Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Vaksinasi di Sukoharjo, Pemkab Sebut Vaksin Booster Khusus untuk Warga Sukoharjo

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum memprioritaskan warga dengan KTP non Sukoharjo untuk menerima vaksin booster. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Ilustrasi Vaksin. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum memprioritaskan warga dengan KTP non Sukoharjo untuk menerima vaksin booster. 

Sebab, vaksin booster untuk lansia dan pelayanan publik, seperti tenaga kesehatan masih terus dikebut. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Turi Rahayu mengatakan, vaksin untuk Warga non KTP Sukoharjo baru dibuka, bila capaian vaksinasi memenuhi target.

Baca juga: Sulitnya Cari Vaksin Booster di Solo : Dulu Paling Cepat Se-Indonesia, Kini Pasokan Terbatas

Baca juga: Tak Bergeming, Meski Datangi Petugas Berkali-kali, 239 Siswa di Kedawung Sragen Ogah Disunsik Vaksin

"Sementara kita meningkatkan cakupan dulu, sehingga baru untuk warga Sukoharjo dulu," kata dia, Senin (14/2/2022). 

"Jika sudah pada jumlah yang kita targetkan, tidak menutup kemungkinan kita membuka untuk non KTP Sukoharjo," tambahnya. 

Kelompok lansia dan pelayanan publik jadi prioritas utama, karena masuk dalam kategori rentan terpapar Covid-19. 

Dari data, Kelompok lansia sudah mencapai 75,03 persen untuk dosis pertama, 68,01 persen untuk dosis kedua, dan 8,66 persen untuk booster per Senin (14/2/2022).

Baca juga: Viral Siswa di Medan Disuntik Vaksin Kosong, Terungkap Sosok Pelaku, Seorang Dokter Rumah Sakit

Sementara untuk Pelayan Publik, capaian vaksinasinya sudah 108,29 persen untuk dosis pertama, 69,82 persen untuk dosis kedua, dan 11,94 persen untuk booster. 

Untuk saat ini, vaksin booster di Kabupaten Sukoharjo menggunakan AstraZeneca, setelah sebelumnya menggunakan Moderna. 

"Distribusi vaksin kita tergantung pada Pemerintah Provinsi. Jika kita ada stok, tinggal kita distribusikan," ujarnya. 

"Kalau saat Sinovac (dosis 1 dan 2) stok melimpah. Tapi untuk booster, kami fokuskan dulu, tapi masih cukup," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved