Berita Boyolali Terbaru
Ada 39 Pasien Covid-19 dari Solo dan Klaten Dirawat di RSDC AHD, Dandim: Tidak Ada Temuan Omicron
Kasus Covid-19 di Solo Raya mulai meningkat. Kini ada 39 pasien yang di rawat di RSDC AHD.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Kasus Covid-19 di Solo Raya mulai meningkat.
Di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Asrama Haji Donohudan (AHD) Ngemplak, Boyolali yang beberapa waktu lalu kosong, saat ini mulai terisi lagi.
Ada 39 pasien yang di rawat di RSDC AHD.
Baca juga: Pendaftar Haji di Boyolali Menurun 50 Persen Selama Pandemi Corona, Pengaruh Ekonomi & Waktu Tunggu
Baca juga: Kata Disdik Jateng Usai Belasan Orang di SMA Warga Solo Kena Corona : Kepala Sekolah Tanggung Jawab!
Komandan Subsatgas Operasional Umum RSDC AHD, Ngemplak, Letkol Arm. Ronald Siwabessy mengatakan 39 pasien yang di rawat di RSDC AHD ini berasal dari Kota Solo dan Kabupaten Klaten.
17 Pasien dari Solo dan 22 Pasiennya dari Klaten.
“ Tidak ada temuan omicron,” kata Dandim 0274/Boyolali ini, kepada TribunSolo.com, Kamis (3/2/2022).
Ronald menjelaskan, 39 pasien tersebut mengalami gejala ringan.
Baca juga: Jelang Ibadah Natal, Belasan Gereja di Wonogiri Disemprot Disinfektan, Lindungi Jemaat dari Corona
Untuk meneliti lebih lanjut mengenai virus tersebut, RSDC AHD telah mengirimkan sampel pasien ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jateng.
Terutama yang CT value di atas 30. Hal tersebut untuk mengantisipasi penyebaran omicron.
Dandim menambahkan, saat ini RSDC AHD siap menampung pasien terkonfirmasi positif.
Terutama yang mengalami gejala seperti batuk, demam dan lainnya. Bahkan pasien bisa menjalani isolasi di sana.
Baca juga: Angka Kemiskinan Boyolali Naik saat Pandemi Corona: Pemkab Sebut Bangun Data, Agar Tepat Sasaran
Apalagi, tempat isoter yang awalnya bertempat di Gedung Mekkah telah dilebur dengan RSDC AHD.
Dengan begitu RSDC AHD saat ini memiliki kapasitas 342 tempat tidur untuk pasien dan 10 tempat tidur untuk nakes.
“Saat ini ada 303 tempat tidur masih kosong," terangnya.
RSDC AHD ini juga dilengkapi dengan Intensive care unit (ICU), poliklinik serta lainnya yang diperuntukan bagi pasien covid-19.
Tiap kamar juga telah terhubung dengan iso tank sebagai pemasok oksigen.
Baca juga: Cerita Pelaku Usaha Batik Solo: Dihantam Corona, Mobil dan Motor Terpaksa Dijual Selamatkan Usaha
"Semua kamar telah terhubung dengan oksigen. Sehingga begitu ada pasien yang saturasi oksigen turun bisa langsung ditangani. Dan iso tank di RSDC AHD mampu menyuplai oksigen pada 100 orang selama 10 hari. Jadi sudah lengkap dan mencukupi," jelasnya.
Menurutnya, penanganan covid-19 bisa lebih baik jika dilokalisir. Salah satu caranya, ketika ada yang terpapar dan positif covid-19 lebih baik isoter di RSDC AHD.
Apalagi RSDC AHD menjadi RS rujukan bagi masyarakat Solo Raya. Serta operasionalnya di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Pusat.
"Saya imbau masyarakat yang terkonfirmasi positif untuk tidak takut menjalani isoter di RSDC. Karena lebih aman dengan alkes lengkap. Sedangakan ketika menjalani isoman di rumah, potensi memaparkan pada anggota keluarga lain cukup besar,” imbuhnya
Dengan dukungan, 26 nakes di RSDC AHD, Terdiri dari 6 dokter, 16 perawat, 2 petugas rekam medis, dan 2 radiologi menjadikan penanganan pasien Covid-19 lebih baik.
“ Para nakes dibagi menjadi tiga sif. Tiap sifnya ada 12 nakes yang berjaga,” pungkasnya. (*)