Berita Wonogiri Terbaru
Waspada, Bupati Jekek Blak-blakan Akui Varian Omicron Sudah Ditemukan di Wonogiri, Segini Jumlahnya
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan di tengah meningkatnya kasus Covid-19, varian omicron juga sudah terdeteksi di wilayahnya.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah kembali meningkat, termasuk di Kabupaten Wonogiri.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunSolo.com dari Pemkab Wonogiri, ada total 303 kasus aktif hingga Senin (14/2/2022) pukul 21.00 WIB.
Rincinya, 56 orang dirawat di rumah sakit sementara 247 orang lainnya menjalani isolasi mandiri. Total ada 12.687 warga Wonogiri yang terpapar sejak awal pandemi.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan di tengah meningkatnya kasus Covid-19, varian omicron juga sudah terdeteksi di wilayahnya.
"Omicron sudah ditemukan, angkanya belum, yang pasti sudah ada Omicron di Wonogiri," kata Joko Sutopo, kepada TribunSolo.com, Selasa (15/2/2022).
Bupati mengatakan, kenaikan kasus positif Covid-19 di Wonogiri disebabkan karena adanya varian omicron. Terbukti di daerah lain juga mengalami lonjakan.
Jekek, begitu juga dia disapa, menyebut bahwa Wonogiri memiliki budaya perantau yang cukup besar di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Tiga Karyawan Bank Plecit yang Diduga Aniaya Nasabah Ibu Hamil di Wonogiri Ditangkap
Baca juga: Jekek Bongkar Fakta Lain Bocah SMP di Jatiroto Layani 7 Lelaki : Tak Jera,Akan Dibawa ke Jalur Hukum
Menurut Jekek, Covid-19 varian omicron memiliki karakteristik yang berbeda dengan varian delta. Sebab orang yang terpapar omicron cenderung tidak ada gejala.
Disisi lain, dia memastikan pihaknya telah melakukan langkah antisipasi sejak awal. Itu termasuk dengan mengatur anggaran yang ada.
"Dana desa kan juga ada untuk itu. Bisa digunakan untuk menyiapkan kebutuhan penunjang. Misalnya untuk menyiapkan vitamin bagi warga yang terpapar, jadi logistiknya tidak beras atau mi instan," kata Jekek.
Lebih jauh, Jekek mengatakan bahwa Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pihaknya juga terus menggenjot percepatan vaksinasi dalam antisipasi peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini.
Pengiriman Sampel ke Semarang
Pemkab Wonogiri mengirimkan 12 sampel untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).
Itu dilakukan untuk mengetahui Omicron sudah masuk ke Wonogiri atau belum.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan masyarakat harus waspada dengan mendisiplinkan diri dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
"Adanya varian baru omicron ini harus dijawab masyarakat dengan kewaspadaan dan pendisiplinan diri terhadap protokol kesehatan," terang dia kepada TribunSolo.com, Jumat (28/1/2022).
Bupati menuturkan bahwa semua pihak tidak perlu berspekulasi apakah varian omicron bakal sampai ke wilayah Wonogiri ataupun tidak.
Menurut Jekek, sapaan akrab Bupati, yang paling penting adalah mengantisipasi agar jangan sampai terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
Adapun untuk hasilnya pengiriman sampel masih menunggu.
"Hasilnya delapan varian delta, mpat lainnya masih menunggu hasil," ujar Jekek.
Ke dua belas sampel yang dikirimkan itu, kata Jekek, diambil dari kasus positif Covid-19 yang baru ditemukan di wilayahnya.
Menurutnya, tidak ada kriteria khusus dari sampel yang sudah dikirimkan oleh pihaknya beberapa waktu lalu tersebut.
Lebih jauh, Bupati menuturkan pihaknya belum menemukan pasien terpapar Covid-19 di Wonogiri usai melakukan perjalanan dari luar negeri. Seluruhnya adalah transmisi lokal.
"Kita belum menemukan pekerja migran asal Wonogiri yang seperti itu. Semoga potensinya minim ada klaster perjalanan dari luar negeri," kata Bupati.
Baca juga: Gibran Pernah Prediksi Kasus Covid-19 Solo Meningkat, Kini Kenyataan : Saya Sudah Bilang Pasti Naik
Baca juga: Saran Suporter soal Penyempurnaan Maskot Persis Solo : Dibuat Lebih Garang, Lebih Bagus Lagi
Di bagian lain, Bupati juga meminta agar warganya yang merasakan gejala mengarah positif Covid-19 untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
Pihaknya menjamin, pemerintah memfasilitasi warganya untuk melakukan pemeriksaan jika bergejala mengarah Covid-19.
Termasuk soal ketersediaan alat rapid test antigen dipastikan mencukupi.
Pemkab Waspada Omicron
Pemkab Wonogiri mewaspadai kasus Omicron yang semakin meluas di wilayah Indonesia.
Terbukti, sejumlah daerah telah melaporkan bahwa di wilayahnya ada warganya yang terdeteksi positif Covid-19 varian omicron.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memastikan bahwa situasi pandemi di Wonogiri masih terkendali. Menurutnya kasus varian di Wonogiri masih nihil.
"Belum ada warga kami yang terpapar omicron, masih aman," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (18/1/2022).
Pemerintah pusat pun juga telah memprediksi puncak kasus Covid-19 varian omicron akan terjadi di bulan Februari-Maret mendatang.
Di wilayah Jakarta dan sekitarnya pun, saat ini sudah banyak warga yang terpapar varian omicron.
Jekek, begitu juga dia disapa, menuturkan bahwa memang banyak warganya yang mengadu nasib ke luar kota, termasuk ke Jakarta.
"Budaya wira-wiri dari kota besar ke desa, kalau tidak bersifat urgent, ya mohon ada pemahaman bersama dulu," kata Jekek.
Menurutnya, agar situasi pandemi terus terkendali, kebiasaan hidup baru harus terus dilakukan yakni penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Baca juga: Biodata Toto Sihsetyo Adi, Ketua KPU Wonogiri: Mantan Eksponen 98,Relawan Tsunami Aceh & Gempa Jogja
Baca juga: Nasib Tiga Tahanan Lapas Wonogiri yang Dapat Kiriman Sate Isi Sabu: Masa Tahanan Bisa Bertambah
Berkaca di tahun 2021 lalu, Wonogiri termasuk daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan dan sempat membuat rumah sakit padat.
Bupati menyebut hal tersebut patut diwaspadai, terlebih fasilitas rumah sakit tidak bisa dipersiapkan secara spontan.
"Wonogiri sudah menyiapkan sembilan rumah sakit yang itu nanti jadi pusat rujukan penanganan Covid-19. Kalau ditanya persiapannya apa, kita antisipasi sedini mungkin," terang Jekek.
Selain itu, menurut Jekek pihaknya juga tengah melakukan vaksinasi booster untuk lansia yang disebutnya sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan.
"Fasilitas isolasi terpadu (isoter) yang ada di Gedung PGRI bisa difungsikan kembali," harap dia.
Kota Solo Juga Waspada
Terdeteksinya virus Covid-19 Omicron di Surabaya, Jawa Timur membuat Kota Solo semakin waspada.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, memang di Solo belum terdeteksi adanya virus Covid-19 Omicron.
Namun, pihaknya mengatakan perlu berjaga dan melakukan pengetatan.
Baca juga: Baru Lagi, Stiker Mobil Dinas Wali Kota Solo Gibran Kini Lebih Ngeri, Ingatkan Bahaya Virus Omicron
Baca juga: Ashanty Dikabarkan Positif Omicron Setelah Pulang dari Turki, Istri Anang Diisolasi di Lokasi Ini
"Nanti masih dirapatkan, pasti ada pengetatan di Surat Edaran (SE) Wali Kota," kata Gibran saat berada di Balai Kota Solo, Senin (17/1/2022).
Pengetatan akan dilakukan di beberapa sektor seperti lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Yang pasti di Event-event, terus yang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini harus kita jaga banget, vaksinnya udah mulai tinggi juga," katanya.
Baca juga: Cara Dinkes Sragen Hadapi Varian Omicron : Seluruh RS Siaga dan Siapkan 10 Persen Kamar Isolasi
Nantinya, juga akan dilakukan pelaksanaan Swab Test Covid-19 secara acak.
Sasarannya seperti tempat keramaian dan sekolah.
Saat ini, persiapan PTM 100 persen di Solo terus dilakukan.
"Untuk PTM yang 100 persen, itu kami kawal terus, surveilansnya juga biar jalan juga," ujarnya.
Mobil Gibran
Stiker mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berbeda lagi.
Hal ini terlihat saat meninjau vaksinasi booster pertama di RSUD Solo, Jumat (14/1/2022).
Tampak ada gambar nakes dan logo tengkorak serta tulisan 'WASPADA VARIAN OMICRON JANGAN KELUAR RUMAH TANPA MASKER' pada bagian depan mobil AD-1-A itu.
Menurut sopir dinas wali kota, Murih Slamet, stiker baru di mobil Gibran mulai dipasang sejak Kamis, (13/1/2022) malam sekitar pukul 21.00.
"Kemarin sekitar jam 19.00 dibawa ke tukang stiker di Baron Surakarta," katanya kepada TribunSolo.com.
Sebelumnya, kap dan kaca belakang mobil orang nomor satu di Kota Solo bertuliskan 'Situasi Darurat Jangan Keluar Tanpa Masker.'
Namun Gibran menuturkan tidak ada yang baru pada stiker yang ada di mobilnya.
"Ganti tulisan tok (doang)," kata dia.
Bagi Gibran tulisan tersebut menyiratkan bahwa masyarakat harus waspada dengan adanya varian baru omicron.
Baca juga: Bukan Jokowi, Pasar Legi Solo yang Sempat Kobong Diresmikan Gibran, Bakal Ditempati Ribuan Pedagang
Baca juga: Tak Akan Ada Lagi Rumah Bersubsidi di Solo karena Harga Tanah Selangit, REI : Disarankan Apartemen
"Kita waspada dengan gelombang berikutnya, sudah pasti masuk," jelas dia.
"Saya gak mau nakut-nakutin," ujarnya.
Upaya Pemkot Solo sendiri untuk mengantisipasi gelombang Omicron adalah dengan menggelar vaksin booster yang pada tahap pertama ini menyasar lansia.
"Vaksinnya sampai besok, karena jumlah vaksin sedikit, minggu depan minta lagi," aku dia.
Pemkot akan melanjutkan proses suntik booster vaksin setelah mendapat kiriman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Semoga semua tambah sehat setelah mandapat booster vaksin," ungkap dia.
Ada Stiker Pertama Kalinya
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melakukan aksi tak biasa di tengah pelaksanaan PPKM Darurat.
Apa itu? Ya orang nomor satu di Solo itu mengubah wajah mobil dinasnya Toyota Innova AD-1-A berwarna putih tampak bervariasi.
Bagaimana tidak, di bagian kap mobil yang putih bersih kini ditempeli stiker mencolok berwarna merah menyala.
Begitu juga kaca bagian belakang ditempeli stiker serupa.
Gambar pada stiker tersebut terlihat mencolok karena terdapat lambang tengkorak manusia dengan mata menyala merah 'Corona'.
Baca juga: Alasan Jalan Slamet Riyadi di Solo Batal Ditutup, Gibran : Sentra Ekonomi, Demi Kebaikan Bersama
Baca juga: Fantastis! Kebutuhan Oksigen di Solo Raya Sehari Habis 24 Ton, Padahal Biasanya Hanya 6 Ton Per Hari
Serta gambar para tenaga kesehatan menggunakan APD sedang merawat pasien yang dikeliling penamapakan virus Corona.
Bahkan dalam stiker itu juga dituliskan pesan dengan ukuran font cukup besar :
"Situasi Darurat Jangan Keluar Rumah Tanpa Masker !!!
Lantas apa maknanya?
Menurut Gibran, dirinya memasang stiker tersebut agar masyarakat lebih sadar akan protokol kesehatan di tengah PPKM Darurat.
Dia menegaskan kembali saat ini Kota Solo sedang masa darurat kerena Corona mengganas.
"Sebagai bentuk imbauan kepada masyarakat, dan supaya masyarakat lebih aware (sadar)," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (6/7/2021). (*)