Berita Boyolali Terbaru
Sampah Tali Klem Mengubah Nasib Perempuan di Boyolali Ini, Dari Limbah Hasilkan Jutaan Rupiah
Modal besar bukan kunci utama dalam membuat usaha. Bu Tini sudah membuktikannya.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Setelah itu, dia baru mencari tali klem bekas itu di sekitaran pabrik yang tak jauh dari rumahnya itu.
“Setelah bisa membuat satu beronjong, saya bikin lagi,” ujarnya.
Beronjong itu kemudian dia jual di depan rumahnya yang ada di pinggir jalan raya Boyolali-Klaten.
Singkat cerita, dia makin mahir dalam membuat beronjong.
Karena kebutuhan tali klemnya sangat banyak, dia kemudian membeli tali klem tersebut dari pengepul.
“Saat itu harganya masih Rp 500 per kilo, tapi sekarang sudah Rp 7000-7.500 per kilo,” ujarnya.
Kerajinannya kemudian dia kembangkan untuk membuat produk lain.
Baca juga: Biodata Sukasno, Anggota DPRD Solo : Pernah Jadi Perajin Shuttlecock dan Keamanan Pabrik di Solo
Mulai dari keranjang sampah, tas jinjing, tas belanja, tudung saji, ekrak hingga tirai.
Saat ini, penjualan produknya sudah tersebar di Jawa Tengah.
“Pelanggan saya ada yang dari pemilik toko tas belanja dan perorangan,” katanya.
Meski begitu, Bu Tini sulit menyebutkan omzet penjualan kerajinannya ini per hari.
Hanya saja, per 1 Kuintal bahan baku yang dia beli dengan harga Rp 750 ribu, dia bisa mendapatkan uang sebesar Rp 2,5-3 juta.
“Hitung sendiri saja, kalau saat ini, sebulan bisa membuat 5 kuintal bahan,” imbuhnya. (*)
