Putra Putut Gunawan Ungkap Kebiasaan Sang Ayah, Sosok yang Sederhana dan Cinta Keluarga

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO- Mendung bergelayut mengiringi suasana pemakamaman Politisi senior PDIP Solo, Putut Gunawan.

Politisi senior PDIP Kota Solo itu dimakamkan di Astonoloyo Untoroloyo, Debegan, Mojosongo Solo, Minggu (23/1/2022), sekira pukul 10.17 WIB.

Langit yang tak begitu cerah ini seperti suasana hati putra Putut Gunawan, Panji Satrio Binangun.

Baca juga: Sosok Almarhum Putut Gunawan di Mata Gibran, Memiliki Jasa Besar untuk Pembangunan Solo 

Baca juga: Kabar Duka : Politikus Senior PDIP Solo Sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Putut Gunawan Tutup Usia

Dia kehilangan sosok sang ayah untuk selama-lamanya.

Selama pemakaman sang Ayah, pandangan mata Panji seakan kosong. 

Dipandanginya terus pusara sang ayah tercinta.

Meski pun ratusan pelayat telah meninggalkan makam, namun dia nampakknya belum ingin meninggalkan makam sang ayah tercinta.

Baginya, dia seakan masih ingat betul kenanangan indah bersama sang ayah.

Baca juga: Sosok Almarhum Putut Gunawan di Mata Gibran, Memiliki Jasa Besar untuk Pembangunan Solo 

Sambil terus membaca doa-doa, dia duduk di samping kanan makam sang ayah.

Meski kuat, namun dia tetap manusia biasa. Kucuran air matanya tak bisa terbendung saat lantunan dzikir tahlil serta doa dia ucapkan.

Hingga akhirnya, dia mampu berdiri tegap setelah mendoakan sang ayah.

Baginya, kenangannya bersama sang ayah tak mudah dilupakan.

Dia masih ingat betul bagaimana curahan kasih sayang sang ayah kepadanya, di tengah kesibukannya sebagai seorang legislator di DPRD Solo.

"Bapak itu tidak banyak bicara. Hanya sampai saat ini pelajaran hidup yang masih bisa dan terus saya ambil adalah kesederhanaan," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Tangis Istri Politikus Senior PDIP Putut Gunawan Pecah, Almarhum Dimakamkan Hari Ini