BREAKING NEWS
BREAKING NEWS : Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Pohon di Klaten Tumbang Timpa Mobil Terios & Warung HIK
Mobil Daihatsu Terios yang masih kinyis-kinyis dan warung HIK terimpa pohon yang tumbang tiba-tiba, Senin(24/1/2022).
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Mobil Daihatsu Terios yang masih kinyis-kinyis dan warung HIK terimpa pohon yang tumbang tiba-tiba, Senin (24/1/2022).
Peristiwa itu terjadi di depan Pasar Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, tumbangnya pohon berdiameter sekitar 50 cm lebih itu dengan ranting lebat terjadi tiba-tiba.
Saat itu tak ada angin dan tak ada hujan, tetapi tiba-tiba pohon tumbang pukul 12.00 WIB.
Akibatnya mobil Terios berplat nomor AD-8458-CQ warna putih yang masih tampak baru dan warung HIK milik Arifin (33) tertimpa.
Beruntung dikabarkan tak ada korban jiwa.
Sementara untuk pemilik mobil belum diketahui namanya, hanya saja kendaraan tersebut mengalami rusak parah pada bagian belakang.
"Ya karena tertimpa, bagian belakang remuk dan pecah kacanya," terang pemilik HIK, Arifin.
Beruntung kata dia, dia bersama istrinya Ita Mundari (30) yang tengah berjualan tidak kenapa-kenapa, termasuk warga sekitar di kawasan tersebut.
"Hanya warung yang tertimpa, cuma kerugian Rp 500 ribu," aku dia.
Baca juga: Hujan dan Angin, Pohon Jati Tumbang di Karangpandan, Bikin Kandang Sapi Milik Warga Porak-poranda
Baca juga: Tenang Mbah Surono, Wali Kota Solo Gibran Janji Perbaiki Rumah yang Nyaris Ambruk Pasca Kebanjiran
Mundari mengungkapkan, ambruknya pohon tidak ada angin dan hujan, sehingga diduga pohon sudah tua dan rapuh.
"Enggak ada angin juga, pohonnya juga menjorok ke jalanan," jelasnya.
Menurut dia, saat kejadian dirinya dan suami sedang berada di angkringan untuk berjualan.
"Sebelum pohon tumbang, sempat terdengar bunyi kretek-kretek, dan saya langsung tarik kedua anak saya keluar," jelas Ita.
"Tadi di pembeli pas baru sepi, di dalam cuma ada kami berempat," imbuhnya.
Ita menambahkan bahwa pohon tumbang bukan kejadian yang pertama.
"Dulu waktu itu malam Timnas main bola itu itu juga ada ada pohon tumbang tapi tumbangnya ke arah pasar bukan ke jalan," ucap Ita.
Dia berharap ke depannya dinas terkait lebih memperhatikan keadaan sekitar, terutama pohon yang usianya sudah tua yang rawan tumbang untuk segera di potong.
"Saat itu pohon tumbang langsung dievakuasi dari DPU, SAR, BPBD, PMI dan warga sekitar, yang datang sekitar 15 sampai 20 orang," jelasnya.
Pohon Bertumbangan
Hujan deras disertai angin lebat mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di Kabupaten Karanganyar Selasa (21/12/2021).
Salah satunya menimpa kandang sapi milik warga di Dukuh Ngablak, Desa Ngemplak, Kecamatan Karangpandan.
Kapolsek Karangpandan, Iptu Sri Pujiyanto mengatakan, pohon tumbang menimpa kandang milik Supardi (61) warga di lingkungan RT 01 RW 07.
"Pohon jati itu di belakang rumah korban tumbang mengenai kandang sapi," terang dia kepada TribunSolo.com.
Ia menjelaskan akibat kejadian tersebut, kandang sapi rusak, sementara hewan piaraan pemilik tidak tewas.
"Hanya kandang sapi mengalami kerusakan, diperkirakan Rp 15 juta," aku dia.
Hujan Deras di Tasikmadu
Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Karanganyar, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Jeritan Rakyat Kecil Klaten : Gegara Harga Naik Gila-gilaan, Penjual Gorengan Pilih Tak Pakai Cabai
Baca juga: Masuk Terminal Tirtonadi Solo Jelang Nataru Wajib Cek Kesehatan : Mulai Crew Bus hingga Penumpang
Akibatnya, sejumlah pohon bertumbangan dan menimpa rumah di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.
Selain pohon tumbang, peristiwa tersebut membuat beberapa genting rumah warga sempat terbawa angin.
Bahkan ada sebuah pohon Trembesi yang berusia puluhan tahun tumbang danmenimpa rumah milik Pujianto (40) warga RT 06 RW 04.
Pohon yang tumbang tersebut menimpa bagian belakang rumah warga tersebut, sehingga kondisi belakang rumah warga tersebut rusak.
Ketua RT setempat, Sarjiono mengatakan, rumah yang tertimpa milik Pujianto.
"Saya cek dan benar ada rumah warga saya yang tertimpa pohon, langsung saya hubungi bayan dan lurah saya," ujar dia.
Baca juga: Misteri Rabu Legi di Boyolali : Dalam Sehari Geger Penemuan Mayat Bergelimpangan di Sejumlah Tempat
Baca juga: Catat! Jika Ada Perusahaan di Karanganyar Tak Beri Gaji Sesuai UMK 2022, Dinas : Lapor Kepada Kami
Dia menuturkan, selain satu rumah warga yang tertimpa pohon, ada pohon nangka di wilayahnya yang ikut tumbang.
Lanjut, ia menjelaskan bahwa usai kejadian itu, pohon tersebut langsung dipotong.
"Selain itu beberapa genteng rumah mili warga kami banyak yang terbang," aku dia.
Tapi beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Dapur Porak-poranda
Nenek Sayem (84) lolos dari maut saat atap dapur tiba-tiba ambruk dan porak-poranda saat hujan deras.
Tepatnya di RT 01 RW 04 Wates, Desa Jumantoro, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi mengatakan, kejadian saat hujan deras.
“Karena memang kondisinya atap dapur sudah lama jadi ya diperparah,” ujarnya kepada TribunSolo.com.
Beruntung ambruknya dapur seluas 6x8 meter itu pada pukul 21.00 WIB, pemilik rumah Sayem tidak berada lokasi tersebut, tetapi di ruang lainnya.
Baca juga: Kisah Menyentuh Hati, Kakek 68 Tahun Masih Bekerja sebagai Pengantar Makanan, Jalan Tertatih-tatih
Baca juga: BREAKING NEWS : Kakek Korban Longsor di Karanganyar Ditemukan Sudah Meninggal, Posisi Tubuh Berdiri
"Tidak ada korban, namun kerugian yang disebabkan adalah kerusakan atap dapur," aku dia.
Tim BPBD Kabupaten Karanganyar telah berkoordinasi dengan aparat dan warga setempat untuk mengevakuasi, serta memberikan bantuan logistik.
"Kami imbau waspada musim hujan seperti ini," harap dia.
Kakek Tewas Kena Longsor
Kakek Sastro Setu (62) yang tertimbun longsor di pinggir Kali Siwaluh, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar ditemukan, Rabu (17/11/2021).
Dari pantauan TribunSolo.com, tukang bangunan itu kondisinya sudah menjadi jenazah dan tertimbun material bawah Jembatan Temu Ireng, pukul 15.00
Adapun pencarian kakek Satro dilakukan sejak longsor pada Senin (15/11/2021) lalu.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiyarto menjelaskan, Sastro Setu (62) ditemukan dalam kondisi berdiri dengan keadaan tertimbun material talud.
Baca juga: Hujan Semalam Tanpa Henti, Pondasi Bangunan yang Longsor Nyaris Menimpa Satu Keluarga di Tirtomoyo
Baca juga: Nasib Kakek Tertimpa Longsoran di Karanganyar : Hanya Linggis yang Ditemukan, Korban Masih Misteri
"Korban dapat kita evakuasi pukul 16.15, selanjutnya untuk pemeriksaan korban dibawa ke RSUD Karanganyar," terang dia kepada TribunSolo.com.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi menuturkan bahwa lokasi longsor kini masih rawan karena tebingnya sangat tinggi.
"Talud masih rawan, karena masih ada patahan sementara warga dilarang beraktivitas melewati garis polisi,
"Bahaya karena musim hujan masih panjang," jelas dia menekankan.
Sempat Dihentikan
Teka-teki keberadaan kakek Sastro Setu (62) yang tertimbun longsor masih buram, Selasa (16/11/2021).
Tukang bangunan itu tertimbun saat mengerjakan talud di pinggir Kali Siwaluh, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar membawa korban, Senin (15/11/2021).
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiyarto menerangkan, lebih dari 24 jam pencarian korban belum juga ditemukan.
Kini pencarian dihentikannya karena hujan deras dan angin kencang, bahkan debit air di sungai Siwaluh tengah naik.
Baca juga: Waktunya Tiba,10 Tahun Tinggal di Sekitar Rel Joglo Solo,Kini Angkat Kaki & Bingung Cari Tempat Baru
Baca juga: Viral Gibran Dituding Wali Kota Rangkap Jabatan Komisaris, Gibran : Masih Tercatat, Tapi Tidak Aktif
"Ini sementara kita tunda dulu mengingat hujan seperti ini, kita evaluasi sama teman-teman dulu," jelasnya.
Selama pencarian, tim gabungan berhasil menemukan beberapa barang milik korban.
“Hingga saat ini kami telah menemukan beberapa barang, seperti linggis, ceret dan sandal jepit,” ujarnya.
Menurut rekan korban Wagiman (38), posisi korban saat tertimpa reruntuhan, sedang memegang linggis.
"Kondisi seperti itu," aku dia.
Kerahkan 176 Relawan
Ada sebanyak 176 orang yang dikerahkan untuk melakukan pencarian korban ini.
Dia mengatakan, ada beberapa kendala di lapangan.
"Untuk kesulitan kita berpacu dengan hujan yang berpengaruh pada kenaikan debit air," ujarnya.
Baca juga: Hujan 30 Menit, Longsor Timpa Dapur Karto & Pondasi Rumah Sutaryo di Tawangmangu,Tak Ada Korban Jiwa
Dia mengatakan, bila debit air sudah naik, tim akan naik ke atas talut agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Arief mengatakan, untuk kondisi pagi ini lebih cerah. Sehingga pencarian bisa dimaksimalkan.
"Selain itu kami juga mengkhawatirkan kemungkinan longsor susulan. Maka kita tempatkan pemantau baik dari bawah maupun dari atas. Nanti kalau ada Pluit berarti pencarian harus di cut (berhenti)," jelasnya.
Dia mengatakan, kemungkinan korban berada di sekitar 3-4 meter dari titik longsor ketika bekerja.
Baca juga: Warga Ngargoyoso Meninggal Setelah Tertimpa Reruntuhan Akibat Longsor, Sempat Dilarikan ke RS
"Kita tidak fokus di titik itu saja, kita juga melakukan pencarian di bawahnya siapa tau korban sudah bergeser," jelasnya.
"Untuk kemungkinan korban hanyut tetap ada," tambahnya.
Tim SAR beserta TNI, Polri, dan relawan memulai pencarian hari ini pukul 06.40 WIB.
Pencarian dilakukan dengan cara manual, mengingat medan yang berada di antara tebing, sehingga alat berat tidak dimungkinkan untuk turun ke lokasi. (*)