Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Tolak Vaksin, Sekolah Agama di Sragen Mau Disuntik Asal Ada Label Halal di Kemasan Vaksin

Salah satu lembaga pendidikan non formal di Kabupaten Sragen enggan divaksin karena mempertanyakan kehalalan vaksin yang digunakan.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Ilustrasi vaksin covid-19. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Salah satu lembaga pendidikan non formal di Kabupaten Sragen enggan divaksin karena mempertanyakan kehalalan vaksin yang digunakan.

Sekolah tersebut berbentuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dikelola oleh yayasan yang berlokasi di Kecamatan Kedawung.

Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo mengatakan peserta didik mau divaksin apabila terdapat label halal pada kemasan vaksinnya.

Baca juga: Geger Antraks, Ribuan Sapi di Perbatasan Klaten-Gunung Kidul Diperiksa, Minggu Depan Disuntik Vaksin

Baca juga: 55 Persen Anak di Boyolali Sudah Divaksin Lengkap, di Kecamatan Ini Vaksin Kedua Masih Nol Persen

"Permintaan ustaz selaku sesepuh seperti itu, dari yayasan sendiri mau rapat koordinasi sendiri untuk menyikapinya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/2/2022). 

"Kendalanya seperti itu, alasan menolak vaksin karena belum ada label halalnya," tambahnya. 

Dari ratusan yang belum divaksin, kebanyakan peserta didik pada jenjang SD hingga SMA. 

Tenaga pengajar di sekolah non formal tersebut  yang beberapa masuk kategori lansia juga masih enggan disuntik vaksin covid-19.

Baca juga: Potret Lansia di Sragen Antusias Ikut Vaksin Booster, Rela Antre dari Pagi

"Dari pengajar maupun yayasan sudah memberikan sosialiasi ke kelas-kelas, untuk hal lain diserahkan ke orang tua masing-masing," terangnya.

Diketahui, sekolah yang dikelola oleh satu yayasan tersebut, sudah hampir berbaur dengan lingkungan masyarakat sekitar. 

Sehingga, kebanyakan peserta didik dan pengajar juga merupakan warga setempat.

Baca juga: Viral Nakes di Medan Diduga Suntik Vaksin Kosong ke Siswa SD, Ini Kata Dinkes hingga Bobby Nasution

Juga ada beberapa peserta didik berasal dari luar desa tersebut. 

Sehingga dimungkinkan yang belum menerima vaksin lebih banyak, mengingat beberapa orang tua dari siswa juga enggan untuk divaksin. 

Lanjutnya, pihak Muspika Kecamatan Kedawung sudah sering melakukan sosialiasi jika vaksin yang digunakan bersertifikat halal. 

"Surat dari MUI juga sudah kita sampaikan, hingga saat ini sebagian besar masih ada yang mau divaksin," terangnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved