Berita Solo Terbaru
Sempat Terkendala Stok, Pemkot Solo Dapat Pinjaman Vaksin Booster 2000 Dosis
Setelah sempat kehabisan stok, persediaan vaksin booster Covid-19 di Kota Solo kini melimpah.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com,Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setelah sempat kehabisan stok, persediaan vaksin booster Covid-19 di Kota Solo kini melimpah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, saat ini Kota Solo telah mendapatkan bantuan stok vaksin.
Setelah sebelumnya hanya memiliki vaksin booster yang cukup untuk 400 orang, yang diperuntukkan bagi lansia pada Jumat-Sabtu (14-15/1/2022) lalu, di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, Kota Solo. Kini stok sudah kembali tersedia.
Baca juga: Inilah Ekspresi Siswa di Sragen saat Disuntik Vaksin Dosis Kedua, Ada yang Ketakutan & Pegangan Erat
Baca juga: Vaksin Booster di Boyolali Belum Dilaksanakan, Dinkes: Tunggu Juknis hingga Tak Ada Stok Vaksin
"Kita itu booster vaksinnya masih terbatas. Sabtu (15/1/2022) malam, saya dapat vaksin, langsung saya mainkan di Puskesmas. jumlahnya dua ribu dosis, status utang," kata Wahyuningsih, yang biasa disapa Ning, di Balai Kota Solo, Senin (17/1/2022).
Status utang yang dimaksud meminjam vakin dari daerah lain yang berada di Jawa Tengah.
Lanjut Ning, 2000 dosis vaksin booster ini berjenis Astarzeneca.
Saat ini, Dinkes juga telah melakukan pengajuan ke Pemerintah Pusat untuk dosis vaksin booster.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Berikut Aturan Lengkap Naik Kereta Api, Wajib Sudah Vaksin
"Kita sudah pengajuan. Mudah-mudahan ini bisa berjalan berdampingan. Masyarakat tenang saja, kita akan lakukan bertahap. Kemudian lansia yang sudah punya e-tiket kita dulukan," ujar Ning.
Kepala Dinkes mengatakan untuk pengecekan e-tiket lewat aplikasi PeduliLindungi.
"Kalau belum, bisa tanyakan ke faskes atau tunggu nanti kita undang. Contohnya di RSUD kemaren, mohon maaf vaksinnya sebelum Juni. tapi ternyata setelah Juni, akhirnya enggak bisa vaksin," ujarnya.
"Karena e-tiketnya enggak bisa keluar. Kita bukan menghambat. Kalau sebelum Juni mungkin sudah keluar e-tiket karena jaraknya minimal 6 bulan," jelasnya.(*)