Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kampung Miliader Tuban Viral Lagi, Kekhawatiran Kades Terbukti: Kini Banyak Warga yang Menyesal

Berdasarkan pengakuan Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli warga desanya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
mochamad sudarsono/surya.co.id
Kampung Miliarder Tuban. Ingat Kampung Miliarder di Desa Sumurgeneng Tuban? Kini Banyak Warga di Sana yang Menyesal. 

TRIBUNSOLO.COM, TUBAN -- Setelah beberapa bulan, mendadak kampung miliarder di Tuban, Jawa Timur kembali jadi perbincangan.

Sebelumnya, kampung miliader di Tuban itu sempat viral pada Februari 2021.

Bermula dari video yang merekam beberapa unit yang diangkut truk sedang antri di jalanan Desa Sumurgeneng.

Rupanya, mereka beramai-ramai membeli mobil baru karena mendapatkan rezeki nomplok.

Berdasarkan pengakuan Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli warga desanya.

Baca juga: Dulu Viral Dapat Uang Miliaran & Borong 176 Mobil, Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal

Baca juga: Ingat Kampung Miliader Tuban? Dulu Viral Beli Mobil, Kini Jual Sapi untuk Makan karena Tak Ada Panen

Mobil yang dibeli beragam, mulai dari Kijang Innova, Honda HRV, Pajero hingga Honda Jazz.

Dulu jadi miliader langsung borong mobil, kini warga Tuban demo mengaku menyesal jual lahan
Dulu jadi miliader langsung borong mobil, kini warga Tuban demo mengaku menyesal jual lahan (TikTok @rizkii.02, TribunJatim.com/M Sudarsono)

Namun setelah hampir setahun berlalu, kabar tak mengenakkan datang dari kampung miliarder tersebut.

Bahkan ada warga yang telah mendapakan uang miliaran rupiah, harus menjual sapi miliknya untuk kebutuhan hidup sehari-sehari.

Berikut 7 fakta kampung miliarder di Tuban:

1. Keberadaan kilang minyak sempat ditolak

Kilang minyak di Kecamatan Jenu, Tuban tersebut merupakan proyek gabungan antara Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak dan gas asal Rusia. 

Perusahaan gabungan itu dinamai PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.

Berdasarkan kepemilikannya, Pertamina memiliki saham mayoritas dengan 55 persen, sisanya ialah saham Rosneft

Proyek bernilai Rp 211,9 triliun itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2026.

Rupanya, proyek kilang minyak ini sempat mendapat pertentangan. Penolakan pernah dilakukan warga pada tahun 2019 karena mereka merasa harga pembebasan lahan belum cocok.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved