Kisah Anak Muda Perajin Pigura, Membangun Pasar Online dari Nol, Kini Jadi Penopang Banyak Orang
Adalah Lukmanul Hakim di Kartasura yang menekuni pasar online didukung perusahaan logistik memadai sehingga usahanya meroket.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Ryantono Puji Santoso
Terlebih sempat tergusur karena pasar dadakan yang setiap minggu dipenuhi ribuan orang di Kota Bengawan, ditutup.
“Kita inovasi, dulu kan saat bapak jual pigura saja dari kayu dan kertas koran yang dicetak, jadi kita ubah ke bahan kekinian,” aku dia.
Ya, mulai dari jenis viber, ukir-ukiran hingga yang jenisnya minimalis.
“Sekarang melalui online, cara memasarkannya tanpa batasan waktu, lebih enak karena bisa kapan saja,” jelasnya sumringah.
Usahanya yang dijalankan pria lulusan sarjana komunikasi itupun kian berkembang, sehingga kini ada sebanyak 8 orang yang menjadi karyawan untuk membantu usahanya.
Bahkan belasan orang di kawasan sekitar rumah produksi yang selama ini hanya kerja serabutan dan pengangguran ikut dipekerjakan.
Terutama saat permintaan membludak yakni kala musim pernikahan dan wisuda.
Pasalnya dia membutuhkan orang yang bertugas memotong, merangkai, packing hingga membantu mengirimkan barang ke ekspedisi.
“Kebanyakan mereka yang serabutan, kan juga butuh kerjaan, apalagi harus membiayai keluarganya kan, ya intinya sama-sama kita membutuhkan,” tuturnya.
Belum lagi prinsip yang ditanamkan ayahandanya yakni sebisa mungkin usahanya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, terus dijalankan dirinya hingga detik ini.
Mengingat dulu saat belum berkembang alias masih biasa-biasa saja, siapapun yang mau belajar untuk bisa kerajinan pigura diterima.
Telebih saat ini saat usahanya sudah maju dengan pasar di mana-mana mulai dari lokal hingga pasar luar daerah.

“Banyak kok, orang (warga masih sekitar-sekitar sini) gak punya modal tapi ingin belajar usaha ini datang ke sini (ke showroom), ya belajar sampai bisa gratis,” jelas dia.
“Orangnya pun sekarang pada buka usaha sendiri, sering ngambil bahan baku dari sini jadi tak ada masalah tetap silaturahmi,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, berbagi ilmu tidak mengurangi usahanya, justru semakin membawa keberkahan karena bermanfaat untuk mensejahterakan masyarakat.