknya, dilansir TribunSolo.com, Minggu (9/1/2022).

Singkat cerita, wanita tersebut didiagnosis menderita kanker sejak usia 14 tahun hingga membuat rahimnya terganggu.

Sel kanker juga menjalar ke dasar rahim, sehingga memaksa kedua organ harus segera diangkat karena tidak berfungsi lagi.

Meski percaya pada ketentuan Tuhan, secara logis diakui bahwa sangat tidak mungkin baginya untuk memiliki anak kecuali dengan metode surrogate.

Lantas si wanita mengungkapkan bagaimana sikap suami yang membuatnya sekuat karang di laut.

"Inilah lelaki yang setia padaku, tetap mau menikah denganku meski dia tahu dia tidak akan pernah punya kesempatan untuk punya anak dariku," ucap si wanita.

Ternyata sang suami selama ini tidak pernah memandang masalah tidak adanya rahim sebagai suatu kekurangan.

Buktinya, mereka tetap menikah bahkan mendapat restu penuh dari keluarga.

"Saya tidak bisa haid. Beruntung dokter berhasil menyelamatkan indung telur saya," ucap dia lagi.

Ia juga bercerita banyak tentang perubahan yang dialaminya setelah rahimnya diangkat,

Meskipun wanita berpenampilan ceria ini mengungkapkan bahwa dirinya belum mengalami menstruasi, namun karena indung telurnya masih ada, kini ia hanya mengalami gejala menstruasi seperti biasanya.

Yakni perubahan emosi atau mengidam.

Wanita itu menambahkan bahwa dia menolak untuk menyembunyikan kenyataan selamanya dan bertekad untuk jujur ​​dengan calon mertuanya.

Netizen pun bersyukur karena wanita tersebut dikelilingi orang-orang baik yang mau menerima keadaannya.

Sementara itu di Indonesia, pengalaman serupa juga dialami oleh artis dan aktivis Melanie Subono.

Dikutip dari Kompas.com, musisi sekaligus aktivis Melanie Subono mengungkapkan pemicu awal yang menyebabkan dia harus menjalani operasi pengangkatan rahim dan ovarium.

Tanpa menyebutkan nama penyakitnya, Melanie menjalani operasi untuk pertama kalinya ketika Sekolah Menengah Atas (SMA).

Perempuan kelahiran Oktober 1976 itu hanya menyebut menstruasi yang dialami sudah seperti pendarahan hingga berbulan-bulan.

"Operasi pertama SMA atau masih kuliah. Memang sudah sekian puluh tahun. Migrain menjadi teman keseharian gue, pendarahan gue bukan seperti menstruasi lagi, pendarahan kadang berbulan-bulan, 8 bulan bisa gue," ungkap Melanie saat ditemui di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (2/11/2021).

Melanie Subono setelah menghadiri sidang gugatan cerainya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (29/8/2016).
Melanie Subono setelah menghadiri sidang gugatan cerainya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (29/8/2016). (KOMPAS.COM/TRI SUSANTO SETIAWAN)

Namun, rasa sakit yang Melanie rasakan tidak pernah mengeluhkan penyakit yang diidapnya kepada banyak orang—salah satunya menstruasi yang sudah dia sebut sebagai pendarahan tidak berkesudahan.

"Ya kalau gue lagi demo, orasi, atau lagi manggung lompat-lompat kayak begitu, itu mostly gue dalam keadaan itu (pendarahan) kok. Cuma memang gue enggak pernah ngomong aja sih," ungkap Melanie Subono.

Sementara untuk migrain sendiri, Melanie selalu merasakan setiap kali ia bangun tidur dan dia sudah menganggap sakit kepala tersebut sebagai bagian dari hidupnya.

Di sisi lain, pelantun lagu "Time Alone with You" itu juga sempat menjalani operasi seperti tumor, kista, maupun miom, dan terakhir pengangkatan rahim serta ovarium.

"Proses operasinya sendiri mirip caesar. Tapikan caesar itu kan biasanya enggak bisa terlalu dalam karena ada bayi, ini tuh benar-benar sampai ke lapisan paling bawah," ucap Melanie.

"Setengah perut memang selama bertahun-tahun ini sudah mati rasa beberapa sarafnya. Otot fleksinya memang sudah enggak bisa (berfungsi)," sambung Melanie.

Efek dari operasi terakhirnya ini yaitu pengangkatan rahim dan ovarium, Melanie Subono sudah tidak bisa punya anak meskipun itu program bayi tabung.

Sebagai informasi, Melanie Subono baru saja menjalani operasi besar setelah sempat menunda prosedur medis karena aktivitasnya yang padat.

Ia harus bekerja dari panggung ke panggung dan melaksanakan aksi sosialnya di Rumah Harapan.

Melanie diketahui sudah lama memiliki masalah kesehatan. Karena penyakitnya semakin parah, Melanie sudah tidak mungkin lagi menunda operasi.

Tindakan operasi yang dijalani Melanie adalah pengangkatan rahim (uterus) lantaran tumor yang ada di tubuhnya pecah. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved