Berita Wonogiri Terbaru
Reaksi Bupati Jekek Dengar Warga Wonogiri Jadi Korban Bank Plecit : Tak Manusiawi, Saya Mengecam!
Sebanyak tiga warga Wonogiri diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit pada Senin (31/1/2022) lalu.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebanyak tiga warga Wonogiri diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit pada Senin (31/1/2022) lalu.
Bahkan, dua korban diantaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat penganiayaan yang dilakukan.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengecam keras atas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan kepada warganya tersebut oleh oknum bank plecit.
Terlebih, menurutnya bank plecit adalah lembaga keuangan yang ilegal dan tidak berizin.
"Dugaan penganiayaan itu sangat tidak manusiawi dan mengangkangi hukum, saya mengecam keras," tegas Joko Sutopo kepada TribunSolo.com, Jumat (4/2/2022).
Jekek, begitu juga dia disapa berencana akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut hingga muncul fakta sebenarnya.
"Kita tidak mentoleransi kegiatan yang meresahkan ataupun tindakan arogan. Apalagi kalau sampai berpotensi menimbulkan korban jiwa. Ini yang harus diantisipasi," kata Jekek.
Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, mengaku sedih dan menyayangkan atas dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit itu.
Baca juga: Korban Wanita Hamil yang Dianiaya Oknum Bank Plecit di Wonogiri Keguguran, Minta Kasus Diusut Tuntas
Baca juga: Polisi Dalami Keterlibatan Oknum Bhayangkari Terkait Kasus Bank Plecit Aniaya Warga di Wonogiri
Menurut Sriyono, di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, semestinya semua pihak harus bersinergi untuk membangkitkan ekonomi.
Dia menjelaskan, pemerintah perlu menata sistem keuangan yang menyangkut kepentingan masyarakat.
Terlebih pernah ada kasus ibu yang depresi hingga bunuh diri karena teror yang dilakukan oleh pihak pinjaman online di Giriwoyo beberapa waktu lalu.
"Semuanya kan ada regulasinya. Maka negara harus hadir menata kembali sendi-sendi ekonomi rakyat," kata dia.
Korban Keguguran
Salah satu korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit di Wonogiri dikabarkan mengalami keguguran.
Seperti yang diketahui, total ada tiga orang korban yang mengaku dianiaya. Dua diantaranya sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dua korban itu yakni Nanik Haryani (38) yang sedang hamil muda dan Kartini (58) yang semuanya warga Desa Sidokarto Kecamatan Girimarto.
Baca juga: Korban Penganiayaan Bank Plecit Wonogiri Sebut Ada Keterlibatan Oknum Bhayangkari, Ini Kata Kapolres
Baca juga: Polisi Sebut Ada Dugaan Penganiayaan Kasus Mahasiswa UNS GE, Tapi Belum Ada Penetapan Tersangka
Atas kejadian itu, pendamping para korban, Tri Haryanto, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi dari kepolisian bahwa kasus tersebut sedang didalami.
Dia memastikan bahwasanya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"Kita minta keadilan. Diusut tuntas sampai selesai sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Sementara itu, Tri Haryanto juga sudah meminta para korban dugaan penganiayaan untuk menjalani visum.
Saat disinggung mengenai kondisi dua korban yang menjalani rawat inap di rumah sakit, dia menuturkan bahwa kondisi dua korban itu telah membaik.
Baca juga: Isi Surat Irjen Napoleon soal Penganiayaan Muhammad Kece: Saya Bersumpah Lakukan Tindakan Terukur
Sementara, dari informasi yang didapatkan Tri Haryanto dari suami korban Nanik, menyatakan bahwa Nanik mengalami keguguran usai mengalami penganiayaan.
"Informasi yang saya dapat Selasa (1/2/2022) lalu kejadian begitu. Sebab yang bersangkutan bilang ke suami kalau mengeluarkan gumpalan darah," terangnya.
Dia menuturkan, hingga Kamis (3/2/2022) lalu Nanik masih menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso, hal tersebut juga dibenarkan oleh Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Adhi Dharma. (*)