Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Manisnya Mulut Penipu Ini, Mau Ganti Uang Milik 22 Korban dari Warisan,Tapi Terlanjur Dicokok Polisi

Pelaku penipuan dan penggelapan sembako murah RZ (30) warga Ngemplak, Kabupaten Boyolali kini tertunduk lesu di Mapolres Sukoharjo.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Tersangka penipuan dan penggelapan sembako murah, RZ (30) saat menaiki mobil hasil kriminalnya di Mapolres Sukoharjo, Selasa (25/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLOM.COM, SUKOHARJO - Pelaku penipuan dan penggelapan sembako murah RZ (30) warga Ngemplak, Kabupaten Boyolali kini tertunduk lesu di Mapolres Sukoharjo.

Dia sukses menipu 22 orang, dengan iming-iming sembako murah dan meraup uang sebesar Rp 600 juta.

Uang yang dibayarkan korbannya untuk membeli sembako murah itu pun justru digelapkan tersangka untuk membeli mobil dan merenovasi rumahnya.

Salah satu korbannya berinisial DW warga Baki, Sukoharjo yang tidak mendapat kiriman barangpun menagih kepada tersangka.

Pasalnya, dia sudah mentrasfer uang sebanyak Rp 58 juta kepada tersangka.

"Saya mengulur waktu dulu, sekalian mencari uang pengganti," kata RZ saat konfrensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (25/1/2022).

"Tadinya mau saya ganti, dengan menjual warisan milik ibu. Tapi waktu sudah mepet, dan korban melaporkan ke polisi," tambahnya.

Tersangka merupakan residivis kasus serupa pada tahun 2013 di wilayah Sumenep, Jawa Timur.

Setelah keluar dari penjara, dia sempat bekerja sebagai tukang reparasi komputer.

Namun, saat dirinya membuka facebook, dia mengetahui jika minyak goreng langka, dan mencoba memanfaatkan situasi itu.

"Dibandingkan dengan harga normal, selisihnya harga minyak goreng Rp 30ribu per karton, saya beli dari distributor di Semarang," ucapnya.

Baca juga: GWS Blak-blakan Soal Wanita R yang Diduga Dirudapaksa di Boyolali : Akui Kenal, Rumahnya Cukup Dekat

Baca juga: Raup Rp 600 Juta Hasil Penipuan Sembako,Warga Boyolali Beli Mobil & Renovasi Rumah, Endingnya Begini

Dicokok Polisi

RZ (30) warga Ngemplak, Kabupaten Boyolali kini sudah tidak bisa jalan-jalan dengan mobil barunya jenis Daihatsu Sigra.

Pasalnya, aksi penipuan bermodus sembako murah yang dia jalankan selama 2 bulan terakhir, terbongkar oleh jajaran Sat Reskrim Polres Sukoharjo.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Setyawan Nugroho mengatakan, pada bulan September 2021 lalu, tersangka menawarkan berbagai macam sembako murah melalui Facebook.

"Modusnya dengan melakukan iming-iming kepada korbannya, yang memanfaatkan spekulasi kelangkaan minyak goreng, sehingga tersangka menjualnya dengan harga yang lebih murah," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (25/1/2022).

Sekitar 22 orang pun terbujuk dan memesan berbagai macam sembako seperti minyak goreng, gula, mie instan, dan kecap kepada tersangka.

Awalnya, bisnis tersangka dengan 22 orang pelapor berjalan lancar.

Baca juga: Viral Tangki Mobil Kijang Lawas Diisi Minyak Goreng, Terungkap Dampaknya Bagi Mesin Kendaraan

Baca juga: Kisah Pilu Penjual Minyak Goreng di Depok Rugi, Kini Mau Jual Ginjal untuk Bayar Utang Rp 1 Miliar

Namun, selang beberapa minggu, tersangka justru menggelapkan uang yang sudah ditransfer oleh para korban.

Akibatnya, korban tak mendapatkan kiriman sembako yang sudah dipesan dari tersangka.

Dari 22 korbannya, tersangka berhasil meraup uang sebanyak Rp600 juta.

"Uangnya digunakan tersangka untuk membeli mobil, dan merenovasi rumahnya," ujarnya.

RZ sendiri merupakan residivis kasus serupa pada tahun 2013 di wilayah Sumenep, Jawa Timur.

Akibat perbuatannya, tersangka terancam pasal 378 dan atau 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Minyak Goreng Murah

Sejak adanya minyak goreng bersubsidi Rp 14.000 per liter, kini kondisi di pasaran justru mengagetkan.

Tak hanya antrean seperti di daerah lain, tetapi di Kota Solo sendiri barang tersebut diserbu pembeli akhir-akhir ini.

Alhasil, dalam waktu sekejap saja, berapapun minyak goreng yang tersedia langsung ludes habis terjual.

Pantauan  salah satu minimarket di Kota Solo, terlihat rak tempat minyak goreng kosong melompong di antaranya di Alfamart Jalan Ir. Juanda, Puncangsawit, Kecamatan Jebres.

Tak ada satupun minyak goreng kemasan yang terpajang di rak minimarket itu pada Jumat siang (21/1/2022).

Kondisi yang sama juga terlihat di minimarket lain yang bersebelahan, di mana tak ada satu pun barang tersebut.

Namun, hasilnya tetap sama, seluruh rak di beberapa minimarket kenamaan tak ada satu bungkus kemasan minyak goreng yang tersedia.

Salah seorang petugas kasir, Putri harus menjawab habis tatkala ada seorang pelanggan yang hendak membeli minyak goreng kemasan.

Baca juga: Polri Siap Tindak Pemborong-Penimbun Minyak Goreng, Ingatkan Bisa Dipidana 5 Tahun Penjara

Baca juga: Stok Minyak Goreng Rp14 Ribu di Solo Langka, Padahal Minimarket Sudah Batasi 1 Orang Beli 1 Liter

Menurutnya, stok minyak goreng kemasan 1 liter seharga Rp 14 ribu dan 2 liter seharga Rp 28 ribu yang tersedia di mini market tersebut sudah habis sejak, Kamis (20/1/2022) sore.

Bahkan, tak butuh waktu lama untuk menghabiskan 5-10 karton minyak goreng ini.

"Saat ini belum datang lagi," ujarnya, kepada TribunSolo.com.

Dia menyebut pihak toko mulai menerapkan batasan jumlah pembelian  minyak goreng. Pelanggan hanya boleh membeli satu kemasan saja.

Meskipun demikian, banyak pelanggan nekat membeli lebih satu dengan cara mengikutsertakan saudara atau teman untuk berpura-pura membeli minyak goreng.

"Emang dibatasi, tapi satu keluarga dibawa semua. Gak diakui, ini sendiri itu sendiri," ungkapnya.

Terpisah, Regional Corporate Communication Manager Alfamart Jateng & DIY Firly Firlandi, persedian minyak goreng harga Rp14 ribu di Kota Solo masih aman.

Baca juga: Curhat Pedagang Pasar Kulakan Minyak Goreng Rp 18 Ribu, Kini Pemerintah Malah Jual Rp 14 Ribu

Baca juga: Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Solo Langka, Toko Retail Masih Tunggu Kiriman Pusat

Namun demikian, kiriman di setiap toko memang tidak banyak, karena kiriman tiap toko tak hanya untuk minyak goreng saja.

"Jika siang itu stok habis, itu sore atau, atau besoknya pasti sudah ada lagi," kata dia.

Dia pun meminta agar masyarakat tak perlu khawatir, apalagi hingga melakukan panic buying, karena stok minyak goreng di Kota Solo masih cukup aman.

"Tapi memang pembelian kami batasi, untuk mengantisipasi penimbunan, dan supaya semua dapat," tambahnya.

Habis Sejak Kamis

Persediaan minyak goreng sawit harga Rp14 ribu di sejumlah minimarket di Kota Solo ternyata masih sulit dijumpai.

Pantauan TribunSolo.com di Indomaret Yosodipuro, Banjarsari, Solo sudah kehabisan stok minyak goreng seharga Rp14 ribu, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Curhat Pedagang Pasar Kulakan Minyak Goreng Rp 18 Ribu, Kini Pemerintah Malah Jual Rp 14 Ribu

Pada rak bagian minyak goreng, hanya tersisa minyak kelapa yang harganya Rp34.300 per liter.

Menurut pegawai di sana, Adelia, stok minyak goreng harga Rp14 ribu sudah habis sejak Rabu (19/1/2022).

"Kita dapat kirimannya enggak begitu banyak, kemarin siang sudah habis. Dan ini masih menunggu kiriman lagi dari pusat," katanya.

Adelia mengatakan, padahal sudah ada kebijakan setiap orang hanya boleh membeli 1 liter.

Terpisah, Regional Corporate Communication Manager Alfamart Jateng & DIY Firly Firlandi, mengaku, persediaan minyak goreng harga Rp14 ribu di Kota Solo masih aman.

Hanya saja kiriman di setiap toko memang tidak banyak, karena kiriman ditiap toko tak hanya untuk minyak goreng saja.

"Jika siang itu stok habis, itu sore atau, atau besoknya pasti sudah ada lagi," kata dia.

"Karena kiriman ditiap toko dalam satu hari bisa 1-2 kali," tuturnya.

Firly meminta agar masyarakat tak perlu khawatir, apalagi hingga melakukan panic buying.

Karena stok minyak goreng di Kota Solo masih cukup aman.

"Tapi memang pembelian kita batasi, untuk mengantisipasi penimbunan, dan supaya semua dapat," ujarnya.

Harga minyak goreng di Kota Solo juga dipantau langsung oleh ketua DPR RI Puan Maharani, saat melakukan kunjungan di Pasar Legi.

Dari hasil pantauannya, Puan tak memungkiri harga minyak goreng di pasar tradisional masih diatas Rp14 ribu.

"Sampai hari ini harga minyak goreng masih mahal, 1 liter itu harganya hampir Rp19ribu sampai Rp20 ribu," kata Puan.

"Padahal dengan operasi pasar yang sudah dilakukan oleh pemerintah, harusnya harganya sudah mulai turun," katanya.

Puan menyebut DPR akan meminta kepada pemerintah, agar bisa segera menormalkan harga minyak goreng. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved